Jika cinta yang aku berikan bisa menyembuhkan ketakutanmu pada cinta dimasa lalu, maka aku lebih memilih untuk tetap tinggal disisimu dengan segala kesakitan yang ada. Aku tidak apa-apa . Aku yakin aku tidak apa-apa.
18+
Sebelumnya author newbie ini minta vote bolehkan ya !!!biar semangat nulisnya 💪💪💪 atau mau ngasih kritik soal penulisan juga monggo dah ...maklum ibaratnya author ini masih bayi jadi tulisannya amburadul kagak jelas 😂😂😂
N
Maaf juga update telat . Author lagi banyak tugas menumpuk . Maklum mahasiswa semester tua 😧😧😧
Oke langsung cekibrot ae lah. Gk usah basa-basi!!
#####
Rachel terbangun dari tidurnya, dia meraih handphone di atas laci disamping tempat tidurnya dan terlihat menyipitkan matanya saat cahaya handphone tersebut menyala. Ternyata waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi. Rachel segera bangun dari tidurnya dan bergegas menyiapkan sarapan untuk tuannya, Aksa.
Di Dapur Rachel tampak ahli saat memotong sayuran yang ada di depannya, ia benar-benar mirip seorang chef. Cita-cita Rachel dari kecil memang menjadi seorang juru masak, itulah kenapa ia sangat ahli dalam hal ini. Hari ini dia memutuskan untuk memasak nasi goreng. Saat Rachel sedang asik dengan kegiatannya, tiba-tiba seseorang menepuk bahunya dari belakang. Dan membuat Rachel sedikit berteriak.
"Aaaaah." Pekik Rachel.
"Apa yang anda lakukan disini, nona?" Tanya seorang pelayan yang menepuk bahu Rachel tadi.
" kau membuatku kaget, kau ingin membuatku mati muda ya?"
Si pelayan malah terkekeh geli.
"Maafkan saya nona. Memangnya apa yang nona lakukan pagi-pagi begini?" Tanya si pelayan mengulangi pertanyaan yang belum sempat terjawab.
"Aku sedang tidur disini, tentu saja memasak." Jawab Rachel dengan sedikit sebal.
"Itu tugas saya nona. Saya juru masak disini, biarkan saya saja yang memasak. Nona istirahat saja!" Ucap si pelayan sembari mencoba mengambil spatula dari tangan Rachel.
"Tidak. Ini sekarang juga tugasku. Jadi mulai sekarang aku akan membantumu memasak makanan untuk Tuan Aksa, oke." Bantah Rachel.
"Tapi saya takut dimarahi Tuan Aksa ,nona."
"Tidak akan. Karena Tuan Aksa sendiri yang menyuruhku untuk membntumu." Rachel tetap membantah "Dan satu lagi, jangan memanggilku nona. Aku tidak suka. Panggil aku Rachel saja. Kita sama-sama pelayan disini jadi panggil aku dengan nama saja." Tambahnya lagi.
"Kalau begitu anda juga bisa memanggilku Raka saja." Ucap pelayan itu sambil tersenyum sangat manis.
TAMPAN itulah yang ada dipikiran Rachel saat ini, dia sedikit terpesona dengan senyuman pria yang ada didepannya saat ini. Rachel berpikir apa stok pria tampan didunia semua berkumpul di mansion ini.
"Baiklah Raka. Mulai saat ini aku akan membantumu di dapur. Ya, anggap saja aku asistenmu." Ucap Rachel.
"Tapi, benarkah kau dipekerjakan Tuan Aksa? Maksudku, Tuan Aksa tidak bisa dekat dengan perempuan selain keluarganya. Itulah kenapa semua pekerja disini adalah pria. Dan kau satu-satunya wanita disini. Pasti kau adalah wanita special sehingga Tuan Aksa mengecualikan dirimu."
Rachel menatap Raka dengan pandangan bingung. Ya, dia memang sama sekali tidak melihat satupun wanita di mansion ini, dia juga tidak tahu alasan kenapa tuannya tidak mempekerjakan perempuan.
"Aku tidak tahu juga, mungkin dia kasihan padaku. Aku kan tidak punya tempat tinggal. Bahkan kakakku harus memohon kepada Tuan Aksa agar menerimaku disini, walaupun hanya tinggal di Paviliun." Jawab Rachel.
"Kakakmu bekerja disini? Siapa?" Tanya Raka lagi.
"Arlan Aditya. Itu kakakku."
"Aah. Asisten pribadi Tuan Aksa, kau benar-benar beruntung punya kakak seperti dia. Arlan itu sangat baik, kau harus tahu itu" Puji Raka.
"Benarkah? Tapi dia itu usil dan jahil, kau harus tahu itu. Walaupun usilnya hanya padaku saja." Bantah Rachel.
"Ya mungkin itu hanya bentuk perhatian dan kasih sayang padamu."
"Mungkin juga. Terlepas dia suka usil dan jahil padaku tapi dia sangat menyayangiku dan yang pasti dia selalu melindungiku di manapun." Ucap Rachel bangga.
Mendengar jawaban Rachel, Raka hanya mengulas senyum seraya mengacak rambut Rachel dengan gemas.
"Baiklah ayo kita selesaikan masakkan kita, sebentar lagi Tuan Aksa akan turun. Jangan sampai aku diomeli dihari pertamaku bekerja." Ucap Rachel lagi.
"Baiklah. Aku juga tidak mau kalau gadis cantik didepanku ini sampai dimarahi Tuan Aksa." Raka masih tesenyum manis.
"Apa dia selalu tersenyum manis seperti itu setiap saat? Aku bisa gila melihat senyum itu setiap hari." Batin Rachel sambil terus melirik Raka.
Mereka berdua mulai melanjutkan kegiatan memasak mereka yang tertunda, Rachel yang mengiris dan menyiapkan bahan sementara Raka sang juru masak yang mengolah bahan masakannya.
Sambil melakukan kegiatan mereka, Raka dan Rachel sesekali melempar candaan yang membuat mereka tertawa bersama.
Dan tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhartikan kegiatan mereka dari celah pintu dapur yang terbuka sedikit.
SIAPAKAH DIA ?????
Bersambung
#####
Maaf kalau bahasa gak menarik Dan part sedikit soalnya saya juga sibuk dengan skripsweet saya 🙏🙏🙏🙏
Oh ya....
Ini saya kasih visualisasi Raka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria yang membuat author jatuh cinta sampai kejang" ngeliat senyumnya (lebai).