Bagian 9
-Silent Love-
"oke, anak-anak. Ada yang ingin ditanyakan terkait dengan tugas kelompok yang ibu berikan?"
Kania menaikkan tangannya, Ibu Rini tersenyum "iya Kania?"
"kenapa saya satu kelompok sama Akhtar bu'? "
Ibu Rini terlihat berpikir" terserah saya dong! "jawabnya yang membuat semua orang kecuali Kania tertawa geli. Ibu Rini memang guru yang suka bercanda dan sulit ditebak. Kania memberenggut" kan tadi disuruh tanya bu? "
Ibu Rini bertingkah konyol lagi dengan melambaikan tangannya seperti bencong yang mengundang tawa lagi di kelas 11 Mia 1." itu ibu gak mau jawab, kamu ada pertanyaan lain? "tanyanya dengan wajah yang berubah datar. Sebagian yang sadar dengan ekspresi Ibu Rini langsung berhenti tertawa, itu kan benar-benar sulit ditebak.
Kania memutar bola matanya malas" terserah situ"jawabnya dengan suara pelan.
"kamu bilang apa? "tanyanya dengan menaikk turunkan alisnya.
" gak ada bu'."
"oke, kalau tidak ada pertanyaan lagi. Ingat!!. Pertemuan selanjutnya semua tugas harus dikumpul. Oke! "
" iya bu'. "jawab mereka serentak.
'untung gak di dengar, mati gue kalau sampai tadi kedengeran'ujar Kania dalam hati sambil mengusap dadanya.
Dia menghela nafasnya lama. Kenapa dia harus satu kelompok lagi dengan Akhtar. Cowok itu jika sekelompok dengan Kania, pasti selalu ada saja alasannya untuk kabur. Tidak membantu Kania menyelesaikan tugasnya. Jadi lebih baik jika itu hanya tugas per individu. Kania tidak perlu makan hati terus menyuruh Akhtar membantunya. Kania mendongak melihat orang yang baru saja menghampirinya. Dahinya mengernyit "ada apa?" tanyanya bingung.
Orang itu Reiki menyunggingkan senyumnya, sampai lesung pipitnya terlihat, banyak teman-teman cewek Kania yang menjerit histeris, sedangkan cowok-cowok nya tersenyum masam termasuk Akhtar.
Kania mengedarkan pandangannya lantas menatap tajam para temannya yang masih setia mengagumi Reiki, bukannya cemburu. Dia tidak hanya ingin berlama-lama dengan Reiki. Tekadnya sudah bulat untuk tidak berurusan dengan apapun yang menyangkut dengan Kiki. Dia tidak ingin jatuh ke lubang yang sama. Karena dia sudah pernah jatuh dan merasakan sakitnya jatuh, dia tidak mungkin akan mengulang untuk kedua kalinya. Jatuh untuk kedua kalinya itu seberat rindunya Dilan sama Milea. Kania tidak akan kuat, biar dia hanya merasakan untuk sekali saja.
Mendapat tatapan tajam dari Kania, membuat teman-temannya menggerutu dan ber-huu ria dan langsung menyibukkan diri masing-masing. Tetapi sambil mereka pura-pura sok sibuk, masih ada saja yang mencoba melirik ke arah Kania. Gadis itu memutar bola matanya malas melihat teman-temannya yang kepo.
Kania berusaha untuk tidak peduli lagi, dia kembali menghadap ke Reiki yang masih setia memasang senyuman.
'tebar pesona huh?'
"ada apa? "Kania kembali mengulangi pertanyaan untuk kedua kalinya.
" lo ada acara gak nanti? "
Dahi Kania tambah mengernyit" ada"jawabnya singkat. Dia sudah peka dengan maksud Reiki, karena sudah beberapa hari Reiki selalu menanyakan kabar Kania dan selalu berusaha menghubungi Kania, tetapi Kania yang malah mengabaikannya, makanya dia langsung menghampiri Kania di kelasnya.
Senyuman di bibir Akhtar belum lepas 'tahan juga gue cuekin'.
"acara apa? Kalau boleh gue tau"tanyanya santai sambil menyandarkan punggungnya pada tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent love
Teen FictionAku mencintaimu dalam diam.Karena jatuh cinta bukanlah sebuah rencana dan karena cinta tak harus memiliki- Kisah dua orang yang saling mencintai tetapi memilih untuk mencintai dalam diam.Kania yang tidak ingin memulainya sedangkan Akhtar yang tidak...