7. Manis

532 28 0
                                    

"Gula aja iri kalo liat kamu tersenyum." Author

📡📡📡

Author pov

Rio pov

“Gimana kaki kamu udah baikkan?” tanya ku pada Nana gadis yang selama ini sering menyendiri sejak kepergian ayahnya.

“Iya.” Jawaban yang dapat membuatku sedikit lega.

“Syukur deh kalo gitu.”kemudian suasana menjadi Hening.

Ditambah ini jam pulang sekolah dan hanya kami berdua yang masih ada di kelas.

Aku merasa sedikit canggung karna detak jantungku sangat kentara bila didengar oleh Nana.

Detak  jantungku akan bergerak dua kali lebih cepat seperti ini jika dekat gadis cantik ini.

“Nana kamu belum mau pulang?.” Tanyaku pada Nana memecahkan suasana.

“Emangnya kenapa?.” Tanya Nana balik padaku.

“Kalo kamu mau, aku mau ngajak kamu pulang bareng.” Kata ku memberanikan diri dengan to the point.

“Iya.” Jawab yang sangat tenang membuatku termenung  tidak percaya ajakanku diterima dengan mudah.

“Beneran.. aku gak salah denger kamu mau pulang bareng aku.” Tanyaku lagi masih tidak percaya.

Membuat Nana sedikit jengah kemudian dia mengangguk mantap.

Aku bagai ditengah padang bunga sekarang. Pulang bersama gadis cantik ini adalah sebuah anugrah yang terindah.

Kemudian Nana berjalan menuju keluar kelas tanpa menghiraukanku yang masih merasa Nana berbeda hari ini karena dengan mudah menyetujui ajakanya.

Aku memperhatikan kaki Nana yang sedikit terpincang saat berjalan Saat menuju parkiran, sebenarnya aku ingin sekali Membantnya sekalian modus dikit tapi aku Urungkan karna aku takut Rencana pulang Bareng terancam tidak jadi.

Sudah dua tahun berlalu Nana yang mempunyai sifat periang dan baik hati telah berubah seratus delapan puluh derajat menjadi Nana yang dingin dan cuek.

Senyumnya yang dulu yang sering terukir wajahnya yang cantik kini sudah hilang bersama kepergian ayahnya.

“Nanti kita Mampir dulu Ke toko buku ya Na kamu gak keberatan kan.” Tanyaku Hati-hati takut Nana menolak.

“Iya asal jangan Lama.” Kata Nana tenang membuatku lega dan senang mempunyai waktu sedikit lebih lama bersamanya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit aku menepikan mobil yang ku kendarai Sesampainya di toko buku Yang dimaksud.

“Kamu mau ikut Kedalam atau mau tunggu Di sini?.” Kataku pada Nana.

“Aku tunggu aja di sini.” Jawab Nana.

Aku kemudaan pergi menuju toko buku tersebut untuk mencari buku tentang humas Karena tugas yang di berikan oleh ibu suryani selaku guru humas yang mengajar di kelasku dan Nana.

“Maaf ya nunggu lama.” Sekitar 10 menit berlalau aku kembali ke mobil membawa buku yang tadi di carinya dan memasang sabuk pengaman dan menyalakan mesin mobil. 

Tidak ada respon dari Nana membuatku menoleh ternyata Orang yang di tanya tidak ada di tempat membuku heran kemana Gadis Cantik itu pergi.

Perhatia ku teralih ke luar kaca mobil. Gadis cantik yang di cari ternyata sedang ada di luar menikmati Es cream coklat seperti anak kecil membuatku gemas pingin bawa pulang.

“Na..” panggilku menghampiri berjalan Nana.

“Ehmm..” tanggap Nana masih asik dengan Es creamnya tanpa menghiraukanku.

“Manis.” Kata itu terlontar begitu saja tanpa dikomandoi membuat Nana menoleh kepadaku membuatku salah tingkah.

“Itu es creamnya manis yakan.” Kataku berkilah. Nana kemudian kembali bekutat dengan es creamnya.

“Aku mau dong.” kataku.

“ Tu ambil aja sendiri aku yang traktir.” tawaran Nana itu membuatku sangat senang.

“Beneran ni.” Jawabku antusias dan di balas anggukan oleh Nana.

“Mang es krim coklat 3 ya.” Pesananku sedikit jahil membuat Nana tekejut.

“Biasa aja ekspresinya 2 nya aku bayar sendiri kok.” Kataku terkekeh melihat Nana yang merasa dikerjai.

📡📡📡

Terima kasih.

Hacker Cantik (Gantung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang