Sebenarnya apa yang kau takutkan. dari perkenalan orang baru yang kau temukan. aku bukan orang jahat, apalagi bejat tak karuan. Aku juga masih ingat ketika mata kita dipertemukan. kupikir, kamulah orang terakhir yang cocok di hati. Aku juga teringat pada janji yang kuikrarkan dahulu sendiri. tentang komitmen dan cinta sejati. bahwa aku tak akan pernah bermain-main lagi, soal asmara di kemudian hari.
Kembali lagi. ini soal kamu yang menarik hati. matamu begitu teduh menaungi. Tidak begitu tajam pun juga tak begitu meneduhkan. sedang-sedang saja, dan aku suka. Aku selalu percaya jika cinta datang dari pandangan pertama. analisaku tentangmu selalu mantap ku benahi. tentang cara bicara dan jalanmu, dan juga caramu memperlakukan sesamamu.
Tapi, setelah itu. ternyata tak mudah mendapatkanmu. aku teringat kenangan yang membuih seperti di bibir pantai. bergumul indah tapi sangat menyakitkan. Ya, memang begitulah Cinta. jika tak rumit sedemikian, maka tak ada insan yang berani berurusan di dalamnya.
Sudah. cukup demikian. kupikir ini akan membahagiakan. nyatanya perjalanan masih panjang. dan bolehkah aku untuk terus berjuang?
YOU ARE READING
Lupa Kalau Kau Pernah Melukai
RomanceAku selalu ingat. sedangkan kamu sudah lupa. tentang hati yang kuberi, lalu kau buang tanpa basa-basi. sementara, kupikir aku akan berdiri dan beranjak pergi. nyatanya aku masih disini. menunggumu yang memilih orang lain. lalu kembali untuk selanjut...