Langit begitu mendung, udara pun terasa dingin. Seakan turut merasakan kekesalan dari diri seorang yerin. Ia meruntuki nasibnya, ia menyesal telah masuk ke sekolah ini. Jika karena bukan keinginan orang tua nya, dia tidak akan menginjakkan kaki disekolah ini.
Orang tuanya sudah lama tinggal di Italia. Yerin sendiri bingung kenapa dia harus disekolahkan di Seoul, padahal itu sama saja menjauhkan diri dari orang tuanya. Setiap kali yerin bertanya, ayah nya selalu berkata 'sudahlah, ikuti saja. Semua sekolah sama saja. Ini belum saatnya. Kau harus belajar mandiri.' kata itu selalu terngiang di otaknya. 'Belum saatnya? Saatnya apa?' yerin terus memikirkan hal itu.
"Jung Yerin.. Apa kau melamun?" suara menggelegar dari Mr. jongin memecahkan yerin dari lamunannya
"Eoh..?.. Emm.. Sa-saya hanya se-sedang berfikir pak?" yerin terbata membalas pertanyaan Mr. Jongin
"Berfikir? Saya tidak sedang menyuruhmu mengerjakan tugas! Perhatikanlah ke depan!" tegasnya
"Ba-baik pak" yerin menunduk sebagai tanda meminta maaf.
Joy yang ada disebelahnya hanya diam, karena takut jika dia ikut dimarahi Mr. Jongin.************"
Benar saja, bahwa hujan akhirnya turun. Yerin yang berniat akan pulang harus mengurungkan niatnya hingga hujan reda. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan yang ternyata belum dikunci. Sesekali ia melihat kearah luar untuk mengecek apakah sudah reda atau belum. Namun alam tak berpihak padanya, hujannya malah semakin deras. Buku yang dari tadi ia pegang hanya dibolak-balik tanpa dibacanya.
"Kau sedang apa?" seseorang tiba-tiba datang dari balik rak buku. Lalu menghampiri yerin.
"Eoh..? Emm.. Aku sedang menunggu hujan reda. Kau sendiri?" ucap yerin canggung
"Aku mengikuti pertandingan basket, tapi hari ini hujan. Jadi pelatihannya ditunda. Karena itu aku mampir kesini. Ternyata ada kau disini.." eunwoo menyunggingkan senyum nya ke arah yerin.
Yerin yang saat itu tengah menatap eunwoo merasa terganggu dengan senyum manisnya. Yang kemudian dibalas senyuman datar oleh yerin."Sepertinya hujan sudah reda, aku harus segera pulang."
"Emm.." yang dibalas anggukan oleh eunwoo. Iya menatap kepergian yerin hingga punggungnya sudah tak terlihat karena menghilang dari pembatas tembok.
'Manis' batinnya
***********
Sehun yang sedari tadi hanya duduk dikamar sambil membolak balikan buku sejarahnya tiba-tiba teringat dengan gelang yang sebelumnya ia temukan didepan minimarket. Entah kesambet apa ia hingga memungut gelang yang sepertinya ia pernah melihatnya.
Sehun mengambilnya dari laci kamarnya.
Ia mengamati jeli gelang itu, berusaha mengingat siapa pemilik gelang itu.
'Tok..tok..tok..'Ketukan pintu dari luar memecahkan pikiran sehun dari lamunanya.
"Sehun-nie.. Kau didalam?" tanya seseorang dari luar
"Ada apa?" tanya sehun malas.
Tanpa persetujuan dari si tuan kamar, kakaknya langsung ngeloyor masuk."Waahh.. Kau selalu saja membuka buku sejarah itu. Hingga aku bosan melihatnya. Memangnya setiap hari selalu ada mapel sejarah.. Heum?" tanya kakaknya seraya berjalan ke arah sehun kemudian menjatuhkan badannya ke kasur sehun. Hyungnya tidak melihat bahwa ternyata sehun sedang melihat gelang, bukan buku sejarahnya. Karena gelang itu tepat diatas buku sejarah itu.
"Yaa..hyung!! Kau bisa saja merusak kasurku, jika kau terus melempar tubuhmu terlalu keras!" ucap sehun kesal
"Mian.." merasa tidak bersalah, hyungnya malah menampakan gigi kelincinya yang terlihat imut. Sayang hyung nya menampakan itu didepan sehun, membuat sehun ingin muntah melihatnya.
"Jika kau datang kemari hanya untuk menggangguku, sebaiknya enyahlah dari kamarku!!"
"Tunggu..!! Gelang siapa itu? Seperti tidak asing??" hyungnya yang baru sadar langsung menanyakan kepenasarannya
"Entahlah aku tidak tahu, itu bukan urusanmu. Sekarang keluar lah dari kamarku hyung!!" bentak sehun.
"Baiklah.. Mungkin gelang itu hasil rampokan, makanya kau berusaha menyembunyikannya dariku. Karena mana mungkin gelang itu dari seorang gadis. Kau sendiri memiliki sifat dingin. Hahahahaha....." ejek hyungnya diikuti tertawa keras sambil berjalan keluar.
"HYUNGG!!" teriak sehun sambil melemparkan bantal ke arah hyungnya. Sayangnya bantal itu tidak mengenai tubuh kakaknya, yang malah terjatuh kelantai.
***********
Cahaya matahari mulai masuk ke kamar gadis bersurai coklat melalui celah jendela. Jam weker pun dari tadi selalu bunyi, membuat si empunya bangun dari alam bawah sadar. Tangan yerin mencari sumber suara, lalu mematikan alarmnya.
Setengah sadar ia melirik arah jam yang sudah menunjukan pukul 6.30 a.m .
"Whaatt?.. 6.30?" yerin langsung terperanjak dan bergegas menuju kamar mandi. Ia tidak sempat membereskan kasurnya, ia juga tak sempat sarapan. Biasanya yerin selalu berangkat jam 6.15 a.m karena butuh waktu 30 menit untuk sampai kesana. Namun kali ini ia berangkat pukul 6.45 a.m . walau sebenarnya gerbang ditutup pukul 7.30 a.m namun jika sudah pukul 7.00 a.m biasanya siswi yang datang terlambat akan dihukum terlebih dahulu."Oohh.. Sial, kali ini... aku...terlambat" nafas yerin tersengal karena berlarian menuju gerbang sekolah.
Untungnya yerin berhasil masuk gerbang, karena belum sepenuhnya tertutup. Namun ia harus berhadapan dengan pak satpam.
"Kau terlambat dik..""Maaf pak saya terlambat, tapi izinkan saya lolos dari hukuman ya pak. Kali ini aja??!! Yaa..?" yerin memohon-mohon kepada pak satpam yang rautnya tidak bisa di tebak antara merasa kasian dan masa bodo.
"Maaf dik.. Tapi ketentuan disini harus dihukum." jelasnya sambil menunjukan catatan yang tertera rapi namun banyak, bikin siapa saja pusing bila membacanya.
"Baiklah pak.. Tapi hukumannya jangan terlalu berat ya pak" yerin mengulas senyum berharap itu bisa berpihak padanya
"Kau datang pukul 7.15 a.m, itu berarti hukumanmu adalah...." sambil membaca satu persatu tulisan
"Di UKS. kau harus mengobati pasien jika ada yang terluka selama 3 hari. Selama itu juga kau tidak bisa mengikuti pelajaran." tegasnya kemudian."Ne..? U..UKS? Tapi..tapi kenapa begitu pak?" yerin terlonjak kaget mendengar hukuman yang harus ia jalani. Bahkan ia baru tau jika ada hukuman seperti itu.
"Saya hanya menjalankan tugas dik.. Sebaiknya kau cepat masuk, sebelum dirimu mendapat lebih banyak hukuman."
'Banyak hukuman? Yang benar saja.. Berada di UKS saja sudah membuatku repot' batinnya
"Ba-baik pak." ucap yerin lesu sambil membungkuk.
Setibanya dikelas, yerin menjadi pusat perhatian semua siswa yang ada di sana. Terlebih Mrs. Jennie yang harus menghentikan aktivitas mengajarnya karena kedatangan yerin.
"Permisi miss, maaf saya terlambat" yerin menunduk sebagai rasa bersalahnya
"Kau terlambat 15 menit, dan kau pasti sudah tau hukumannya Jung Yerin." tegas Mrs. Jennie
"I-iya miss,""Kalau begitu kau boleh keluar sekarang."
"I-iya miss" yerin membungkuk kemudian menuju meja nya untuk menaruh tasnya. Lagi-lagi mata mereka bertemu ketika yerin berjalan menuju mejanya.
"Kenapa kau terlambat?" tanya joy berbisik, takut kalau suaranya terdengar oleh Mrs. Jennie
Yerin hanya melempar senyum ke arah joy sebagai jawaban. Lalu pergi menuju ruang UKS
***********
Part 3 selesai
Voment juseyo 😊😊
감사함니다
KAMU SEDANG MEMBACA
You
Random"Aku tidak mengerti, dan maafkanlah"-yerin "Kepercayaanku sempat hilang. Tapi mengertilah"-sehun