bagian sebelas

49 4 0
                                    

Pagi di sekolah Mulia tak banyak berbeda semuanya tetap seperti biasanya, sementara pagi Aeera begitu berbeda hari ini. Aeera berjalan dengan begitu bersemangat sambil bersenandung kecil. Rasanya hatinya tengah di tumbuhi bunga-bunga yang tengah bermekaran. Terlihat jelas moodnya sangat bagus dari betapa riangnya ia berjalan .

Dalam jarak yang cukup jauh Elang mengikuti Aeera sambil memperhatikannya. Senyumnya mengembang melihat istrinya itu berjalan dengan begitu riang. Namun senyumnya itu hilang seketika ketika Elang melihat sosok yang menghampiri dan meraih tangan Aeera untuk berada di genggamannya.

”pagi sayang ...?”, kata Andi begitu ia berhasil meraih tangan Aeera dan mensejajarkan posisinya dengan Aeera.

”eh”, pekik Aeera sedikit kaget sambil menoleh ke Andi, lalu megembangkan senyumannya, ”pagi juga sayang”, kata Aeera lalu meletakkan kepalanya di bahu Andi.

”pacarku ini kelihatan riang banget ya pagi ini?”, sambil memiringkan kepalanya dan menatap lembut ke Aeera.

”masa sih?, tapi kayaknya biasa aja sih”, kata Aeera yang masih nyaman membiarkan kepalanya bertengger di bahu sang kekasih.

Elang yang sebenarnya sudah sangat meradang sedari sejak Andi menggenggam tangan Aeera mulai berjalan cepat melihat Aeera mulai meletakkan kepalanya di bahu Andi sambil mengepalkan tangannya.

”heem”, Elang berdehem dengan cukup keras begitu sejajar dengan pasangan yang tengah dimabuk asmara itu, mbuat pasangan itu kompak menoleh ke arah asal suara. Dan mendapati Elang yang berada di sana Aeera dengan cepat mengankat kepalanya dan melepas tangan Andi dari genggamannya, ”ini lingkungan sekolah dan masih sangat pagi, jagalah sikap kalian anak-anak muda”, Elang bicara tanpa melihat ke arah mereka dan terus berjalan cepat meninggalkan pasangan yang yengah kasmaran itu.

Aeera yang hanya bisa menunduk merutuki dirinya sendiri, entah kaena apa ia merasa bahwa tak seharusnya Elang melihat hal seperti itu.

Melihat Elang sudah berada di depannya membuat Aeera melangkah lebih cepat, mengikutinya dari belakan dan memperhatikannya dengan ragu-ragu, memastikan tak ada kemarahan di diri suaminya itu. Meninggalkan Andi yang merasa sedikit bingung dan berniat mengejar Aeera namun terhenti karna mendengar suara teriakan manggil namanya dari arah belakang .

Tanpa perduli pada Aeera yang mengikutinya dari belakang, Elang memasuki ruang guru dengan wajah kesal.

Menyadari kemarahan suaminya itu mbuat keriangannya tadi hilang seketika. Aeera kini berjalan dengan malas sambil mengerucutkan bibirnya dan menundukan kepalanya.

∞∞∞

Bel sekolah terdengar hingga ke sudut-sudut ruangan di sekolah Mulia dengan sangat jelas. Begitu guru melangkahkan kakimya melewati pintu Aeera segera mengeluarkan ponselnya yang ia simpan di dalam tas ransel yang bergantung di bagian belakang kursinya. Jemarinya terlihat bergerak-gerak di atas layar ponselnya. Aeera mengirim pesan pada kontak bernama milik yang sebenarnya adalah Elang. Namun harus ia samarkan agar tidaka ada yang tanpa sengaja membaca pesan-pesanya saat ada yang meminjam ponselnya.

Datanglah ke atap sekarang pak guru El, ada hal penting yang ingin aku bicarakan! Ingat PENTING!!
Tertanda istrimu.

Elang yang menerima pesan singkat dari istrinya itu hanya tersenyum membaca isinya, terlebih lagi ia sudah bisa menebak hal penting apa yang akan dibicarakan Aeera. Elang merasa begitu bahagia dan tak bisa menyembunyikan senyumannya. Merasa mungkinkah ia kini menjadi berharga bagi Aeera? Hingga ia harus menjelaskan kejadian tadi pagi .

Sementara Aeera segera keluar dari kelas dan berjalan dengan cepat begitu ia memastikan sang penerima pesan sudah membaca pesan darinya.

my handsome teacher {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang