2. Crazy Idea

491 45 30
                                    

Satu tahun kemudian

NADINE duduk di balkon kamarnya, jendelanya dibiarkan terbuka agar angin malam bisa masuk. Setelah mendengar permintaan Aldy sahabatnya, ia menjadi sangat gerah. Bagaimana tidak, Aldy meminta dirinya membantu teman baiknya yang sedang depresi karena putus cinta, sungguh tidak masuk akal.

Ingatannya kembali pada waktu Nadine dan Aldy, sedang berada di taman kampus siang tadi. Saat Aldy menawarkannya sebuah ide gila.

Flashback on

"Nad, bantuin gue please. Lo hibur Adrian kasihan dia," pinta Aldy memelas.

"Hibur gimana sih? Lo kira gue badut bisa hibur orang?" Nadine berkata dengan nada sinisnya.

"Kemarin siapa yang minta tolong gue, jadi pacar bohongannya ya waktu ketemu sama mantannya," kata Aldy mulai menyindir.

Aldy selalu saja mengungkit bantuan yang orang lain berikan, saat ia minta tolong pada seseorang. Menurut Aldy pertemanan itu harus ada take and give, jadi satu sama lain harus saling menguntungkan.

"Lalu gue harus apa?" Nadine bertanya sambil bertolak pinggang, menatap Aldy tajam.

"Lo deketin dia sampai dia jatuh cinta sama lo, syukur-syukur lo juga jatuh cinta beneran sama dia jadi sama-sama enak," kata Aldy.

"What? Are you kidding me? It's crazy idea." Nadine mengeplak lengan Aldy, membuat sahabatnya itu meringis.

"Aw, sakit Nad," Aldy mengusap lembut lengannya. "I know ini ide gila, tapi gak ada cara lain," katanya.

"Gue nggak bisa mainin hati orang ah, takut karma gue," ucap Nadine takut lalu berdiri dari tempat duduknya.

"Please Nad, Adrian udah kayak saudara bagi gue. Dia udah baik banget Nad sama gue, bantu gue ya," pinta Aldy dengan menunjukkan puppie eyesnya.

"Terus lo jadiin gue tumbal hah?" Wajah Nadine semakin masam menatap Aldy yang sedang duduk.

"Bahasa lo serem banget sih Nad, bukan tumbal tapi seserahan Nad," jawabnya sambil nyengir.

"Lo kira gue barang buat nikahan? Ogah ah gue," ketusnya.

"Cuma lo yang bisa Nad, ayolah nanti gue traktir lo tahu bulet deh," katanya, sambil merayu Nadine.

Nadine berdecak. "Pelit banget lo, misinya gede traktirannya tahu bulet yang gopek'an," jawab Nadine, Aldy hanya tertawa. "Yaudah makan ramen selama seminggu, deal?" Nadine membuat penawaran.

"Ya Tuhan Nad, Indomie gue sanggup deh kalau ramen bisa nggak makan sebulan gue. Lagian bukannya sama-sama mie?" Aldy terlihat memelas, Nadine nyengir.

Iya juga, Aldy kan anak kost. Biaya perbulannya saja ia menunggu kiriman dari orang tuanya, Nadine jadi iba melihat sahabatnya itu.

"Yaudah bantuin aja tugas-tugas kampus gue ya," tawar Nadine.

"Tapi lo janji ya bantuin Adrian oke!" Aldy meyakinkan kembali.

"Yes i'm promise," jawab Nadine.

"Oke gue bantu tugas lo, pakai doa," ucapnya, lalu lari entah kemana. Nadine ditinggalkan sendirian di taman kampus.

"Dasar, Aldy rese! Ketemu gue gantung lo," teriak Nadine kesal.

Flashback off

Lamunan Nadine terhenti, saat dering ponselnya berbunyi.

Aldy - Call

"Halo Nad, gue udah kirim foto Adrian ya. Mulai besok lo jalankan misinya oke. Thanks darling, bye." Aldy langsung memutus panggilannya begitu saja, membuat Nadine geram.

Bisa-bisanya Aldy meneleponnya dan meminta bantuan darinya dengan cara tidak sopan seperti itu.

Awas aja kalau besok ketemu!

Tapi walau bagaimanapun Nadine tidak bisa menolak permintaan sahabatnya, Aldy sudah banyak membatunya selama ini. Nadine tidak mau dianggap orang yang tidak tahu terima kasih atau bahasa kerennya kacang lupa kulitnya.

Nadine membuka foto yang dikirimkan oleh Aldy, foto Adrian lebih tepatnya. Matanya membelalak melihat foto itu. Tanpa sadar Nadine menelan ludah, saat melihat pose tubuh Adrian yang super sexy dan atletis.


Kalau dilihat dari fotonya, diambil saat Adrian sedang berada di tempat gym. Bisa dipastikan pria itu senang dengan olahraga, good.

"Aldy mau bikin gue sakit mata kali ya?" Nadine berdecak.

Nadine tidak habis pikir, pria setampan Adrian bisa depresi gara-gara putus cinta. Toh dia bisa cari gadis lain yang lebih cantik pastinya, mana mungkin para gadis menolak kalau model prianya tampan seperti ini.

What? Baru saja ia mengatakan kalau Adrian tampan.

Nadine menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran itu.

Nadine jadi penasaran dengan mantan pacar Adrian, secantik apa sih? Bisa membuat pria setampan Adrian patah hati sampai depresi menurut Aldy.

Ups untuk kedua kalinya ia bilang Adrian tampan.

Memang tidak salah, sebagai gadis normal wajar kalau Nadine menganggap Adrian tampan. Menganggap tampan bukan berarti langsung jatuh hati kan.

Kemudian ia mengirimkan pesan balasan pada Aldy.

Al, lo mau bikin gue sakit mata ya? Memangnya nggak ada foto lain apa?

Beberapa detik kemudian, Aldy langsung membalas pesannya.

Haha, mupeng lo ya? Gapapa lah biar lo langsung naksir kan.

Sial! Kenapa Aldy malah meledeknya begini, apa tadi langsung naksir? Memang segampang itu apa, naksir sama orang yang sama sekali belum ia kenal.

Besok Adrian ada kelas pagi, biasanya selesai kuliah dia ada di atrium nanti lo samperin di situ ya!

Nadine menghela nafas panjang, melihat pesan terakhir dari Aldy. Besok ia harus memulai misinya.

***

Sampai disini dulu ya, aku kasih bonus body Adrian yang sekseh nih.. sambil menikmati malam minggu kalian hehe

Terima kasih sudah mampir dan membaca, jangan lupa berikan VOTE dan COMMENT ya..

Don't be silent reader ya guys

Suliz ^_^

WHEN I SEE YOU AGAIN (Only 5 Chapters Left)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang