05. Aneh tapi Nyata

29 4 0
                                    

Rasanya sungguh aneh, tapi kenapa terasa begitu nyata, ya? Aku bingung menjelaskannya.

🔰🔰🔰

CALYA, daritadi yang dilakukannya hanyalah melihat langit kamarnya dengan perasaan gundah.

Ia terlalu gengsi hanya untuk mengucapkan kata 'maaf' dan 'terima kasih'. Dia bukan orang yang pemaaf, bukan orang yang pemarah. Entah kenapa, dia memang sulit untuk meminta maaf dan berterima kasih pada orang lain, sejak dia duduk di Taman Kanak-Kanak. Dia terbiasa sendiri, apapun selalu sendiri. Mamanya, yang mengajarkan untuk selalu bisa mengerjakan sesuatu sendiri, tanpa bantuan orang lain. Akhirnya, dia terbiasa dengan kesendiriannya itu.

Duh, gue harus bilang apa dulu ya? Batin Calya sambil menggigit kukunya.

Dia berpikir sebentar, lalu dia teringat Naura. Teman sebangkunya itu 'kan anak baik. Pastinya dia tau bagaimana cara meminta maaf dan berterima kasih dengan baik.

Ia langsung menanyakan apa yang membuatnya gundah. Bisa dibilang, Calya perlahan mulai lebih terbuka pada orang lain. Dan orang itu, Naura.

Calya Daniza : Naura.

Lalu, ia menunggu sampai Naura membalasnya. Meskipun dia ragu, karena kehidupan Naura itu buku, buku dan buku.

Ting!

Naura Navysatus : iya, Cal?

Sambil bernafas lega, Calya buru-buru mengetikkan apa yang ingin ia tanyakan.

Calya Daniza : cara minta maaf sm terima kasih ke orang asing. Tapi, lewat chat gmn?

Calya menunggu sekitar 1 menit lebih, lalu Naura membalasnya lagi.

Naura Navysatus : yaudah, bilang aja gini : maaf ganggu, ya? Aku mau minta maaf sama bilang terima kasih.

Calya Daniza : duh halus banget sih? Atau gak, aku-kamu nya gue ganti sama gue-elo ya? Sumpah gue gak mau kalau pake aku-kamu an!

Naura Navysatus : Calya, katanya mau minta maaf. Ya harus halus dong. Tapi, kalau kamu mau ganti pake bahasa kamu juga gak papa sih. Selamat dicoba! Hehe.

Calya Daniza : oke, makasih.

Calya sedikit tersenyum, karena sudah mencoba berterima kasih pada orang lain. Bukannya dia tidak pernah berterima kasih atau meminta maaf sama sekali. Dia pernah, tapi yang lebih tua dengannya. Jika anak seumurannya, dia rasanya seperti kaku saat mengucapkan terima kasih dan minta maaf.

Akhirnya, dengan bermodalkan saran dari Naura. Ia langsung mengirim pesan lewat Line, pada Badhra. Meskipun saat mengetik, ia rasanya berat sekali. Antara malu dan kesal.

Calya Daniza : sorry ganggu. Makasih + gue minta maaf klu pny slh.

Setelah mengetikkan itu, Calya langsung memejamkan matanya. Ya ampun, kenapa rasanya dia sangat malu? Dia sampai menutup matanya dengan lengan dan kedua kakinya yang menendang-nendang udara.

🔰🔰🔰

"Duh, kenapa lama banget gue menangnya sih?!" Gerutu Badhra yang sedang bermain games di kamarnya.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang