Seongwo sudah menginjakan kakinya di Charles De Gaulle Airport Kota Paris tepat pukul 9 Malam, dirinya tampak menhela nafasnya setelah mencoba menahan debaran didadanya yang sedikit terasa sesak karena telah mengambil sebuah keputusan sulit meninggalkan kehidupannya yang sudah cukup Indah diSeoul.
Dulu...
Sebelum satu-satunya orang yang dirinya cintai itu meninggalkannya tanpa alasan yang pasti, senyuman miris tersungging dibibir tipisnya mengingat perpisahan yang menyakitkan itu diakhiri dengan sebuah ciuman sepihak darinya untuk mantan kekasihnya itu.
Yaah...
Sejak dulu.
Hanya Seongwo yang mengejarnya.
Hanya Seongwo yang mengebu-gebu untuk memilikinya.
Hanya Seongwo yang berharap padanya.
Dan Kini hanya Seongwo yang terluka.
Dirinya masih melamun di terminal airport menunggu seorang Sopir yang ditugaskan oleh ayahnya untuk menjemputnya hingga sampai dengan selamat apartmentnya dikawasan mewah kota paris itu. Dirinya tak menyadari adanya sosok seseorang berbaju serba hitam yang sedang mengamati dirinya dari kejauhan.
Lamunan Seongwo terganggu saat merasakan ponselnya bergetar menandakan sebuah panggilan masuk.
"Ya Tuan Kim"
"Baiklah aku akan menyusulmu ke parkiran"
Seongwo menutup telfonnya kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat parkir mobil diujung terminal karena Sang Sopir sudah menunggunya disana.
Saat dirinya sudah berada dipintu mobil berwarna hitam yang dimaksud oleh sang sopir. Tiba-tiba pinggangnya terasa ngilu karena merasakan adanya hujaman dari belakang dan bisikan penuh kebencian dari seseorang dibelakangnya.
"Mati kau.." bisik sosok tersebut sebelum menghilang dibalik punggung Seongwo yang belum sempat menoleh kebelakang.
Seongwo perlahan meraba pinggangnya. basah! Dan ia tahu itu darah dirinya, jantungnya berdebar kencang. Tidak ada siapapun disana karena tempat itu merupakan parkiran yang paling jauh dari bandara, tubuhnya mulai terasa lemas dan otaknya belum sempat merasakan nyeri dipunggungnya saat dirinya jatuh terduduk bertumpu pada mobil sembari berdoa ada seseorang yang melihatnya disini karena dirinya belum ingin mati.
Seongwo terkekeh sembari menahan rasa ngilu dari luka dipinggangnya yang menganga lebar menyemburkan darahnya yang masih mengalir.
Dirinya menertawakan hidupnya yang menyedihkan ini.Dirinya baru saja dicampakan!.
Kini seseorang ingin mengambil nyawanya.
Dan Seongwo sadar tak lama lagi ia akan mati konyol dikota asing ini.
Tubuhnya terasa lemas dirinya mengigil menahan nyeri yang semakin menjadi-jadi, perlahan matanya menutup.
Seongwo jatuh tak sadarkan diri.
Telinganya masih bisa menangkap sebuah suara dengan nada cemas yang mencoba menyadarkannya.
"Sir!! Est-ce que çe va?"*
"Sir?"
"Sir?"
Perlahan dengan sekuat tenaga Seongwo membuka matanya menatap sosok pemuda dengan rambut pirang bermata bulat yang menatapnya cemas sembari mengeluarkan sesuatu dari ranselnya.
Seongwo bisa merasakan bajunya disobek dengan paksa, dirinya tiba-tiba menjerit saat merasakan lukanya tersiram sebuah cairan yang terasa panas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other [COMPLETE✔]
FanfictionOng Seongwo seorang White Hacker yang kabur dari Korea dan menetap diPrancis setelah mengalami patah hati berat karena ditinggal kekasihnya tanpa sengaja bertemu dengan Pemuda Manis berambut pirang yang menyelamatkanya dari serangan seorang pembunu...