Hari ini, itachi tidak pergi ke kantor , ia izin untuk mengurus naru ke sayangan nya, yang tengah mual mual.Sebagai calon suami yang baik, ia tahu naru ke sayangan nya itu, belum makan. Jadi ia putus kan, untuk memasak.
Naruto, menatap itachi dalam diam, itachi yang memergoki nya, tersenyum tipis ke arah naruto.Karna, naruto gengsi nya sebesar gunung, dia lebih memalingkan muka nya.
'Kenapa, itachi terlihat mempesona 'batin naruto
Sedangkan itachi, dia melanjutkan memasak nya.
'Benar benar, calon suami idaman'pikir author.
Tak lama, itachi selesai masak. Dan memberikan nya pada naruto.
"Ayo makan, selagi masih hangat"pinta itachi.
Naruto hanya mengangguk, dan memulai memakan masakan yang di buat itachi.
"Aku, bingung. Kalau kamu yang masak, aku tidak mual, tapi saat aku yang masak, aku benar benar tidak kuat, apa lagi mencium bau bawang, rasanya enek"
"Itu, nama nya ngidam sayang"ucap itachi , sambil menatap naruto, yang tengah makan dengan lahap nya.
"Ih, geli"ujar naruto.
"Geli kenapa "?
"Panggilan kamu"jawab naruto, ia nambah lagi makan.
Itachi, tersenyum.
"Makan yang banyak "pinta itachi.
"Kau, tidak makan. Ini enak loh tachi"
"Melihat mu, makan aku sudah kenyang"
"Mulai lagi, buka mulut mu"pinta Naruto, dan itachi menuruti nya. Itachi mengunyah makanan, yang di suap kan itachi.
"Enak kan, Kamu pintar masak. "
"Untuk kamu, apasih yang enggak"jawab itachi.
Naruto, memutar mata nya malas.
Itachi malah tertawa lepas, ia kembali memakan suapan dari naruto."Harus nya aku, yang menyuapi kamu. Serasa aku yang sakit 'ujar itachi.
"Diam, dan makan saja. "Balas naruto ketus.
Dan itachi hanya membatin'keluar lagi sipat asli nya'
*****""
Saat ini naruto dan itachi, tengah dalam mobil, menuju manshion utama uciha.
Naruto sangat takut, bagaimana jika bibi mikoto kalah membenci nya, dan menganggap nya, perempuan yang baik baik.
Itachi, yang mengetahui kerisauan naruto memegang tangan naru , dan memberi kan nya ketenangan.
''Kau, tahu sendiri. Ka'san bukan orang yang seperti itu"ucap itachi.
Naruto hanya mengangguk saja.
"Tapi, aku tetap saja takut tachi''jawab naruto pelan.
Itachi hanya tersenyum.
"Tenanglah, ada aku''
Tak, lama sampailah di manshion utama uciha.
Itachi, segera turun dari mobil dan membukakan, pintu mobil nya.
Naruto, turun dengan tangan yang bertaut di dada nya.
Itachi,mengambil tangan kanan naruto. Lalu, menggemgam nya lembut, memberikan kehangatan pada hati naruto.
Mikoto, teriak heboh. Pasal nya, gadis cantik calon menantu nya itu, kini datang bersama putra sulung nya.
Mikoto, bahkan senyum senyum sendiri, pasal nya, itachi jarang bolos kerja, sepenting apa pun urusan nya. Nah sekarang, semenjak , dia kenal naruto. Anak nya, bahkan cucu cucu nya itu, banyak berubah.
Mikoto, langsung memeluk naru dengan erat.
"Oh tuhan, naru bibi kangen kamu"
Naruto, Hanya tersenyum tipis.
"Benarkah, terimakasih bibi"
Mikoto menatap naru dengan pandangan yang datar.
"Kamu, sakit "? Tanya mikoto khawatir.
"Tidak " jawab naruto dengan senyum canggung.
Itachi, yang hanya melihat percakapan , kedua wanita tersebut akhir nya, angkat bicara.
"Ka'san, sebenar nya, ada yang ingin kami bicarakan"ucap itachi.
Naruto jadi degdegan sendiri, dia memilih menatap lantai.
Mereka, kini tengah duduk di ruang santai keluarga.
''Ka'san, naruto hamil''ucap itachi tegas .
"Anak kamu"tanya mikoto datar,.
"Iya "
Tiba tiba saja, mikoto memeluk naruto, membuat naruto terkejut dengan tanggapan mikoto.
"Akhir nya, kau jadi mantu ka'san, aduh mimpi apa semalam, punya mantu cantik kaya kamu dan sakura "
Itachi, tersenyum pada naruto, dan naruto bisa bernapas lega, karna pertemuan nya, dengan mikoto, tidak seperti yang ia bayangkan.
"Dasar naruto, korban drama, "ucap author. (Abaikan).
"Jadi, kapan kalian akan menikah"? Tanya mikoto.
'"Secepat nya, sebelum sasuke "jawab itachi.
"Bagus, berarti minggu depan, dan naruto, sebaik nya kamu, pindah ke sini, biar ada yang ngurus dari pada tinggal di apartemen " ucap mikoto dengan senyum lebar nya.
"Tapi bi, apa tidak merepot kan"ucap naruto .
"Tidak, sayang. Kau sedang hamil. Jadi jangan tolak perintah ka'san. Dan mulai Saat ini, panggil aku ka'san bukan bibi lagi"ucap mikoto .
Naruto, mengangguk . Dan mikoto lansung merangkul nya,.
"Kau, istrirahatlah, untuk ke perluan menikah kalian, ka'san yang urus, kalian hanya fiting baju pengantin serta mencari cincin"
"Tapi, ka'san. Aku harus menemui orang tua ku, bagaimanapun mereka yang melahirkan, naru" ucap naruto membuat , itachi dan mikoto.
"Kau, yakin, sayang"? Tanya mikoto.
"Iya, ka'san.tidak selama nya, aku harus menghindar dari mereka. "
Mikoto tersenyum, lalu berkata pada itachi.
"Tachi, jaga naruto. Jangan sampai dia stres" perintah mikoto.
"Iya, ka'san.
*******
Naruto, dan itachi. Tengah di perjalanan menuju rumah, Namikaze minato.
Beberapakali, dia menghembus kan, nafas nya. Ia takut kalau Ayah nya, tidak menerima, nya dan dia takut Ada bibi khusina sekaligus kaka nya atau pun senior nya.
"Jangan tegang, aku ada untuk mu" ucap itachi di sela sela menyetir nya.
"Aku, sangat sangat membenci mu, itachi uciha"ucap naruto , membuat itachi mengerem mendadak, dan memberhentikan mobil nya di sisi jalan.
Itachi, menatap naruto tajam, sedangkan naruto malah terkekeh , entah keberanian dari mana, naruto mencium bibir itachi sekilas.
Itachi mematung, dan naruto melanjutkan ucapan nya."Tapi sekarang, aku bersukur bertemu dengan mu adalah takdir, dan aku bisa menghadapi semuanya karna mu, terimakasih uciha itachi'. Aku menyayangi mu"kata naruto dengan senyum lembut nya.
'Menyayangi yah'entah kenapa itachi, masih 😫 kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Dady (end)
FanfictionNaruto syok bukan main, ketika ia bangun dari tidur nya, ia tidur tanpa sehelai benang pun. serta sepasang lengan kekar memeluk nya, Lengan kekar yg ia ketahui milik wali salah satu murid nya. TAHAP REVISI