Di sebuah ruangan kerja yang luas, dengan dinding berwarna abu silver yang cukup elegan, terlihat seorang pria yang sedang berkutat dengan lembaran kertas didepannya, pria berwajah tampan. Ralat sangat tampan lebih tepatnya. Bagaimana tidak pria itu memiliki kulit yang sangat putih bak porselen, kulit wajahnya sangat bersih untuk ukuran seorang pria tidak ada jerawat dan bekasnya bahkan tidak ada komedo, hidung yang mancung, alis yang lurus dan tebal terlihat sangat tegas, dan jangan lupakan bibir tipis yang merah alami membuat dia semakin mempesona dan dapat dipastikan kaum hawa manapun akan bertekuk lutut jika sudah melihat betapa tampannya CEO dari PT Aditama Group tersebut. Yap, kalian tidak salah dengar dia adalah seorang CEO, Aksa Wiraguna itulah namanya. Pria berwajah tampan dengan tinggi 180 cm, masih muda, ya masih muda memang, bahkan tahun ini Aksa baru akan menginjak usia 27 th, terlalu muda untuk ukuran CEO yang selama ini kita ketahui. Tapi jangan remehkan kemampuan seorang Aksa Wiraguna, di usia yang cukup muda dia sudah menjadi salah satu orang paling berpengaruh di ASIA, dia bisa dengan mudah memenangkan tender dengan lawannya bahkan bisa membuat pesaingnya tidak berkutik jika sudah berurusan dengannya. Selain dikaruniai wajah yang tampan dan tubuh yang atletis dia juga dibekali otak yang jenius. Kalian pasti membayangkan betapa sempurnanya dia. Tapi yang namanya manusia pasti tidak ada yang sempurna, walaupun dari luar Aksa tampak sempurna bak tanpa cela, tapi dia mempunyai satu sisi kelemahan yang hanya dia dan orang-orang terdekatnya yang tahu. Seorang Aksa Wiraguna mempunyai phobia terhadap cinta, bahkan dia tidak ingin didekati oleh wanita manapun selain keluarganya karena takut jatuh cinta. Kira-kira apa penyebabnya? Entahlah itu rahasia seorang Aksa.
Pria yang masih berkutat dengan lembar kerja ditangannya itu nampak lelah karena sedari tadi beberapa kali ia mencoba mengucek matanya. Pekerjaan seorang CEO memang tidak mudah, apalagi di usia yang begitu muda Aksa sudah diberi amanah untuk memimpin sebuah perusahaan bahkan memperbesar kekuasaannya. Aksa masih mencoba berkutat dengan berkasnya, kadang ia terlihat mengerutkan sambil berpikir kadang ia nampak menguap menahan kantuk dan rasa lelahnya. Saat sedang berkonsentrasi dengan berkasnya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.
TOK TOK TOK
Terdengar ketukan sebanyak 3 kali.
"Masuk !" Perintah Aksa tanpa mengalihkan pandangan dari berkasnya. DINGIN barangkali kata itulah yang menggambarkan nada suara Aksa.
" Selamat pagi, Pak Aksa. Saya hanya ingin menyampaikan kalau setengah jam lagi anda ada meeting dengan klien dari PT. Wacana Group." Ucap Regran Mahendra sekretaris Aksa. Pasti banyak yang bertanya-tanya kenapa sekretaris Aksa seorang pria, padahal sekretaris kan identik dengan perempuan. Ya kalian tahu sendirilah jawabannya apa.
" Baiklah, kau sudah menyiapkan bahan meeting dan ruangannya?" Tanya Aksa datar sambil menoleh sekilas ke arah Regan sebelum berkutat kembali dengan berkasnya.
" Sudah Pak Aksa. Ini bahan meeting yang harus anda pelajari, dan juga tempat pertemuannya ada di lantai 10 Ruang G." Jawan Regan sambil menyerahkan beberapa lembar kertas yang akan menjadi bahan meeting mereka pagi ini.
" Hmm, kau boleh keluar sekarang!" Perintah Aksa " Dan juga, nanti sebelum meeting kau tidak perlu menungguku. Kau bisa pergi duluan ke tempat meeting, nanti aku akan menyusul soalnya ada beberapa berkas yang harus ku selesaikan sekarang."ucap Aksa lagi.
" Baik, saya mengerti Pak Aksa. Saya ijin keluar ruangan sekarang." Ijin Regan dengan Ramah.
" Ya." Balas Aksa singkat tanpa menoleh kearah Regan dan tetap tertuju pada berkas-berkasnya, seolah berkas itu adalah hiburan seru yang tidak boleh terlewatkan.
Sesaat sesudah Regan keluar dari pintu, terlihat lagi wajah lelah dari Aksa. Ya, dia memang tidak ingin terlihat kusut didepan pegawainya karena dia tidak ingin kehilangan citranya sebagai atasan. Hal itulah yang menjadikannya seseorang yang selalu disegani di perusahaan, karena Aksa selalu bersikap baik-baik saja didepan pegawainya walaupun padahal ia tidak baik-baik saja. Regan pun tahu akan hal itu, bagaimana bisa ia tahu? Karena Regan sudah bersama dengan Aksa sejak mereka kecil. Dia sudah berteman dengan aksa dari umur 7 th. Mereka lahir di tahun yang sama, dan itu artinya mereka sudah bersahabat hampir 20 th lamanya. Maka hal itu sudah menjadi suatu alasan kenapa Regan bisa tahu akan sifat sahabatnya yang satu itu.
Setelah 15 menit berkutat dengan berkas-berkasnya akhirnya Aksa memutuskan untuk segera keluar dan pergi menuju ke tempat meetingnya, jangan sampai membuat kliennya menunggu terlalu lama sampai akhirnya memutuskan perjanjian sepihak karena hal sepele, terlambat contohnya. Itu tidak lucu bukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE'S PHOBIA
RomanceJika cinta yang aku berikan bisa menyembuhkan ketakutanmu pada cinta dimasa lalu, maka aku lebih memilih untuk tetap tinggal disisimu dengan segala kesakitan yang ada. Aku tidak apa-apa . Aku yakin aku tidak apa-apa. 18+