part 28 "Tempat Elit"

8.7K 591 19
                                    

"Kenapa nggak cerita?" tanya Devan pada gadis disampingnya yang tengah memegang semangkuk bubur ayam.

Sekarang mereka sedang berada ditempat tukang bubur ayam pinggir jalan.

"Cerita apa?" tanya Farah bingung.

"Bisa bahasa belanda."

"Kamu nggak pernah nanya," balas Farah.

Iya juga batin Devan.

"Lagian kan kak Dev tau aku ada keluarga di belanda," lanjut Farah.

"Lupa," jawab Devan tanpa dosa.

Farah mendengus kesal. "Kak Dev kan nggak pernah ingat aku."

"Omongan lo," tegur Devan datar.

Farah mencibir kesal. "Omongan lo," cibirnya dengan bibir yang di majukan.

"Nggak usah bertingkah," ujar Devan sambil menatap gadis itu datar "buruan habisin" lanjutnya.

"Kenyang," jawab Farah lalu menyodorkan mangkuk buburnya yang masih tersisa setengah pada Devan, entah maksudnya apa.

"Ck! masih banyak itu," decak Devan.

"Udah kenyang ihhh," gerutu Farah dengan muka kesalnya.

"Nggak baik buang-buang makanan," ucap Devan mulai menasehati Farah layaknya seorang ayah pada anaknya.

"Kak Dev, udah kenyang ihh," rengek Farah.

Devan menatap gadis itu tajam sebelum akhirnya mengambil mangkuk bubur itu dari tangan Farah lalu melahap bubur yang masih tersisa itu.

Tanpa Devan sadari, perlakuannya itu membuat pipi gadis didepannya memerah, itu hanya perlakuan kecil namun sangat manis bagi Farah.

"Lain kali kalo makan dihabisin."

Deg..

Ucapan Devan membuat Farah terdiam, kepingan-kepingan masa lalu mulai memenuhi pikirannya lagi.

"Farah udah kenyang,"ucap seorang anak perempuan.

"Kok udah? Makanannya masih banyak loh," tanya wanita yang sedang duduk disamping gadis itu.

"Udah kenyang."

"Farah," panggil seorang pria.

Gadis itu menoleh menatap ke asal suara itu. "Iya papa?"

"Lain kali kalo makan dihabisin ya?" pinta pria itu lembut.

Gadis itu menatap sang papa dengan raut bingung. "Kenapa harus gitu pa?"

"Banyak orang diluar sana yang susah buat dapetin makanan nak, banyak anak yang nangis karena kelaparan, Farah harus bersyukur karena Farah masih bisa dapet makanan banyak," jelas pria itu sambil mengusap puncak kepala putri kecilnya itu.

"Farah mau bersyukur, caranya gimana papa?" tanya anak itu dengan polos.

"Caranya Farah harus habisin setiap makanan yang Farah ambil, dengan begitu berarti Farah telah mensyukuri apa yang sudah Tuhan kasih," jawab pria itu lalu mencubit hidung mungil putrinya itu.

FarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang