(3) Rasa penasaran Angga

118 2 0
                                    

Izinkan aku untuk mengenalmu lebih jauh, agar tak ada rasa asing antara kita. Agar aku bisa memahamimu lebih baik.
-Alfara Anggara-

🍂🍂🍂

Seorang laki-laki sedang bersandar pada sisi tempat tidurnya sambil memandang langit atas kamar dan hendak memikirkan sesuatu.

Ya itu adalah Angga, dia sedang memikirkan kejadian tadi siang di sekolah dan masih bertanya-tanya kenapa gadis itu bisa sampai menangis. Rasa penasaran itu muncul dan ketertarikan untuk lebih dekat dengan gadis itu pun ada dalam pikirannya.

Dia bertekat ingin mengenal gadis itu bagaimanapun caranya dan juga harus dekat dengan gadis tersebut setidaknya bisa berteman.

***

Kringg..kringg..kringg

Terdengar suara alarm menunjukkan sudah pukul 06.15 pagi, tapi si empunya masih saja tidak mendengar.

Tok..tokk..tok

Terdengar ketukan pintu dari luar kamar.
"Nara ayo bangun nak, udah jam 06.15 nih. Nanti kamu terlambat kesekolah sayang." Suara ibunya mencoba untuk membangunkan Nara.

"Hoammm iya bu, Nara bangun. Emang udah jam berapa ini?" Tanya Nara dan ia tersentak kaget setelah melihat jamnya.

"Yahkan gawat udah jam segini, terlambat dah." Kemudian Nara bergegas bangun dan menuju ke kamar mandi, tapi sebelum ia masuk ke kamar mandi ia mendengar suara ibunya dari luar kamarnya.

"Nara kamu sudah bangun nak?" Tanya ibunya pada Nara. Kemudian ia menjawab "Dalem bu, iya Nara udah bangun. Yaudah ini Nara mau mandi dulu bu." Katanya setelah itu ia bergegas masuk ke kamar mandi.

"Yasudah kalau begitu." Kemudian ibunya pergi untuk menuju ke meja makan.

Tak lama setelah itu pintu kamar mandi Nara terbuka dan terlihat Nara sudah mandi kemudian ia segera mengenakan seragam tak lupa ia menyisir rambutnya dan mengoles pipinya sedikit bedak serta menyemprotkan minyak wangi. Lalu ia keluar kamar dan menuju ke meja makan. Terlihat ibu dan masnya sedang sarapan di meja makan.

"Pagi ibu pagi mas Adit!" Sapanya kepada kedua orang yang sangat ia sayangi itu.

"Pagi sayang" Jawab ibunya sembari mencium kening Nara.

"Pagi juga dek" Sahut mas Adit juga

"Ayah udah berangkat ya bu?" Tanyanya pada ibunya.

"Iya sayang ayah udah berangkat. Kamu sarapan dulu sana."

"Engga deh bu, Nara sarapan disekolah aja. Ohiya mas anterin aku kesekolah yuk mas soalnya udah telat banget nih aku." Mohonnya sambil memasang tampang memelas.

"Lagian sih kamu pake telat bangun segala."

"Sebenernya aku tadi bangun pagi mas, terus abis subuhan aku niatnya mau tidur-tiduran aja sambil nunggu waktu buat siap-siap kesekolah eh taunya malah kebablasan hehehe." Nara menyengir dan memperlihatkan deretan giginya.

"Ah masa? alesan aja kamu mah dek. Yaudah berhubung mas mu ini ganteng, baik hati dan tidak sombong ayodeh mas anterin." Jawab masnya sambil tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I L U S ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang