Chapter 8.2: Her Angel Side

9K 1.2K 48
                                    

*Playlist di atas: Mariah Carey - I Want To Know What Love Is

Chapter 7 ada di lapak miadimar >_<

------

Happy Reading💕

Elle berjalan kaki menuju halte bus. Belum setengah jalan, suara klakson mobil terdengar. Dia menoleh kemudian melihat Alvin tersenyum dari dalam mobil saat jendela mobil di turunkan.

"Elle, masuklah. Aku antarkan kau pulang." tawar Alvin.

"Tidak usah, Alvin. Aku pulang naik bus saja." tolak Elle lembut sambil ikut menarik senyum.

"Ayolah Elle, jangan menolak. Lagi pula arah pulang kita searah. Kau bisa menyimpan uangmu jika pulang bersamaku." sekali lagi Alvin mencoba membujuk.

Elle berpikiran tidak ada salahnya pulang bersama Alvin. Tidak setiap hari juga. Lumayan 'kan, dia bisa menyisihkan uangnya. Benar seperti kata Alvin barusan.

Tanpa mau membuat Alvin menunggu lama, Elle segera memasuki mobil Alvin. Dia menarik senyum lalu memakai safety belt.

Sepanjang perjalanan, Alvin mengajak Elle berbincang. Elle menanggapi dan sesekali tertawa mendengar lelucon yang Alvin lontarkan. Dari yang Elle ketahui, Alvin adalah sosok ramah, baik hati, humble dan sedikit humoris.

"By the way ..."

"Alvin, tunggu sebentar disini ya. Atau ... kalau kau mau meninggalkanku tidak apa-apa." Elle memotong kalimat Alvin yang belum selesai.

Alvin mengernyitkan dahi merasa heran. Wanita itu sudah keluar dari mobilnya. Matanya segera beralih mengikuti sosok Elle yang lari terburu-buru. Alvin menarik senyum sesaat mengetahui apa yang ingin Elle lakukan.

"Mari aku bantu kau menyebrang, ma'am." tawar Elle seraya mengamit tangan seorang nenek tua yang terlihat kesulitan saat ingin menyebrang walau lampu lalu lintas sudah merah.

Nenek itu tampak tersenyum senang. Dia menyambut tangan Elle dan berpegangan pada sisi lengannya.

Pelan-pelan, Elle membantu nenek itu menyebrangi zebra cross. Jalannya tidak terlalu buru-buru karena dia mengikuti langkah nenek tua yang punggungnya sudah setengah bungkuk. Beruntung saja lampu merah cukup lama, sehingga dia bisa membawa sang nenek tiba di seberang jalan tanpa halangan. Siapapun yang melihat sifat baik dan mulia Elle pasti akan takjub.

Dari jauh diam-diam ada yang memperhatikan Elle ketika membantu seorang nenek menyebrang.

"Terima kasih atas bantuanmu, wanita cantik. Hatimu secantik wajahmu." ucap nenek tua itu sambil menepuk punggung tangan Elle berkali-kali.

Elle menarik senyum, "Tidak perlu berterima kasih. Hati-hati saat kau pulang, ma'am." balas Elle.

Tak lama nenek tua itu sudah berlalu berbaur dengan keramaian. Elle menarik senyum ketika nenek tua itu sudah pergi berlalu. Tak lama, Elle sedikit menoleh ke belakang. Entah kenapa dia merasa ada seseorang yang mengikutinya namun setelah menoleh tak ada siapa-siapa.

Mungkin hanya perasaannya saja. Dia segera menyebrang kembali setelah lampu lalu lintas sudah berganti merah lagi. Dia buru-buru menyebrang.

Suara klakson kembali mendengung di telinga Elle ketika dia berjalan kaki. Dia menyadari mobil Alvin kembali menghampirinya. Dia pikir pria itu sudah meninggalkannya, ternyata tidak.

"Ku pikir kau akan pergi begitu saja, ternyata membantu nenek itu menyebrang. Sungguh baik sekali kau, Elle. Masuklah, udara semakin dingin." kata Alvin setengah membujuk.

Bujukan Alvin membuat Elle kembali menaiki mobil pria itu. Dia menarik senyum dan kembali memakai safety belt.

"Hatimu sebaik malaikat, Elle." gumam Alvin pelan.

Gumaman Alvin tentu sempat terdengar di telinganya, namun samar-samar.

"Kau mengatakan apa, Alvin?" tegur Elle ingin tahu.

"Ah ... tidak ada, Elle. Aku hanya mengatakan ingin cepat pulang." alasan Alvin sembari menarik senyum.

Elle terkekeh, "Kalau begitu, ayo kita pulang, Alvin."

Alvin segera melajukan mobilnya. Tidak terlalu cepat hanya batas standar kecepatan mobil pada umumnya. Tak lama, mereka telah tiba di depan sebuah bangunan bertingkat—apartemen Elle.

Elle segera melepas safety belt kemudian turun dari mobil. Tangannya melambai pada Alvin sambil mengatakan, "Alvin, terima kasih atas tumpanganmu. Hati-hati di jalan." 

Alvin membalas lambaian tangan Elle dan berpamitan, "Iya, Elle. Selamat beristirahat dan sampai ketemu lagi besok."

Setelah itu Alvin segera melaju pergi meninggalkannya. Elle sedikit berjongkok ketika melihat tali sepatunya terlepas. Dia mengikatnya seperti semula. Saat dia mengikat tali sepatunya, dia menyadari ada seseorang yang memperhatikan. Entah kenapa sejak dia membantu nenek tadi menyebrang sampai sekarang seperti ada seseorang yang mengikutinya.

Ini aneh ... kenapa aku merasa seperti di kuntit seseorang? batin Elle dalam hati bertanya-tanya.

Karena penasaran, Elle tidak langsung masuk ke dalam apartemen. Dia berjalan sebentar menuju mini market yang berada tak jauh dari sana. Hanya untuk memastikan apa memang ada yang mengikutinya atau perasaannya saja.

Elle melangkah pelan. Dia berbaur bersama orang-orang yang berlalu lalang di pinggir jalan. Dia tetap sigap, berusaha memastikan jika ada kehadiran orang lain mengikutinya.

Ternyata setelah berjalan cukup jauh, dia tak merasakan kehadiran siapapun. Berarti hanya perasaannya saja. Berhubung sudah terlanjur tiba di depan mini market, Elle memutuskan untuk membeli beberapa kebutuhannya. Beberapa hari terakhir, lemari pendinginnya sedikit kosong, jadi dia perlu membeli apa yang dia butuhkan.

Selesai membayar semua kebutuhannya, Elle kembali berjalan menuju apartemennya.

Tak lama ada suara teriakan yang sangat jelas mampir pada telinganya. Elle mendengar teriakan 'my bag'. Secara refleks Elle menoleh dan melihat sosok yang di kejar-kejar oleh wanita tua dari jauh. Tanpa pikir panjang, Elle menghalangi sosok pria yang berusaha kabur dengan kakinya, sehingga pria itu jatuh tersungkur. Elle segera mengambil tas tangan milik wanita tua yang masih berusaha menyusul keberadaannya.

Beberapa orang segera mengunci tubuh pria itu. Sementara Elle berlari cepat menghampiri wanita tua yang memiliki tas tangan tersebut.

"Madam, this is yours?" tanya Elle seraya menyodorkan tas tangan berwarna merah darah. 

"Yes! Thank you, young lady. You are an angel!" jawab wanita tua itu sembari tersenyum lega.

Wanita tua itu menarik senyum kemudian memeluk Elle seerat mungkin sebagai rasa terima kasihnya.

"You are welcome. Next time, please be careful." Elle mengingatkan.

Wanita itu segera pergi menghampiri pria yang mengambil tas tangannya. Elle juga segera pergi dari sana untuk pulang ke apartemennya.

Setelah Elle memasuki apartemen, sosok yang diam-diam memperhatikan Elle segera pergi dari sana.

💕 💕 💕

Jangan lupa vote, komen dan share ya!💕

Coba tebak sapa nih yang merhatiin si Elle secara diam2? :3

Terima kasih atas dukungan kalian baik secara vote atau komen >_<

Chapter 9 di lapaknya LintangSafriana ya 😘😘😘

Drive Me Crazy [SUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAYBOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang