Part 4

120 19 0
                                    

"Siapa namamu?"

Bocah itu hanya diam dengan tangan sibuk membenarkan posisi baju kebesaran yang tak henti melorot di tubuhnya.

"Anjing. Mereka menyebutku Anjing."

"......?"

"Katanya karena aku hidup dijalanan dan mencari makan di tempat sampah."

"Kau tidak ingat namamu?"

"Tidak."

"Orang tuamu?"

Kini manik bocah itu melemah seiring dengan kepalanya yang mulai merunduk.

"Aku ingat, kaki mereka."

".......?"

"Ya. Kaki mereka saat berjalan pergi meninggalkanku."

Jaehyuk tertegun. Entah merasa kasihan atau marah melihat anak sekecil ini harus hidup di jalanan, ada sebuah gejolak aneh yang menjalar pada hatinya.

Terlebih kala wajah penuh bekas luka itu menampakkan sebuah senyuman hangat padanya.

"Tapi aku ingat, tanggal aku dilahirkan."

"Benarkah?"

"Ya. 28 September. Tepat pukul delapan malam."

Jaehyuk kembali dibuat bungkam.

"Aku ingat, karena Ibu terus mengatakan menyukai hari itu. Karena hari itu aku lahir."

Tepat sepuluh tahun lalu, bocah itu terlahir di dunia. Di hari yang sama, dengan hari orang yang paling Jaehyuk cintai meninggalkan dunia untuk selamanya.

Tak ada ekspresi berarti yang Jaehyuk tunjukkan walau hatinya terasa seolah diiris.

Perihal kematian, dan kehidupan, pun takdir yang selalu menjeratnya. Tepat di tanggal yang sama, hari yang sama, dan jam yang sama. Sebuah kehidupan telah diambil, dan sebuah kehidupan lain telah terlahir.

Tak mengerti Jaehyuk dengan misteri yang dunia miliki, sama sekali tak pernah ia mengerti.

Hanya satu hal yang ia tahu pasti, jika pertemuan dirinya dengan bocah di hadapannya ini tentulah sebuah takdir.

"Jeongwoo."

"........"

"Yoon Jeongwoo."

"........"

"Mulai sekarang itu namamu."

"........"

"Dan aku, adalah ayahmu."































































































































◐  𝚑 𝚊 𝚕 𝚏    𝚖 𝚘 𝚘 𝚗  ◑

Half Moon [ YOON JAEHYUK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang