Sudah seminggu Nila menjalankan sekolahnya dengan normal tanpa MOS. Nila berjalan santai di lorong sekolahnya sambil sesekali bersenandung. Entah mengapa ia merasa lebih bersemangat daripada beberapa hari yang lalu.
"Lo Nila kan?" Tanya seorang gadis berkacamataNila mengangguk sebagai jawabannya
"Lo disuruh ketoilet sama Amara" Nila mencoba mengingat nama Amara. Bukankah itu kakak seniornya yang kemarin melabraknya? Nila hanya terdiam
"Gue kasih tau, lo harus hati-hati sama Mara. Karena dia itu singa betina nya Angkasa. Dia bisa ngelakuin hal-hal jahat tanpa takut sama resikonya. Padahal dia udah sering dapet hukuman dari pihak sekolah. Tapi ga ada yang berani ngeluarin dia, karena bokapnya donatur terbesar di sekolah ini. Dan dia ga pernah kapok sama hukuman yang dia terima. Yaaa bisa dibilang dia itu bad girl yang nyamar jadi good girl didepan Angkasa. Gue harap lo selalu waspada dan hati-hati, karena dia ga pernah main-main sama ancamannya. Gue ke kelas dulu. Bye" penjelasan dari gadis berkacamata tersebut membuat Nila sadar jika dia sudah berada di dalam data incaran Mara. Dan itu membuat Nila, kembali membayangkan masa lalunya yang sangat tidak ingin untuk diingatnya
Kalian ingin tau?
Flashback on
Nila, Jingga, dan Meyra sedang berjalan di lapangan sambil sesekali bercanda. Mereka dikenal sebagai siswi yang pintar, periang, dan cantik sehingga membuat kakak kelas atau teman seangkatannya itu jatuh hati. Terlebih kepada Nila, gadis berkepribadian ceria, cantik, tulus, dan pintar itu tak jarang membuat lelaki di SMP nya ingin memilikinya. Senyum ceria yang membuat matanya tenggelam itu selalu dapat memikat hati para lelaki
Beberapa hari kemudian ia mendapat teror. Hari pertama, ia mendapati fotonya yang berlumuran darah binatang didalam lokernya. Hari kedua ia mendapati mejanya penuh dengan kertas berisi tulisan tulisan aneh. Hari ketiga ia mendapatkan kado yang dibungkus dengan kertas berwarna pink serta pita berwarna merah, namun setelah dibuka isinya adalah bangkai tikus yang sudah terlepas dari kulitnya serta foto dirinya dibawah bangkai tikus itu. Hari keempat ia dikunci dikamar mandi sekolah dan disiram dengan air yang aromanya sangat busuk. Hari kelima saat ia berjalan di tangga, ada yang melemparinya dengan telur busuk dan tepung yang sudah berkutu. Hari keenam ia dicegat beberapa lelaki bertubuh besar saat hendak pulang kerumahnya dan lelaki tersebut mengambil handphone, uang, dan perhiasan yang digunakan Nila. Dan di hari ketujuh ia diteror itulah yang membuat ia sangat-sangat trauma, ia mendapati lokernya penuh dengan bangkai binatang dan saat ia pulang ia kembali dicegat oleh lelaki yang sama pada saat hari keenam ia diteror dan saat itu ia nyaris terbunuh karena ujung pisau yang dipegang pria bertubuh gempal itu sudah menusuk kulit lehernya, namun untungnya ayahnya datang bersama beberapa polisi.
Setelah lelaki tersebut ditangkap, ternyata dalang dari semua itu adalah teman sekelasnya sendiri yaitu Tari. Ketika ditanyai alasannya, jawaban Tari adalah karena ia iri dengan Nila. Nila yang selalu dipuji oleh banyak lelaki dan guru, Nila yang cantik, Nila yang memiliki banyak teman, dan Nila yang memiliki daya tarik tersendiri. Sedangkan Tari adalah siswi nerd yang tidak pernah mendapat ranking yang selalu dituntut agar selalu mendapat rangking seperti Nila. Setelah itu Tari dibawa ke dokter psikolog, ternyata Tari mengidap gangguan jiwa yang membuatnya menjadi seorang psikopat. Sebelum Nila pun sudah ada korban yang mati terbunuh karena ulah Tari. Dan Tari pun dibawa ke rumah sakit jiwa untuk direhabilitasi. Setelah kejadian itulah, Nila menjadi anak pendiam, suka melamun, tidak suka bergaul, dan sangat tertutup karena ketraumaannya
Flashback off
Ia segera melangkah ketoilet wanita dimana ada Amara yang sedang menunggunya. Saat ia masuk, ia langsung ditarik oleh teman Amara yaitu Rani dan Rina
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI & SEMESTA
Teen Fiction[ H I A T U S ] Tentang PELANGI & SEMESTA yang dihalangi oleh CRYSTAL & FIRE Ini tentang bertahan atau melepaskan. Berjuang atau menyerah. Bersama atau berpisah. Persahabatan, kesakitan, kekecewaan, kerapuhan, dan cinta Dicerita ini lebih dominan 'A...