" jadi apa?! Begitulah yang di ucapkan mulut kecil itu, ya dengan corak mata hijau tosca nya Anna menatap lekat ke arah Marsal yang sedari tadi hanya mengamati laptop dan jari jemarinya mulai menari di atas keyboard seperti penari latar yang begitu mahir meliuk liukkan tubuhnya.
" oh ayolah Marsal!! Kalau kau memanggil ku hanya untuk ini aku tidak mau begitu membosankan di sini dan ya sedari tadi kau hanya berkutik di depan laptop mu itu, kenapa kau tidak menikah saja dengan laptopmu itu ketimbang dengan ku" dengan geram Anna bangkit dan pergi dari ruangan Marsal yang begitu pengap dengan pekerjaannya.
Marsal sebenarnya tidak tega dengan Anna tapi ini sedikit darurat karna perusahaannya yang di Thailand waktu itu belum juga kelar dengan laporan HRD nya tapi sebentar lagi juga akan kembali seperti semula karna Marsal begitu cekatan dengan pekerjaan ini maka tak heran kalo keluarganya menyerahkan perusahaannya pada Marsal ya karna hanya dia anak satu satunya keturunan dari keluarga SMITH.
" maaf nona, apa anda menginginkan sesuatu?! tegur seorang staf pelayan di mansion megah milik Marsal
" oh tidak aku hanya bosan di sini, emm maaf apa aku bisa melihat lihat mansion ini?
" tentu saja nona, anda adalah istri dari Tuan kami mari saya antar kan anda berkeliling karna mansion Tuan kami sangatlah luas"
" oh terima kasih emm,
" Maria"
" oh ya Maria panggil saja aku Anna aku tidak nyaman dengan pangilan itu"
" tapi non oh maksud ku Anna itu tidaklah baik bagi kami karna anda adalah istri dari tuan kami"
" jika Tuan mu itu menanyakannya katakan aku yang menyuruhmu"
Setengah jam mereka berjalan mengelilingi mansion milik Marsal yang begitu luas dan megah serta elegan itu Anna tertarik dengan taman belakang yang begitu banyak sekali bunga bunga selain itu terdapat ayunan dan tentu saja perpustakaan pribadi Marsal jika ingin merileks kan pikirannya dan ya sauna di sampingnya oh sangatlah mengagumkan.
" Maria, apa di dapurmu terdapat bahan bahan untuk membuat cake aku ingin membuatkan nya untuk Marsal sepertinya dari tadi Tuanmu itu belum memakan apa pun"
" oh tentu saja Anna, perlu kau tau tuan Marsal sangatlah suka dengan red valvet Caffee C3 aku hanya heran saja kami para staf di sini bisa membuat itu tapi tuan bilang ada yang kurang dengan komposisinya, aku sampai bertanya dengan Alrjo apa yang kurang tapi dia hanya diam saja kami staf akhirnya bisa pasrah jika tuan sudah berkomentar seperti itu"
" oke baiklah kalo begitu tolong siapkan tepung dan bahan yang lain dan ya tolong berikan aku seperempat soda dan ya baking soda itu yang paling penting saat membuat cake"
Semua bahan yang di sebutkan Anna sudah siap di meja saji satu demi satu bahan di tuangkan Anna kedalam loyang mangkuk besar dengan cekatan tangannya mulai beradu dengan adonan, dan Maria tentu saja dia terkesima dengan cara Anna membuat cake karna begitu lihai dan sangatlah cepat.
" oke tinggal di oven dan semua akan selesai sepuluh menit saja sudah cukup, dan Maria apa ada bubuk kopi dan crimer?
" oh tentu saja, sebentar akan aku ambilkan"
Tidak lama suara oven sudah terdengar klik dan Coffee panas sudah jadi dengan nampan yang berisikan red valvet dan Coffee sudah siap di sajikan dan tidak lupa Anna memberitahukan kepada Maria untuk membagikan cake itu kepada staf pelayan lainnya.
" apa kau akan terus seharian di depan istri kotak mu itu tanpa melahap makanan sedikit pun?
Marsal hanya berdiam sembari tersenyum dengan jari jemari yang masih menari di atas keyboard " aku belum lapar sayang, tapi sebentar lagi pekerjaan ini akan selesai kau makanlah dulu biar Maria membawakan makanan untukmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
RomanceHabis gelap terbitlah terang seperti itu yang ku harap kan, tapi apa pengungkapan yang ku lakukan setelah sekiat tahun tapi tak terbalaskan karna keterlambatan