5 - Hujan

22 5 0
                                    

Dilapangan basket Angkasa, Mark, Samudera dan Langit sedang bermain-main

"Sa, yang lo bawa ke UKS tadi siapa?" Tanya Samudera

"Kayaknya gue familiar sama mukanya" ucap Mark sambil mengetuk-ngetuk dagu nya, berpikir

"Itu bukannya adek kelas yang waktu itu kena tantangan digombalin sama lo ya?" Ucap Mark

"Hah?! Angkasa gombalin cewek? Sejak kapan dia bisa gombal?" Tanya Langit terkejut, pasalnya Angkasa adalah orang yang benar-benar dingin atau mungkin bisa dibilang dia tidak pernah peduli kepada selain keluarga dan sahabatnya

"Iya, waktu itu hari kedua MOS kita main game dikelas X IPA 1. Dan anak itu kena tantangan harus digombalin sama Angkasa" jelas Mark

"Dan Angkasa ngelakuin tantangan itu?" Tanya Samudera. Mark mengangguk sebagai jawabannya

"Waaahhhhhh!!! Hebat. Baru kali ini gue liat Angkasa mau ngelakuin hal kayak gitu" ucap Langit masih tak percaya

"Apaan sih? Biasa aja kali" ucap Angkasa

"Engga Sa, ini tuh ga biasa. Seorang Bryan Angkasa mau ngelakuin hal yang menurutnya sangat tidak berguna itu bukanlah hal yang biasa" Langit melebih lebihkan

"Udah deh, lagian kenapa sih kalo gue ngelakuin itu?" Ucap Angkasa yang sudah muak melihat ekspresi Langit

"Ya gapapa sih. Itu artinya lo udah buka hati lo buat dia. Bener ga sih?" Kata Mark

"Aelah ya ga mungkin lahh, cuma gitu doang bukan berarti Angkasa udah mau buka hati. Lagian Angkasa sama cewek itu kan ga saling kenal. Positif thinking aja, mungkin Angkasa lagi nyoba buat lebih peduli sama sekitarnya" ucap Samudera

Kalian semua belum tau dia siapa dan belum saatnya kalian tau tentang itu - Angkasa

"Udah ah, kita kekantin yok. Alam, Bara, sama Bintang udah nungguin disana" ajak Samudera. Kemudian mereka melangkah pergi dari lapangan basket

Sesampainya dikantin mereka langsung bergabung dengan Bintang, Bara, dan Alam

"Haii bro" sapa Langit kemudian melakukan tos wajib bagi mereka

"Oiiii. Lama amat sih, jamuran gue nungguin lo pada" sahut Alam

"Alay lo. Lo kan panuan bukan jamuran" ucap Bintang membuat Alam melotot kesal kearahnya

"Bangsat lo" desis Alam

"Lo mau pesen apa Sa?" Tanya Mark meskipun dia playboy tapi yang paling pengertian sama sahabatnya apalagi Mark adalah sahabat Angkasa mulai dari mereka masih PAUD

"Gue softdrink aja deh, terserah lo"

"Oke"

Tak lama Mark kembali dengan softdrink yang dipesan Angkasa

"Sa, kemarin gue dicegat sama FIRE" ucapan Bara membuat Angkasa meneguk habis minumannya kemudian meremas kalengnya kuat-kuat

"Tenang Sa, terus apa yang mereka lakuin ke lo Bar?" Tanya Langit

"Mereka nyoba nyerang gue, karena tau kalo gue sendirian. Tapi untungnya gue bisa selamet dari kepungan mereka. Nih tangan gue abis dijahit gara-gara kena paku dikayu yang mereka pake buat mukul gue" lagi, Angkasa meremas kalengnya hingga tak berbentuk

"Dan Arka nitip surat ini buat lo" lanjut Bara

Angkasa membuka kertas itu

Gue bakal buat lo ngerasain apa yang gue rasain dulu. Dan gue udah tau siapa yang bisa gue jadiin umpan buat mancing amarah lo. Urusan kita belum dan ga akan pernah selesai, Bryan Angkasa

PELANGI & SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang