-1; He is

182 39 43
                                    

Sinar matahari telah hilang bersembunyi dibalik indahnya sinar rembulan

Langkah kaki gadis itu terasa sangat berat. Pergelangan tangannya sangat sakit.

Dia masih bersama seorang pria yang ia temui di cafe.  Ia tidak tahu kemana pria itu membawanya. 

Sampai di sebuah gang sempit, pria itu melepaskan genggaman tangannya dari Jinha lalu menyuruhnya untuk duduk. 

Jinha menuruti perkataan pria itu, ia bersandar pada tembok.  Ia melihat sekelilingnya.  Gang tersebut sangat kecil, hanya dapat memuat 2-3 orang.  Penerangan di gang tersebut sangat minim.  Samar-samar ia melihat gubuk kecil dalam remang-remang di ujung gang.

  Samar-samar ia melihat gubuk kecil dalam remang-remang di ujung gang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

Jinha's pov

Kulepaskan segala lelah dengan bersandar pada dinding di gang kecil ini.  Hanya seutas sinar yang menerangiku.  Aku tidak tahu kemana pria ini membawaku. 

Kenapa aku tidak tahu? karena aku terlalu fokus untuk melepaskan tanganku dari genggamannya yang sangat kuat,  Tenagaku terbuang sia-sia akibatnya. Tanya jawab dalam hatiku

Ku hanya berdoa semoga dapat bertemu dengan orangtuaku dan menjalani kehidupan belajar yang sangat membosankan lagi.

"Gomawo, maafkan jika pergelangan tanganmu terluka" ucap pria yang berada di depanku.

"Terima kasih untuk apa? Kau telah menculikku dan membawaku ke tempat yang tidak aku ketahui!" Amarahku meluap seketika.  Hati ku sudah panas-- tidak akan ada kata maaf untuknya.

"beritahu aku dimana ini!!" Lanjutku.

"Akupun tidak tahu dimana kita berada, aku hanya menuruti keinginan hatiku untuk terus berjalan" jawab pria itu dengan santai  sembari membenarkan bajunya yang kusut karena berjalan sepanjang hari

Plakk!

Satu tamparan melayang ke pipi pria didepanku.  Amarahku sudah memuncak.

"Neo minchyeoss ni!  Kau bilang tidak tahu dimana kita!"

Aku tahu jika pipi pria itu memerah walau tertutupi oleh masker hitam.

"Terus bagaimana kita akan pulang??  Sedangkan kau dan aku tidak tahu jalan keluar??"  Air mata yang kutahan selama bertahun-tahun akhirnya tumpah.

Kupukul lengan pria itu.

Tidak ada lagi yang bisa ku harapkan.  Ku meringkukkan badan dan menangis dalam keheningan.  Mungkin ini akhir dari segalanya.

---

Air mataku tidak lagi menetes. Kuangkat kepalaku, kurogoh saku kananku memastikan bahwa ponselku masih berada pada tempatnya.

Kutemukan hpku, lalu kuhidupkan.  kutekan nomor rumahku,

Tidak ada nada dering sama sekali.  Kulihat lagi layar pomselku dan kusadari tidak ada sinyal di gang ini.

Kumasukkan ponsel baruku kembali.  Tidak ada yang bisa diharapkan lagi.  Hanya melihat pria itu kebingungan.

Semakin lama kurasakan gejolak yang terjadi pada perutku.  Hari ini aku tidak menyentuh makanan sedikitpun.  Hanya ice americano siang tadi yang masuk dalam perutku.

Ku ingin menangis kembali.  kurasakan darah segar mengalir dari bibir bawahku akibat terlalu kencang kugigit untuk menahan tangis.

jinha tak menyadari bahwa ada hati yang sangat terluka melihatnya

"Pria aneh",  Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Jinha.

Diam dalam keheningan, ku menatap pria didepanku.  Jika dilihat dari matanya, ia mempunyai eye smile yang indah.  Mungkin jika aku terus menatapnya, hati ini tidak akan membiarkannya pergi dariku.

Jihna's pov end

---

Jam menunjukkan pukul 1 PM KST, masih dalam keheningan.  Tiba-tiba pria didepan Jinha menghampiri tubuh mungilnya.  Ia mendekatkan wajahnya.  Napas mereka beradu satu sama lain.

Dalam hati yang paling dalam ia ingin gadis ini harus tahu siapa dirinya.  Gadis ini adalah gadis yang sangat ia rindukan.

Jarak antara ia dan Jinha hanya tinggal 2 jengkal lagi.  Jarak yang dibuatnya membuat Jinha risih.

Jinha dengan segera menjauhkan badannya karena pikirannya sudah melampaui batasan usianya.

Pria itu langsung membuka masker hitam yang sedari tadi ia kenakan. Wajahnya sangat jelas terlihat oleh Jinha.  Wajah itu sangat familiar di matanya. 

He is
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
PARK JIMIN?

To be continued....

La kok jimin???? Bukan taehyung?????
Makanya ikutin aj ceritanya setelah ini ada rahasia besar yang mau author ungkapkan..
jangan lupa voment💓💓💓💓💓 biar author pub next ceritanya cepet........
Komen di bawah yaaaa

Afifah

Diamond Girl ;kth [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang