"Stop it, James! "
Teriak wanita paruh baya itu dengan suara yang bergetar diselipi isakan tangis yang amat menderu. Ia tak kuasa lagi melihat apa yang harus ia lihat sekarang. Anak itu, putra kandungnya sendiri, malaikat tampan dan lucu itu berubah jadi monster yang mengerikan.
Di bawah putranya, terbaring seorang lelaki yang terkapar tak berdaya. Lelaki yang bukan lain adalah suami dari wanita berlumur air mata di pojok dapur sana, yang berarti dia adalah ayah James, Mr. Malcolm Reid. Wanita itu terus menangisi nasib suaminya yang berakhir di tangan anaknya sendiri.
Tragis.
James sedang menduduki ayahnya yang sudah tak sadarkan diri. Tentu dengan darah yang terus mengucur dari dada kirinya. Sayang, James belum puas, tangan mungilnya mengenggam erat pisau dapur yang entah sudah berapa kali keluar-masuk di dada Mr. Malcolm. Entah pada tusukan keberapa pula ia tak sadarkan diri, mungkin bukan tak sadarkan diri, melainkan mati.
James kecil menyeringai sambil terus menusukkan pisau pada tubuh ayahnya. Tak ia hiraukan teriak maupun isakan wanita di pojok sana, yang memelas supaya ia berhenti menyiksa tubuh ayahnya yang sudah tak bernyawa.
Bagi James , dia hanya ingin bermain dengan ayahnya. Permainan yang sudah lama ia mainkan dengan hewan piaraan maupun hewan milik tetangga yang sering mampir di halaman rumahnya. James bosan, hewan - hewan itu hanya sedikit bersuara, dan itu tidak mengundang gairah James. Lain dengan yang ia rasakan dan ia dengar sekarang. Teriakan sekaligus erangan jelas ia dengar dari mulut Ayahnya, sangat membuncahkan gairah James tentunya, hingga ia begitu semangat menusukkan pisau yang baru diasah ibunya pada sekujur dada ayahnya.
James pun jengah, ayahnya itu benar-benar mempunyai mulut yang besar. Setiap hari, ia selalu memarahi Ibunya, membanting barang, bahkan tangannya begitu ringan untuk memukulnya maupun Ibunya.
Hingga pada akhirnya, beberapa menit yang lalu. James mendengar jeritan terakhir ayahnya. Lega.
Mata James berbinar melihat darah segar ayahnya mengalir tiada henti, dan badannya yang terlumuri darah."C'mon, dad. Why you shut up now? " - kata James seraya melepas genggamannya pada pisau yang licin karena darah. Ia berdiri dan menghampiri Mrs. Reid, Ibunya.
"Hai, Mom. It's a nice game. Sekarang, tidak ada lagi yang akan berteriak, melempar barang, bahkan tidak akan ada lagi yang menyakiti Mom. I feel so delighted about this, Mom. Look, aku mandi darah Dad tadi. Ini sangat harum. "
Mrs. Reid bangkit dari duduknya. Kilat amarah begitu nyata dibalik mata sembabnya. Tangan rapuh itu bergetar hebat walau hasrat ingin menampar putranya itu juga tak kalah membuncah. Ia hanya menatap sendu pada putranya yang tersenyum riang. Mrs. Reid beralih memeluk tubuh mungil James. Membiarkan darah suaminya yabg berada di tubuh James membekas juga di tubuhnya.
Apapun dan bagaimanapun, James putranya. Harta paling berharga dan satu-satunya permata yang ia punya. Ia hanya berharap, putranya bisa sembuh, bisa terbebas dari lingkaran setan yang ia tinggali sejak usia 6 tahub dulu. Semacam gangguan jiwa, yang disebut...
Sosiopat
TBC
Hope u like it 😂
Don't forget to vote and comment ✌✌✌
KAMU SEDANG MEMBACA
REVOLUTION [JaDine]
RomansaIndonesian's JaDine fanfication. Pemuda tampan dengan gangguan jiwa yang mengerikan, hingga pada akhirnya ia bertemu dengan wanita yang mengabdikan diri pada negara sebagai seorang polwan dengan kemampuan psikolog yang dapat merubahnya. [JOIN NOW]...