Rival sebenarnya

26 5 0
                                    

Cewek yang mencintai dalam diam hanya takut berubah ketika semuanya berbicara-


Bagian 7


-Silent Love-

"Ma,lihat dasi Kania gak?"teriaknya dari kamar yang membangunkan seseorang di depan kamarnya.

"Kak,lo kok berisik banget."dumel Syarif ,adiknya.Dia berkacak pinggang didepan pintu kamarnya melihat Kania mondar-mandir mencari dasinya.

"Lo yang berisik,bantuin cari dong jangan cuma bengong doang disitu"sahutnya sejenak berhenti mencari untuk melihat Syarif yang menatapnya dongkol.

"Gak ah,gue mau lanjutin tidur gue.Bye kak cantik"ucapnya lalu mencium pipi Kania dan berlalu kembali ke kamarnya.

Kania melongo"Dasar adik durhaka,gak gue jajanin lo kalau boke"ujarnya lalu kembali melanjutkan aktifitasnya.

"Kania,Ayah sudah mau berangkat,kamu jangan lama"teriak Mamanya dari bawah.

Belum selesai masalah dasinya,suara mamanya kembali terdengar.Memang sial hidupnya hari ini."Suruh duluan aja Ma"balasnya juga teriak.

***
Setelah mondar-mandir selama setengah jam Kania berhasil menemukan dasinya yang menggantung di gantungan gorden.Entah bagaimana sampai dasinya nyangkut disitu.

Setelah merapikan seragamnya dan mengecek isi tasnya ia segera bergegas turun kebawah.Dia sedikit berlari ke meja makan dan mengambil satu lembar roti yang belum diolesi selai.Setelah mencemotnya ia bergegas memakai sepatunya dan berpamitan pada mamanya."Ma,berangkat dulu ya"pamitnya lalu menjabat tangan mamanya kemudian bergegas keluar.

Mamanya menggeleng-gelengkan kepala"kamu gak sarapan dulu?"

"Sudah Ma"sahutnya terdengar samar.

Kania berjalan tergesa-gesa setelah tadi sempat mengecek ponselnya.

"Kok gaada angkot yang lewat si,bisa telat ni gue."gerutunya karena sedari tadi belum ada angkot yang lewat.

Kania kembali melihat jam converse berwarna hitam di pergelangan tangan kanannya"20 menit lagi bel masuk,kalau gue lari pasti masih telat"dahinya mengkerut berpikir."gue gak mau dihukum"ujarnya kembali kepada dirinya sendiri.

"Kenapa gak ada angkot yang lewat si? "

Piipttt...

Suara klakson dari belakang Kania membuatnya langsung berbalik seketika wajahnya berbinar.Orang itu adalah Alraf.Dia memberhentikan motornya lalu membuka helmnya"ngapain lo bengong disitu?keburu telat ni"

Kania mendengus,mengapa semua orang selalu mengatakan dirinya suka bengong"iya-iya bawel lo"ucapnya lalu mengambil helm dan menaiki motor Alraf"Ayo jalan,ngapain lo bengong?"sewotnya

Alraf mengusap dadanya pelan,sabar. Lalu kembali memakai helmnya dan memulai menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata,meninggalkan Jalan Anggrek yang masih sunyi,menyisakan suara bising yang ditimbulkan oleh motornya.

***

Suara langkah kaki terdengar nyaring di lantai koridor kelas 11.Kania sedikit berlari dengan wajah cemas.Sekitar beberapa langkah lagi dia sudah sampai didepan pintu kelasnya.Dahinya mengernyit,pintu kelasnya tertutup.Dengan wajah cemas dia memegang kenop pintu dan mengintip sedikit,jantungnya berdegup kencang'tumben hening,pada kemana?'

Silent loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang