Hampir pagi tapi matanya belum juga mau terpejam sudah 2 hari lebih Marsal menyelesaikan beberapa tumpukan dokumen perusahaannya belum lagi masih menunggu laporan bagian HRD yang dari kemarin belum juga kelar, matanya hampir mengeluarkan kantung hitam dibawah matanya dengan di temani segelas kopi dan red valvet yang di bawakan Alejo dari caffee C3 seperti yang di inginkan Marsal beberapa hari ini ketagihan dengan cake buatan Anna.
Dipandangnya foto Anna yang bertengger di layar laptop Marsal yang mengenakan pakaian serba hitam 2 hari yang lalu.
" apa ini yang dinamakan rindu yang mendalam Alejo?? Aku hampir gila dua hari ini tanpa senyumannya"
" Tuan tanpa anda sadari cinta sudah masuk kedalam diri tuan"
" cinta? Mungkin kau benar Alejo, benar kata pepatah cinta kalo kau sudah merasakan cinta sedetik tanpa cinta kau seperti mati didalamnya, ohh apakah masih ada dokumen yang harus aku tanda tangani Alejo?
" untuk saat ini sudah tuan, tinggal bagian HRD saja yang belum mengirimkan dokumen dari perusahaan cabang Australia"
" baiklah Alejo masalah itu tolong kau tangani beberapa hari kedepan aku ingin bersenang senang dengan cinta ku"
Senyuman mengembang begitu saja di bibir Alejo yang memikirkan tuannya begitu gula dengan Anna si pujaannya itu.
🌵🌵
" apa yang lo lakuin Ra? Dan lo Kharel jangan menggangu gue itu tepung untuk buat cake"
Ya hari ini harusnya Anna merasa lega karna dua hari ini Marsal tidak mendatanginya tapi itu semua sirna bagaimana tidak, tidak ada Marsal tapi sekarang giliran Kharel yang bertingkah itu sudah cukup membuat emosi Anna melonjak tinggi seperti sekarang ini Anna baru saja menbuat adonan cake untuk Caffee tapu apa ? Kharel ternyata sudah mampir dulu ke caffee dan ya merusak semua bahan dan mood Anna.
" KHAREL! jangan membuat emosi gue melonjak ya, sekali lagi lo gangu konsentrasi gue awas lo!
" oh ayolah Anna, lo terlalu menyibukkan diri apa gak terlalu muak sama kesibukan lo yang bagi gue itu sangat membosankan! Ucap Kharel dengan menekan kata membosankan yang akhirnya membuat Anna memutarkan bola matanya dengan bibir yang sedikit manyun.
" sudah pergilah jangan buat mood gue yang naik jadi down gara gara lo Kharel, gak lo gak Marsal sama aja buat hari hari gue sangat buruk"
" siapa? Aku?
Anna yang mendengar suara dari balik pintu dapur hanya mengernyitkan dahinya sedangkan Kharel dan Rara hanya bertukar pandangan dengan tersenyum licik.
" jadi aku yang selalu membuat hari harimu down seketika, oh efek diriku sangat luar biasa" ucapnya sangat bangga sembari berjalan mendekati Anna tangannya bergerak maju membenahi anak rambut Anna di selipkannya di telinga sebelah kiri " memasak saja kau begitu cantik Anna tak heran jika Momy memelihmu menjadi pendampong ku kelak"
" Woii, ini dapur tempat masak bukan buat unjuk cinta kasih yang di sini malah pada lo kacangin, heran gue sama kalian serasa dunia milik lo berdua " celoteh Kharel
" najong gue sama dia, sono lo ganggu gue aja !
🌵🌵
Hampir 5 bulan ini Anna dan Marsal selalu bertemu dengan tak di sengaja dan selalu membuat Anna tersenyum geli jika melihat tingkah Marsal yang selalu stay cool, seperti hari ini mereka berpapasan di tempat parkir yang tidak jauh dari keramaian mall dan Marsal maupun Anna mereka tau satu sama lain dan dengan sikap stay coolnya Marsal mulai berjalan mendekati mobil yang di tumpangi Anna setelah terparkir rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
RomanceHabis gelap terbitlah terang seperti itu yang ku harap kan, tapi apa pengungkapan yang ku lakukan setelah sekiat tahun tapi tak terbalaskan karna keterlambatan