Enam

11.6K 468 12
                                    

Seorang laki-laki tengah masuk ke sebuah ruangan. Disana sudah duduk seorang pria gagah bertubuh tinggi tegap. Rambutnya yang hitam mengkilat di sisir kebelakang sehingga menambah aura ketampanannya. Matanya menyorot tajam seperti seekor elang yang siap menerkam mangsanya.

Tangannya sibuk memainkan sebuah pena yang entahlah untuk apa di gunakannya. Menandatangani berkas? Mungkin seperti itu.

"Bos...barang sudah kita kirimkan. Dan uangnya juga sudah kita terima. Silahkan." kata orang yang masuk tadi lalu menyerahkan sebuah koper kepada orang yang di panggilnya bos tersebut.

Segera di bukanya koper itu. Tampak tumpukan uang tersusun rapi di dalam koper tersebut. Dia tersenyum puas.

"Hitung semua!!! Dan pastikan kalau tak kurang se peserpun dari perjanjian kita." kata si bos menegaskan sambil menutup kembali koper tersebut.

"Baik bos. Segera saya laksanakan." Anak buah itupun lalu mundur beberapa  langkah dan kemudian memutar tubuhnya menuju keluar.

Tampak seorang laki-laki yang lain tengah memasuki ruangan itu juga.

"Bagaimana? Apa ada kabar? Kenapa kau baru muncul sekarang?" kata si bos pada orang yang baru masuk tadi.

"Maaf tuan, saya baru datang sekarang."

"Katakan ada kabar apa?" desak si bos lalu memajukan letak duduknya. Sepertinya hal yang akan di bahasnya kali ini jauh lebih serius dari hal sebelumnya.

Pria yang baru datang itu tampak terdiam sejenak, kelihatan dia sangat cemas dengan berita yang di bawanya kali ini. Laki-laki itu tertunduk, berfikir dan menimbang dari mana dia akan memulai pembicaraan.

"Cepatlah katakan!!!! Atau aku akan membuat lidahmu itu tidak bisa bicara selamanya!!!" teriak si bos mulai gusar.

"Iy....iya tuan...b...b..baiiklahh." laki-laki itu terbata-bata. "Se...se...sebenarnya...dia...dia...dalam waktu dekat ini akan menikah." Damn it!!!

Seketika saja terdengar gebrakan meja menggelegar yang di lakukan oleh si bos.

"What do you say?"

"Maaf tuan...tapi...itulah informasi yang saya terima dari anak buah saya."

"Kau yakin dengan informasimu ini? Jangan sampai kau membawa berita yang salah atau kau akan menyesal selamanya." si bos menggeram dan mencengkram kerah baju anak buahnya itu.

"Saya..saya...pastikan itu benar tuan. Karena saya sudah mencari informasinya sendiri." Anak buah itu mencoba meyakinkan.

"Kenapa kau baru memberi tahukan sekarang?"

"Karena....mereka sengaja menyembunyikan dan menutup rapat berita ini tuan."

"Maksudmu....apakah mereka akan menikah secara sembunyi-sembunyi?" si bos menebak.

"Saya rasa demikian tuan. Anda tau sendiri apa profesi beliau. Pastinya banyak orang yang mengincarnya. Dan berita pernikahan ini bisa di manfaatkan oleh musuh-musuhnya."

Si pria berwajah tampan itu mengangguk-angguk mengerti. Dahinya berkerut tanda dia sedang berfikir keras.

"Menurutmu berapa hari lagi akan di langsungkan?"

"Hmmm, saya kurang tau tuan. Mungkin satu minggu, atau tiga hari lagi, atau......bisa jadi...."

"Besookk....." seru mereka hampir bersamaan.

"Siaaalll!!! Ini terlalu dekat. Aku tidak punya banyak waktu lagi. Cepat siapkan pesawat jet pribadiku sekarang!!! Dan urus segala keperluanku!! Untuk semua masalah disini aku serahkan pada Stev. Katakan padanya untuk menghendle semua pekerjaanku disini. Dan kau....ikut denganku!!!" perintahnya tanpa mengharapkan protes apapun.

LOVE ME or KILL ME ✔(Sudah Terbit Di Playstore dan Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang