Maaf lama gak update 🙏🙏🙏. Soalnya author lagi banyak tugas menumpuk. Ini aja nyempetin biar kalian gak kecewa 😂😂😂 (kayak ada yang baca aja).
Tetap mau ngingetin sih kalau author ini masih newbie jadi kalau mau ngasih kritik dan saran soal penulisan atau cerita monggo ya . Dan juga jangan lupa author ini dikasih vote ya biar semangat nulisnya lagi 💪💪💪.
Oke langsung aja kita ke cerita ya!!!
##########
Raka meletakkan masakannya di meja makan, dan beberapa saat kemudian Aksa turun dari lantai atas. Ia duduk di kursi utama dengan di dampingi Arlan di sebelahnya.
Aksa meneguk air putih di depannya, setelah itu mulai memakan sarapannya.
"Adikmu sudah makan?" Tanya Aksa pada Arlan sambil menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya.
"Nanti saat anda sudah selesai sarapan, saya akan menyuruh Rachel makan." Jawab Arlan.
Aksa hanya mengangguk sekilas.
"Tidak usah Tuan Arlan, saya sudah menyiapkan makanan untuk Rachel, nanti saya yang akan mengantarnya ke Paviliun." Potong Raka yang saat itu masih berdiri disana menunggu tuannya menyelesaikan sarapan.
"Baiklah, terimakasih Raka." Ucap Arlan tulus.
"Apa kau dan Rachel sedekat itu?" Tanya Aksa mengintimidasi.
"Maksud anda bagaimana,tuan?" Raka sama sekali tidak mengerti.
"Bukankah Rachel baru tiba kemarin? Bagaimana kalian bisa saling dekat begitu. Sementara kalian baru saja bertemu." Ucap Aksa mencoba menjelaskan.
Arlan hanya memandang tuannya dengan tatapan tidak mengerti. Tidak biasanya tuannya ikut campur urusan pelayan.
"Rachel gadis yang baik dan mengasyikan Tuan. Dia tipe orang yang friendly jadi tidak sulit bagi kami untuk saling dekat dan berteman." Papar Raka.
Aksa mengangguk lagi seakan dia tahu apa yang Raka jelaskan.
#########
Sementar itu di Paviliun Rachel hanya tiduran di atas ranjang sembari memainkan ponsel miliknya. Dia terlihat sedang membuka sebuah situs lowongan kerja.
"Kenapa tidak ada lowongan kerja di daerah sini? Aku melihat banyak sekali tempat kerja di kota ini, tapi kenapa tidak ada satupun perusahaan yang membuka lowongan kerja?" Ucap Rachel pelan.
Berkali-kali Rachel menghela nafas karena bosan, berkali-kali pula dia terlihat menengok ke arah gerbang untuk memastikan apakah tuannya itu sudah berangkat ke kantor atau belum, agar dia bisa mulai melanjutkan pekerjaannya. Saat sedang asyik dengan ponselnya, terdengar suara ketukan dari pintu kamar Rachel.
TOK TOK TOK
Rachel tampak menyernyit sekilas sebelum akhirnya beranjak membukakan pintu.
Saat pintu sudah terbuka sepenuhnya tampaklah senyuman Raka di depan wajahnya dengan sebuah nampan di tangannya.
"Raka, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Rachel bingung.
"Jadi aku tidak boleh kesini?" Raka mengerucutkan bibirnya, seolah-olah sedang sedih padahal ia hanya menggoda Rachel.
"Tidak. Maksutku bukan begitu. Apa Tuan Aksa sudah selesai sarapan?" Tanya Rachel lagi mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Tuan Aksa sudah berangkat daritadi pagi, Rachel." Jawab Raka.
"Sudah berangkat? Aku tidak melihatnya keluar dari gerbang." Rachel terlihat bingung.
Melihat kebingungan Rachel, Raka hanya tersenyum geli.
![](https://img.wattpad.com/cover/139525763-288-k333734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE'S PHOBIA
RomanceJika cinta yang aku berikan bisa menyembuhkan ketakutanmu pada cinta dimasa lalu, maka aku lebih memilih untuk tetap tinggal disisimu dengan segala kesakitan yang ada. Aku tidak apa-apa . Aku yakin aku tidak apa-apa. 18+