"Ibuuuuuu!!!!!" Teriak Nila
"Ada apa nak?" Tanya ibu Nila dengan tergesa
"Ibu kok nggak bangunin Nila sih? Kan jadinya Nila telat" ucap Nila
"Astagfirullah! Ibu lupa nak. Tadi ibu ke pasar terus baru pulang. Maafin ibu" ucap ibu Nila dengan nada menyesal
"Iya bu, gapapa kok. Yaudah Nila berangkat dulu ya bu. Assalamualaikum!" Ucap Nila
"Waalaikumsalam! Ehh Nilaaa!! Tunggu dulu. Kamu dianter ayah aja!" Teriak ibu Nila
Kemudian ayah Nila bergeas menemui Nila
"Ayo cepetan naik. Nanti tambah telat" ucap ayah Nila. Diperjalanan, Nila hanya berdoa semoga bu Mimin sedang tidak berjaga didepan. Bisa habis Nila kalau sampai bu Mimin masih berjaga
"Nila, sudah sampai nak" Nila turun
"Makasih ya yah. Nila masuk dulu. Assalamualaikum" pamit Nila sambil mencium tangan ayahnya seperti biasa
Aduhh. Bu Mimin lagi jaga, gimana dong. Aishh, ga bakalan selamet deh - Nila
Akhirnya dengan langkah berat Nila masuk
"Kenapa kamu telat?" Tanya bu Mimin dengan nada datar namun garang
"Saya kesiangan bu"
"Lari lapangan 5 kali" 4 kata yang membuat Nila menghela napas panjang, kemudian beranjak
Sesampainya dilapangan, Nila memulai pemanasan terlebih dahulu. Takut nanti tiba tiba ia keseleo atau semacamnya
Ayo Nila kamu pasti bisa, semangat!! - Nila
Setelah itu ia berlari mengelilingi lapangan upacara yang luasnya mencapai 2000 meter ini. Bayangkan, seorang siswi yang hanya terlambat 3 menit saja sudah dihukum 5 kali lari lapangan. Apalagi kalau yang membolos atau telat lebih dari 5 menit? Bisa mati berdiri
Baru 2 putaran saja Nila sudah lelah. Bagaimana tidak? Lapangan ini sangat luas, karena digunakan untuk kegiatan upacara SMA Bintara yang jumlah muridnya mencapai 2000 siswa. Nila agak memelankan larinya karena dia sudah tidak sanggup, sudah 4 putaran ia lakukan, dan sekarang tinggal 1 putara lagi maka ia selesai
Tak sengaja Amara yang sedang berjalan dengan teman-temannya melihat Nila yang sedang dihukum. Kemudian terbesit sebuah rencana untuk mengerjai Nila.
Amara menyuruh Rani dan Rina membeli pisang dikantin dengan jumlah yang agak banyak. Setelah ia mendapatkan pisang itu, ia segera mengupas kulitnya dan membuang buahnya. Setelah selesai, Amara meletakkan kulit pisang tersebut di jalur yang dilewati oleh Nila kemudian bersembunyi
"1..2..3!" Ucap Mara berhitung, dan tepat dihitungan ketiga ia melihat Nila jatuh tersungkur
"Hahahahhahahahaaaa. Liat tuh ada siswi baru. Ehh kamu jatuh ya? Kok bisa sih? Makanya lain kali hati-hati ya dek. Kalo lari itu matanya dipake, kan jadi jatuh gini. Duhhh kasihan dehh. Pengen gue tolong, tapi takut tangan gue gatel-gatel. Gimana dong?" Tanya Amara dengan nada sok sedih, Nila hanya diam menunduk
"Heh! Kalo diajak ngomong liat orangnya! Jangan malah nunduk!" Kata Amara kesal
"Udah deh Mara ku yang cantik. Ngapain sih kita nolongin rakyat jelatah kayak dia? Bisa-bisa kita terinfeksi virus rakyat kelas bawah lagi. Udah yuk, ke lapangan basket aja. Pasti Angkasa udah nungguin lo disana" ucap Bianca, kemudian mereka pergi meninggalkan Nila
Nila masih terdiam, ketika tiba-tiba setetes darah menetes dari dahi nya. Lantas ia memegang dahinya
"Awww... pantesan perih ternyata sobek. Duhh tadi kenapa harus nyusruk sih? Kenapa ga jatoh biasa aja? Ngerepotin aja ihh, untung hukumannya udah selesai" dumel Nila, sedikit demi sedikit ia mulai bersikap lebih bawel dari biasanya. Karena memang itulah Nila yang sebenarnya sebelum kecelakaan pesawat itu membuat Nila kehilangan memorinya
Dilorong, Nila bertemu dengan sahabat-sahabatnya
"Nilaaaa, lo kemana aja? Kok baru dateng? Kenapa lo keringetan? Kenapa lo berantakan banget? Terus ituu, kenapa dahi lo berdarah?" Tanya Meyra bertubi-tubi
"Aduhh Meyra kalo nanya sama Nila itu satu-satu dong. Liat tuh Nila jadi bingung mau jawab yang mana dulu" ucap Nia membuat Meyra nyengir
"Hehe.. ya maap, soalnya Nila tuh ga biasanya telat masuk kelas. Apalagi sampek ngelewatin 4 jam pelajaran kayak gini" kata Meyra
Iya, sekarang adalah waktu istirahat yang artinya Nila ketinggalan pelajaran favoritnya yaitu Biologi dan Sejarah
"Aku tadi kesiangan, ibu lupa bangunin soalnya dari pasar. Terus aku dihukum sama bu Mimin 5 kali lari lapangan. Jelas berantakan lah, kan aku lari bukan nyalon. Ini tadi abis jatuh nyusruk" jawab Nila
"Lapangan mana?" Tanya Jingga
"Lapangan upacara" jawaban Nila membuat teman-temannya menelan ludah. Mereka tau betapa luasnya lapangan upacara itu
"Yaudah mending kita anterin Nila ke UKS dulu baru kekantin" ucap Meyra
"Ehhh jangan, kalian ke kantin aja. Aku gapapa kok, nanti juga kering sendiri" bantah Nila
"Lo mau luka lo itu infeksi?" Tanya Bira
"Yaudah gimana kalo kita bagi. Gue, Nia, sama Jingga ngobatin Nila. Nahh kalian bertiga ke kantin beliin makanan, kita makan dikelas aja gimana?" Usul Meyra dan teman-temannya mengangguk
Lalu kemudian mereka pergi menjalankan tugas masing-masing
Di UKS Nila ditangani beberapa murid kesehatan, karena lukanya cukup dalam dan sobeknya agak lebar. Bagaimana tidak, Nila terjatuh menghantam batu bukan semennya. Untung saja batu itu tidak runcing
"Duhh Nila kok lo bisa gini sihh?? Ngeri gue, liat tuh darah lo banyak amat" ucap Nia, dia memang agak takut sama darah
"Ya gimana lagi, namanya juga jatuh pasti luka lah" sahut Nila
"Sudah selesai, dek kamu harus rajin-rajin bersihin lukanya ya. Terus tiap hari harus diganti sama kapas yang baru, bersihin lukanya pake alkohol kalo enggak revanol juga bisa. Kalo gitu gue sama temen gue permisi dulu" kemudian kakak UKS itu pergi
"Nil, lo ga lagi nyembunyiin sesuatu dari kita kan?" Tanya Meyra penuh selidik. Nila jadi gelagapan sendiri
"Eng..enggak kok, tadi aku ga sengaja kesandung batu j..jadi jatuh" ucap Nila
"Beneran? Ga boong kan?" Tanya Jingga
"I..iya beneran kok"
"Kalo lo ada masalah mending cerita deh Nil. Jangan dipendem, nanti lo yang bakal kesiksa sendiri" ucap Nia, memang dikeadaan seperti ini ia bisa menjadi sosok dewasa juga
"Iyaa, aku bakal cerita kok sama kalian. Makasih yaaa" ucap Nila
"Ohh jadi mereka doang nih yang diucapin makasih? Kita enggak? Sakit hati dd mbag" ucap Zilla
"Idihh najisin banget lo" ucap Hilda membuat Zilla manyun. Membuat Nila terkekeh
"Yaudahh, makasih yaa kalian emang sahabat aku yang paling top deh" ucap Nila sambil tersenyum dan sahabatnya pun ikut tersenyum
"Yaudah yok balik ke kelas, keburu waktu istirahatnya abis ntar ga jadi makan lagi" ucap Nia. Lalu mereka berjalan menuju kelas dengan sesekali tertawa karena tingkah Nia yang kesal terhadap Zila yang memang lemot
Aku bahagia punya kalian -Nila
Masih awal kok, tenang aja nanti lo bakal dapet yang lebih dari itu - Amara
Masih gue liatin - Angkasa
Gue laper - Samudera
Najis banget gue deket-deket ama uler cem Bianca gini. Iyuhhh - Mark
Let's play the game Bryan Angkasa - Arka
============
Pendek ya?? Maaf, lagi ga mood nulis soalnya jadi cuma 1000+ word. Next part janji dehh bakal lebih dari 1500 word. Btw si Angkasa ngeliatin apa ya? 👀 Don't forget to vote and comment. Tq 😚-Tanayatf
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI & SEMESTA
Teen Fiction[ H I A T U S ] Tentang PELANGI & SEMESTA yang dihalangi oleh CRYSTAL & FIRE Ini tentang bertahan atau melepaskan. Berjuang atau menyerah. Bersama atau berpisah. Persahabatan, kesakitan, kekecewaan, kerapuhan, dan cinta Dicerita ini lebih dominan 'A...