Friend.

5.6K 814 79
                                    

Setelah pelajaran seni selesai, waktunya olahraga. Woojin hanya mengikuti siswa lain ke ruang ganti.

"Hei anak baru."

Seseorang melampirkan tangannya di bahu Woojin.

"Kau yang tadi pagi itu kan ? Ibumu keren ! Kalau ibuku, pasti akan membela guru itu tanpa mendengarkanku lebih dulu."

Woojin bingung harus respon bagaimana. Iapun memilih tersenyum simpul menanggapinya.

"Namaku Bae Jinyoung, kita berteman oke ? Kalau ada yang mengganggumu katakan saja padaku."

Woojin senang. Bukan, bukan karena embel-embel ada yang melindunginya, tapi ia mempunyai seorang teman yang menurutnya sangat enak untuk diajak bicara.

"Hei Jinyoung ! Kemana kau saat pelajaran Luna ssaem !"

"Kau tidak perlu tahu sepupu ku sayang."

Jinyoung berbisik kepada Woojin.

"Hati-hati dengan pesona sepupuku itu, jika kau terjebak dengannya. Kupastikan kau kewalahan."

Woojin memperhatikan murid perempuan yang menjadi lawan bicara Jinyoung.

"Namanya Park Jihoon, cantik, pintar, periang tapi berisik, dan kau tau ? Dia sangat banyak makan. Bisa kau lihat pipinya kan ?"

Woojin tertawa, menurutnya ucapan Jinyoung benar mengenai pipi si Park Jihoon itu.

----------

Seorang pria yang masih berkepala 3 itu turun dari mobil setelah sang supir membukakannya pintu. Ia baru saja tiba di Korea 1 jam yang lalu. Dan sekarang akan menghadiri pertemuan dengan rekan bisnisnya.

"Bagaimana dengan anakku pak jung ?"

"Tuan muda Woojin sudah tiba kemarin dijemput oleh nona Jisung bersama temannya. Hari ini tuan muda sudah mulai bersekolah, tapi ada sedikit insiden kesalah pahaman tuan."

Daniel berhenti, membuat para bodyguardnya berhenti.

"Apa maksudnya insiden ? Ada apa dengan anakku ?"

"Seorang guru yang melakukannya tuan."

Daniel berhenti sejenak, menimang sebentar lalu mengambil ponsel di sakunya.

"Tuan Jang ? Bisa kau hadiri pertemuan dengan PTJ Ent ? Pastikan kita tidak akan mengalami kerugian sebelum menanam saham disana."

"Baik pak presdir."

Daniel memutuskan hubungan lalu berbalik.

"Ayo ke sekolah Woojin."

----------

Setelah beristirahat yang cukup, Seungwoo segera beranjak dari kasur dan mandi. Ia lalu bersiap-siap sebelum menjemput Woojin.

Seharian ini ia menghabiskan waktunya untuk membersihkan apartmen, mengisi bahan-bahan makanan yang fresh, lalu mengerjakan sedikit pekerjaannya di kamar.

Setelah selesai bersiap, Seungwoo menjemput Woojin.

Tidak seperti pelayan lain, Seungwoo langsung memarkirkan mobilnya di dalam pelataran sekolah tersebut.

Bel istirahat akan berbunyi 20 menit lagi. Wanita itu menunggu Woojin di taman yang bersebrangan dengan pintu lobby.

Sambil menunggu Seungwoo memasang earphone, lalu membaca novel yang sengaja dibawanya.

Beberapa mobil yang terlihat mahal itu datang, dengan seragam yang sama mereka turun menghampiri mobil ketiga. Salah seorang dari mereka membukakan pintu, itu Kang Daniel.

Daddy || ONGNIEL || GS ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang