begin

672 69 6
                                    

Gemerlap bintang kembali menghiasi langit malam, cuaca yang cukup dingin, dengan suasana yang menenangkan. Sehun menatap kosong langit-langit dari atap. Mencoba menghirup udara segar sambil menikmati pemandangan kota seoul. Sesekali ia membuang nafasnya kasar, tangannya tetap menempel pada saku celananya.
'
'
'
'
Sementara itu yerin yang tidak bisa tidur karena teringat kejadian di UKS bersama namja yang tak lain adalah kakak kelasnya. Ia terus memikirkannya, dan ia seperti tidak asing dengan orang itu. Mereka seperti pernah bertemu, tapi dimana?

Pusing sendiri, yerin malah pecicilan gak karuan (tau kan maksudnya?)

"Sehun-nie.." sehun tersentak ketika daniel menepuk pundaknya
"Turunlah, ayah dan ibu sudah pulang!!" tukasnya.

Orang tua sehun dan daniel baru saja pulang dari dinas luarnya selama 3 bulan di Amerika. Orangtua mereka memang terbilang sibuk, sama seperti orangtua yerin. Keduanya memiliki kesamaan pada orangtuanya, yang juga memiliki pekerjaan diluar negeri. Namun jarak itu tidak merenggangkan rasa kekeluargaan mereka, kecuali jika orangtua sehun dan daniel sudah memperhatikan daniel, sehun merasa membenci kakaknya sendiri. Sosok dingin pada sehun sangat melekat dalam dirinya, sama seperti ayahnya yang juga memiliki sifat dingin namun begitu perhatian.

"Sehun-ah,.." ucap ibunya seraya memeluk anak bungsunya.
"Eomma..." sehun membalas pelukannya
"Kau belum tidur ternyata..?" ucap mamanya sambil tersenyum
Sehun hanya membalasnya dengan senyum.
"Daniel!" teriak ibu nya yang saat itu daniel sedang berada di ruang tv bersama ayahnya.

"Ye.. Eomma?" balasnya

"Kemarilah sebentar!!"

Daniel kemudian menghampiri ibunya

"Sehun-nie, eomma punya sesuatu untuk mu"

"Simpan saja sesuatunya itu, aku bukan anak kecil lagi" kembali pada sifat dinginnya saat setelah nama daniel dipanggil

"Wae..? Padahal eomma membeli gelang yang kamu inginkan dulu?" heran ibunya. Gelangnya bukan sembarang gelang, harganya pun jutaan dollar. Entah bagaimana mendeskripsikannya gelang itu memiliki banyak fiber kaca disetiap sisinya.

" ada apa eomma?" tanya daniel yang baru datang
Sehun yang ada disampingnya melirik ke arah daniel, lalu memutar bola matanya malas.
"Aku ngantuk, aku mau tidur" ucapnya malas dan berlalu meninggalkan ibunya

"Ckckck... Sehun, sehun, kau selalu seperti itu" kekeh ibunya

"Ada apa eomma?" untuk yang kedua kalinya daniel menanyakan hal yang sama.

"Eoh..emm.. Daniel eomma punya sesuatu juga buat kamu, ini-" suara ibunya mulai tak terdengar ketika sehun sudah menaiki tangga. Kemudian berbelok ke arah kiri.

************

Ketukan langkah mulai memasuki koridor. Suasana yang cukup ramai, namun suara sepatu itu masih bisa terdengar. Yerin yang hari ini datang lebih cepat dari kemarin, merasa lega karena hari ini tidak terlambat. Perlahan ia melewati kelas XII yang terlihat sudah ramai siswa yang bertengger dikursinya sambil membaca buku, terkecuali DIA....
Daniel yang sibuk bercanda dengan temannya tidak menyadari jika yerin lewat, padahal tempat duduknya sangat dekat dengan pintu belakang kelas. Namun yerin tidak terlalu memperhatikannya, takut kalau ada yang melihat ia sedang memperhatikan kakak kelas.

Baru beberapa langkah dari kelas itu, yerin berpapasan dengan Doyeon, gadis angkuh nan arogan. Kekuasaan ayahnya membuatnya berani melakukan apa saja. Termasuk menindas kaum lemah, atau orang yang berani padanya. Ketika keduanya saling berpapasan, tidak ada tegur menegur dari mereka, tatapannya sama-sama kedepan.

"JUNG YERIN" itu ketika mereka saling bertolak punggung, karena tiba-tiba doyeon memanggilnya dalam posisi membelakangi.

Langkah yerin terhenti, lalu menoleh. Doyeon pun ikut menoleh setelahnya, lalu menghampiri yerin.

"Kau ingat?" ucapnya sambil melipat tangannya di dada
Yerin hanya menaikan satu alisnya.

"Urusan kita belum selesai, dan dengan santainya kau melewatiku tanpa membungkuk? Tata krama mu sungguh buruk JUNG YERIN" ucapnya santai namun penuh penekanan.

"Untuk apa?" tanya yerin santai

"Hhh... (mengangkat bibir sedikit dengan menajamkan mata evilnya) kau tidak tahu?" masih santai

"YAA...!!! jangan pernah menatapku seperti itu, jika kau masih ingin menginjakan kakimu disini!!" doyeon sedikit berteriak, membuat siswa lain menoleh kearahnya.

"YAA...KIM DOYEON!! jangan pernah mengaturku!!" yerin pun ikut menaikan nadanya pada kalimat kim doyeon.

Setelah itu ia meninggalkan doyeon, namun tangannya dicekal oleh doyeon membuat yerin kembali berbalik ke arahnya.

'Plakk....'

Doyeon menampar yerin, membuat si empunya meringis sambil memegang pipinya. Yerin yang mulai kesal langsung menjambak rambut doyeon. Saat itu juga pertengkaran jambak-menjambak mereka dimulai dan dikerumuni banyak orang. Banyak yang mempotret kejadian itu, banyak juga yang saling berbisik.

"Apakah dia anak baru? Berani sekali dia melawan Kim Doyeon?!"

"Dia belum merasakan rasanya ditindas"

"Jika dia tau siapa Doyeon, dia akan tunduk padanya"

"Heol, daebak. Berani sekali dia..."

"Aku merasa kasian padanya.."

Kurang lebih seperti itulah percakapan siswi yang menonton pertengkaran mereka.

"HENTIKAN!!" sosok namja bertubuh kekar berhasil menghentikan pertikaian Kim Doyeon dan Jung Yerin

"Jangan bertengkar didepan kelasku, lebih baik masuklah kekelas kalian!" ucapnya tegas namun santai, tangannya selalu bertengger disaku celana.

"Daniel oppa" kaget doyeon

"Su-sunbae.." yerin menatap kaget.

"Wae..? Kenapa kalian masih disini? Masuklah kekelas kalian!" tegasnya sekali lagi.

Seketika semua siswi berbondong-bondong meninggalkan tempat itu, takut kalau daniel tambah marah. Karena daniel ini terkenal prince charmingnya dan sehun calon penerusnya. Makanya banyak yang tegila-gila pada mereka berdua, termasuk Kim doyeon. Dia menyukai keduanya, namun lebih ke Sehun.

Yerin segera meletakan tas itu kekelas, dengan raut muka yang kesal iya menaruh tasnya asal.
"Yerin-ah,.. Neo gwaenchana? (Kau baik-baik saja?)" Joy yang sedari tadi duduk dibuat kaget karena sikap yerin yang terlihat kesal

"Emm...(mengangguk) Gwaenchana. Kalau begitu, aku pergi dulu." ucap yerin lalu meninggalkan kelas

Sepanjang jalan menuju UKS, yerin berhasil menjadi pusat perhatian karena kejadian tadi. Semua siswa saling berbisik satu sama lain. Namun yerin tak memperdulikannya.

"Heol..lihatlah! Bahkan dia masih berani menatap kedepan setelah apa yang ia perbuat"

"Berani sekali dia...."

"Dia hanya beruntung hari ini, kupikir esok dia akan menangis."

Yerin hanya bisa diam walaupun kupingnya panas mendengar celotehan para siswa persetan itu. Sesampainya disana, ia terduduk sambil mengecek daftar siswa yang sakit sejak ia berada di UKS, dan itu hanya 1 orang yaitu Kang Daniel. Yerin membolak-balikan kertas itu malas, lalu mencoret-coret kertas kosong untuk menumpahkan semua kekesalannya.

"Arrrggghh...jinja micheoseo (benar-benar gila)."

selama ini yerin belum pernah berhadapan dengan orang seperti kim doyeon di sekolahnya dulu. Karena disekolahnya semua berteman, tidak ada yang saling tidak peduli, dan mementingkan diri sendiri.
Yerin dibuat kesal sendiri, kemudian menggulung kertas yang tadi dicoretnya dan membuangnya ketempat sampah kasar yang berada disamping meja itu.

"Apa kau akan seperti itu terus?" tanya seseorang dari belakang

............

***********

Part 5 selesai

Maaf banget untuk 2 minggu kedepan kayanya bakal jarang update. Soalnya aku fokus buat USBN dan minggu depan UNBK. Jadi mohon memaklumi dan bersabar. Sorry juga nih aku kurang menarik dalam pemilihan kata.

Voment juseyo 😊😊

감사함니다

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang