Manik bocah itu tak henti menatap pada buku di atas meja. Sibuk jemarinya membolak-balikkan halaman mencari sesuatu yang menarik di sana.
Namun nihil. Tak ada apa pun selain deretan huruf yang sama sekali tak ia mengerti maksudnya.
"Ayah."
Jaehyuk yang baru menaruh duduk itu beranjak mendekat pada Jeongwoo.
"Ada apa?"
"Ayah, benda ini namanya buku, 'kan?"
Anggukan Jaehyuk berikan sebagai jawaban.
"Dan yang di dalam ini namanya huruf, 'kan?"
Kembali Jaehyuk hanya mengangguk.
"Apa menarik?"
".......?"
"Ayah selalu membacanya tiap malam sebelum tidur. Apa huruf yang ada di buku ini sangat menarik?"
Kini senyuman Jaehyuk berikan sembari buku yang ada di sana berpindah tangan.
"Tentu. Jeongwoo, lihat ini."
Jaehyuk meletakkan telunjuknya pada salah satu kata yang tercetak pada lembar buku sana. Ia tutupi satu kata itu hingga yang tersisa hanyalah satu huruf.
"Ini namanya huruf. Huruf R. Cara membaca huruf ini 'er'"
Ia tarik jemarinya hingga satu kata kini ditangkap oleh manik sang putra.
"Dan ini namanya kata, jika beberapa huruf ditulis serangkai seperti ini maka menjadi satu kata."
"Bagaimana membacanya?"
"Rumah."
Anggukan Jeongwoo berikan seiring dengan senyumnya yang kian mengembang.
"Ayah. Kalau kata ini bagaimana cara membacanya?"
Sang ayah melirik pada kata yang ia tunjuk menggunakan telunjuk kecilnya.
"Tampan."
"Tampan?"
"Ya."
"Seperti Ayah!"
Jaehyuk tertawa melihat bagaimana manik indah Jeongwoo yang bersinar kala tersenyum.
"Kau tahu artinya tampan?"
"Aku pernah dengar kata tampan. Ada laki-laki dan perempuan, mereka berpegangan tangan, si perempuan mengatakan jika laki-laki itu tampan dan si laki-laki tertawa."
Jaehyuk hanya diam mendengarkan.
"Jadi kata tampan itu pasti artinya bagus. Karena laki-laki itu tersenyum saat mendengarnya."
Tawa terdengar renyah dari bibir si bocah terlebih kala surai hitamnya diusak penuh kasih oleh sang ayah.
"Ayah."
"Ya?"
"Apa jika bisa membaca aku bisa menjadi seperti Ayah?"
"Seperti Ayah?"
"Um! Menjadi orang hebat seperti Ayah."
"......"
"Ayah bisa menghasilkan uang sendiri. Ayah bisa memakai baju bagus dan tinggal di rumah bagus. Ayah juga punya mobil yang bagus seperti yang aku lihat di koran."
"Jeongwoo, itu semua juga milikmu. Kau bisa memiliki semua yang Ayah punya."
Gelengan bocah itu berikan sebelum menjawab.
"Aku ingin menjadi pintar dan hebat seperti Ayah. Aku ingin membelikan rumah yang jauhh lebih besar dari ini untuk Ayah. Aku ingin membeli baju yang bagus untuk Ayah. Aku ingin menjadi seperti Ayah."
"......."
"Aku ingin menjadi tampan, dan hebat seperti Ayah."
.........
.........
.........
"Ayah."
"Ya?"
"Aku ingin belajar membaca. Boleh, 'kan?"
"Tentu. Belajarlah dan jadilah orang hebat, jauh lebih hebat dari Ayah."
◐ 𝚑 𝚊 𝚕 𝚏 𝚖 𝚘 𝚘 𝚗 ◑
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Moon [ YOON JAEHYUK ]
FanfictionJaehyuk yang telah mati, memutuskan untuk menjaga sebuah hidup dari anak laki-laki yang begitu ringkih. -Yoon Jeongwoo, kini adalah putra seorang Yoon Jaehyuk. # drabble ±300 kata