Hari ini tepat dimana hari kematian kedua orang tua Anna , Kharel sudah bersiap untuk mengunjungi makam kedua paman dan bibinya dengan Lyliana selaku adik kandung dari ayah Anna sudah bersiap dengan bunga kesukaannya ya bunga lyli.
Dengan mobil Ferrari merahnya Kharel melajukan mobil dengan begitu cepat sedangkan Lyli tidak pernah sedikit pun berkomentar dengan gaya cara Kharel yang suka kebut kebutan karna Lyli sendiri sangat suka dengan cara Kharel yang ingin cepat sampai tujuan.
Tidak lama hanya berjarak 45 kilo dengan kediaman SURAGA, makam yang sangat bersih yang selalu di rawat dengan baik begitu indah dengan tatanan yang rapi dan rumput jepang nan hijau begitu indah di pandang tak heran jika Anna selalu suka berlama lama di makam ini.
" hai kak adikmu sudah datang, maaf begitu lama aku tak berkunjung ini keponakan bandelmu sudah besar sekarang dan ya masih seperti dulu dan soal pekerjaan seperti katamu dulu photografer yang handal bahkan sudah meranjah ke internasional kak dan soal Anna kau dan kakak ipar jangan khawatir aku yang akan mengurusnya" ucap Lyli dengan air mata yang merembes keluar begitu deras dengan sesenggukan seperti anak kecil
" Paman, Anna sudah besar bahkan sekarang sudah menjadi model yang handal dan hampir melampaui yang lain tak heran bakat dari bibi sudah menurun padanya dan soal asmara paman dan bibi jangan khawatir Anna akan bahagia dengan pilihan paman dan bibi Kharel jamin itu"
🌵🌵
Hampir satu jam Anna menunggu hingga bibir nya mulai mengerucu kadepan kakinya hampir tidah bisa diam karna saking kesalnya, bagaimana tidak dia hampir malas dengan kabiasaan yang orang lain lakukan ini sebenarnya menunggu bisa di ambil nilai positifnya yaitu bersabar tapi beda dengan Anna dia sudah mulai emosi dengan keadaan ini.
Sudah satu tahun Anna dan Marsal begitu dekat bahkan sangat dekat bahkan Kharel sendiri hampir cemburu dengan mereka bagaimana tidak sampai sekarang dia belum menemukan pendamping yang lain setelah putus dengan Alexsis, tapi sangat di sayangkan mereka belum ada kepastian hanya sebatas teman dekat Marsal bahkan belum siap dengan Anna karna Marsal masih setia menunggu Anna bisa melupakan masa lalunya itu.
" sialan! gerutu Anna yang sedari tadi mondar mandir seperti setelika.
Matahari begitu terik di atas sana tapi orang yang di tunggu tunggu Anna belum juga menampakkan batang hidungnya, perasaan Anna saat ini sudah campur aduk marah sedih senang hampir seperti permen nano nano.
Dengan malasnya Anna berjalan keluar dari Caffee tempat dimana Anna dan orang yang di tunggunya janjian masih menunggu dan tetap menunggu, Anna yang semulahanya berdiam atau pun berdiri mondar mandir seperti setelika akhirnya mulai jenuh juga dengan langkah malas Anna menyusuri trotoar kakinya mulai sakit tapi tak di gubris sama sekali langkahnya berhenti tepat di depan toko bunga, matanya begitu teliti melihat bunga di dalam tapi seketika berhenti tepat di tumpukan mawar putih yang masih segar.
Dengan tidak ragu Anna melangkah masuk harum wewangian bunga tercium begitu harum tangannya mengulur kedepan tepat di mana bunga kesukaannya itu berada 2 tangkai mawar putih yang indah nan harum sudah berada di genggamannya.
" cantik seperti anda nona" begitu yang di ucapkan si penjual bunga yang sedari tadi mengamati Anna
" terima kasih" dengan cepat Anna membayar 2 tangkai mawar itu kemudian di bungkusnya mawar itu dengan indah nan rapi
🌵🌵
" astaga Amelia apa kau sudah tidak bisa bekerja dengan baik ?! Kau membuat ku emosi seharian ini seharusnya kau lebih tau tentang laporan bagian HRD kau sendiri bagian dari HRD, astaga Amel amel!
Marsal begitu puyeng menghadapi laporan dari HRD di perusahaannya di Thailand yang begitu ricuh dan banyak sekali kegesehan, sebenarnya Alejo sudah memberi tahu kan masalah ini ke pada Marsal tapi boss nya tidak langsung bertindak karna ingin tau apakah pegawainya mampu menanganinya atau tidak tapi nyatanya satu pun tidak bisa bahkan para staf perusahaan di buat pusing tentang laporan laporan yang begitu amburadul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
RomanceHabis gelap terbitlah terang seperti itu yang ku harap kan, tapi apa pengungkapan yang ku lakukan setelah sekiat tahun tapi tak terbalaskan karna keterlambatan