👑 - Selingkuh

47 7 10
                                    

Saat ini aku sedang berada di kelas 10 Ipa 7. Aku sedang menunggu Ravi yang tadi memintaku untuk menunggu nya disini. Ah menyebalkan.

Ravi berjalan mendekati ku lalu Ravi meminta ku agar kembali ke kelas saja karena Ravi masih ada urusan yang belum selesai. Aku tak tahu ada urusan apa.

Aku melewati lorong kelas 10 yang sangat sepi,sepi,dan sepi. Aku berjalan cepat melewati lorong hingga akhirnya aku telah sampai di kelas ku.

"Kay,lo jadi bendahara jadi lo harus atur uang kas dan uang keperluan ya bayar kas setiap hari Kamis" kata ketua kelas. Danis, aku hanya mengangguk lalu aku pergi ke tempat duduk ku.

"Mel, lo jadi apa?" tanya aku lalu Melba menjawab dengan kecewa "Jadi seksi kebersihan gak enak banget." jawabnya dengan nada kecewa.

"Wah, harus dateng pagi-pagi dong buat ngatur yang piket?" kata ku mencoba membuat Melba ceria.

"Gak. Males. Siangan aja selow" tuhkan Melba lumayan nggak kaya tadi.

"Yaudah,mau ke kantin ga?"

"Ayok, mau beli apa Kay?"

"Air mineral aja kalo ada cemilan ya cemilan deh biar ga boring"

Lalu aku dan Melba pergi ke kantin. Tanpa sepengetahuan ku ada orang dibelakangku yang sedang tertawa gembira berdua.

Aku dan Melba kembali lagi ke kelas karena bell masuk sudah berdering.

Sekarang adalah pelajaran yang membuatku kantuk. Ya pelajaran Matematika. Apalagi guru nya Wali kelas ku. Aku sangat malas terhadap matematika bisa dibilang aku tidak bisa matematika tetapi aku bisa dengan hal diskon, pajak,bunga,perkalian. Yah gitu mah gampang. Hehe, ya sih aku juga pernah kesel aja sama tuh guru,sebab dia selalu saja nyinyir. Yasudah tidak baik membicarakan guru haha.

Saat nya jam pulang tiba. Aku memasukan buku-buku ku ke dalam tas peach ku. Lalu aku memakai nya di punggung. Aku orang terakhir yang berjalan keluar kelas aku ini memang lemot seperti siput. Sambil berjalan aku hanya terfokus pada hp ku saja. Aku tidak peduli dengan orang lain yang berkata "Jalan nya yang bener dong jangan main hp aja!" tapi aku tidak peduli.

Setelah selesai sibuk dengan hp aku menelfon Abang ku. Nata,ya dia Abang ku.

"Bang aku udah pulang cepet jemput aku." terdengar suara dari seberang sana yang ku yakin bang Nata.

"Kamu tunggu aja di depan gerbang." setelah bang Nata berucap seperti itu aku langsung mematikan sambungan telepon ku.

Menunggu bang Nata lama sekali rasanya. Bang Nata datang dengan motor besar nya. Dia membuka helm fullface nya lalu cengiran dari bibir nya dilihatkan.

Aku tidak perlu basa-basi aku langsung naik ke motor bang Nata. Lalu aku dan bang Nata pulang ke rumah.

***

Tok tok tok

Belum sempat aku berbicara masuk tapi pintu terbuka lebih dulu menampilkan adik ku, Reza.

"Teh, bikinin Reza balon udara yang warna warni kayak teteh itu lho" oh aku mengerti perkataan nya.

"Mana spidol warna sama buku gambar nya?" Reza mengambil buku gambar yang bergambar mobil dan spidol warna nya. Lalu menyodorkan nya padaku.

Aku menggambar balon warna warni lalu ku pulas balon tersebut menggunakan spidol warna. Reza hanya melihat gerak-gerik tangan ku yang sedang memulas balon.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Diary BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang