Seongwoo sudah berada diapartmentnya sejak tadi pagi, Quartier Latin-Monge apartment sebuah hunian mewah yang berjarak cukup dekat dengan gedung Opera Bastille.
Ayahnya sudah menyiapkan semua kebutuhan hidupnya dengan sangat baik disini, ada sedikit rasa sesal dihati Seongwoo ketika menyadari dirinya pergi meninggalkan kedua orangtuanya hanya karena seorang pria yang tidak pernah berusaha untuk mencintainya setelah sekian tahun bersama.
Dirinya tersenyum miris sembari membuka layar laptopnya mengecek email masuk yang pasti hanya berisi laporan dari beberapa karyawannya diperusahaan sistem komputer miliknya.
"Deadlineku sudah banyak" keluhnya sembari melangkahkan kaki menuju pantry mengambil sebotol air mineral dingin untuk meredakan kepalanya yang berdenyut setelah membaca ratusan email masuk yang memintanya menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin.
Seongwoo sedang berada diarea balkon kamarnya saat mendengar bunyi bel masuk didepan pintu apartmentnya. "Siapa orang iseng yang mengangguku jam segini" batinya kemudian dengan malas membuka pintu dan menemukan sosok pemuda berambut pirang itu sedang tersenyum cerah memandangnya.
"Hey Tuan Ong" serunya.
"Panggil Seongwoo saja" ketus Seongwoo
Pemuda itu kembali tersenyum kearahnya sembari menganggukan kepalannya mengerti.
"Baiklah Seongwoo Hyung..."
Seongwoo mendelik kesal memandang pemuda itu.
"Aku bukan Hyungmu!"
Pemuda bernama Jihoon itu kemudian terkekeh dengan mata yang tak berhenti menatap Seongwo. Yang memandangnya dengan tatapan tak suka akan kedatangan pemuda park itu.
"Ayolaaaaahhhhh.... Seongwoo Oppa!" Kekeh Jihoon dengan mata yang mengerjap dan tawa renyah seakan mengoda Seongwoo yang masih saja bersikap dingin kepadanya.
Seongwoo menghela nafasnya, gusar. Pemuda ini jelas tak peka dengan kondisi emosi Seongwoo yang sedang tidak stabil.
"Apa maumu?" Tanya Seongwoo.
"Aaaah... kata Papa kita bertetangga jadi aku ingin menghampirimu, aku ingin melihat kamar seorang hacker!" Seru Jihoon dan tanpa basa-basi langsung menerobos masuk keapartment Seongwoo yang bersih.
"Waaaah.... menakjubkan...." seru Jihoon dengan tatapan kagum memandang sekeliling kamar Seongwoo yang terdapat beberapa laptop dan perangkat komputer untuk dirinya bekerja.
"Kau sudah melihatnya kan?" Tanya Seongwo datar. Yang dibalas anggukan senang oleh Jihoon.
"Sekarang pulanglah, aku ingin tidur!" Perintah Seongwoo sembari membuka pintu kamarnya.
Jihoon sedikt terkejut mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan oleh pria itu, namun lagi-lagi dirinya tetap tersenyum cerah kearah Seongwoo kemudian terkekeh menuju pintu keluar."Wait, Tuan Seongwoo one more question" pinta Jihoon sembari memandang Seongwoo dengan tatapan memelas.
"Apa?"
"you have a GF?" Tanya Jihoon tanpa basa-basi.
"No! Aku sedang tidak tertarik menjalin hubungan apapun saat ini" balasnya kemudian mengerakan tangannya seakan mengusir pemuda yang lebih pendek didepannya yang memasang wajah tanpa beban itu.
Jihoon terkekeh, dengan cepat dirinya mendekati Seongwoo lalu berjinjit mengecup pipi pria itu secepat kilat kemudian berlari keluar apartment Seongwoo yang berdiri kaku menatap punggung pemuda manis itu.
"Aku bisa gila......" batinnya.
TBC
Dikit dulu ya bunda buru-buru masih ada beberapa tugas yang deadline T.T
Jangan lupa like dan komen ya ❤
Bunda Loves You 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other [COMPLETE✔]
Hayran KurguOng Seongwo seorang White Hacker yang kabur dari Korea dan menetap diPrancis setelah mengalami patah hati berat karena ditinggal kekasihnya tanpa sengaja bertemu dengan Pemuda Manis berambut pirang yang menyelamatkanya dari serangan seorang pembunu...