(1) New Followers

228 12 0
                                    

Jika hati tak mampu mengungkapkan, bukankah ada mata yang selalu memberi tanda
- Ayudia Nara -

🍂🍂🍂


Nara sampai disekolahnya. Dia pun menyempatkan diri untuk berhenti dan berdiri didepan pintu kelas Rafa, laki-laki yang sudah membuat dunianya berubah.

"Gue rasa udah cukup buat gue nyakitin diri gue sendiri dan terus-terusan ngelupain kebahagiaan gue. Gue rasa udah cukup juga berjuang hingga lelah namun tetap saja berakhir sia-sia. Apa yang ingin gue denger udah kedenger, apa yang ingin gue lihat pun juga udah kelihat. Jadi udah gak ada alasan lagi buat gue tetap berdiri didepan pintu ini. Gue gak ingin menjadi wanita egois dengan terus mengusik kehidupan lo"

Nara pun melanjutkan kembali perjalanannya dikoridor yang sudah mulai ramai dengan Siswa Siswi SMA Airlangga.

Begitu kakinya memasuki kelasnya suara berisik pun sangat terdengar di indra pendengarannya.

"NARA!!" Teriak Raya dan Irza bersamaan yang membuat kelas yang sangat ribut kini terdiam dan menatap kearah mereka berdua.

"Yaampun Ray, Za kecilin dikit napa sih suara lo berdua." Protes Shasa dengan nampak kesal.

"Apaan? Lo pada ribut gue nggak masalah. Giliran gue teriak aja lo semua kek mau makan gue." Ucap Raya tak terima.

"Masalahnya lo ngomong kek TOA!!" Teriak Nadia dengan wajah yang kesal juga.

"Yaudah sih santai aja donggg" Jawab Irza yang tak mau kalah.

Nara yang melihat itu hanya bingung ingin berbuat apa. Ia sama sekali tak berniat untuk mencampuri pertengkaran yang berlangsung didepannya.

"Eh udah kalian nggak usah beran-

"DIAM." Teriak mereka berempat secara bersamaan dengan mata melotot ke arah Nara.

Nara pun sontak mengusap wajahnya, "Ini kenapa pagi-pagi jadi gue yang kena semprot." Jawab Nara didalam hatinya sembari melangkah untuk duduk ke meja nya yang berada disamping Raya.

tringgtringgtringg

Tak lama kemudian bel pun berbunyi tanda bahwa proses belajar mengajar akan segera dimulai.

***


followed ya ka

Begitulah kira-kira isi pesan yang langsung dibalas oleh Nara pada seseorang yang sebelumnya memberikan pesan lebih dulu kepadanya.

"Jadi lo follback tuh cowo, siapa tuh namanya? ah taulah siapa gue lupa nama nya siapa." Tanya Raya dengan ekspresi heboh karna baru selesai mendengar cerita Nara yang ternyata memberi follback pada laki-laki itu.

"Yapp gue follback aja semalam, Angga Ray namanya Angga. Gue follback aja daripada penasaran kan? Udah gitu, gue tebak juga deh kalau dia itu anak kelas 12. Soalnya semalam gue sempat lihat profil dia gitu hehe" Jelas Nara panjang lebar pada Raya yang membuat Raya sendiri pun enggan mendengarkan celotehan Nara yang bawel itu.

Memang begitulah dia, perempuan manis berbadan mungil yang bawel. Ya dia adalah Ayudia Nara. Nara merupakan seorang siswi yang aktif di SMA Airlangga, Sekolah unggulan yang menjadi dambaan setiap murid yang ingin bersekolah di sekolah tersebut. Dan beruntung sekali Nara dapat bersekolah disekolah itu bersama ke Empat sahabat nya selama 2 tahun belakangan ini yaitu Shasa, Nadia, Raya, dan Irza. Mereka semua adalah sahabat akrab lebih dari saudara sendiri yang insyaAllah manis diawal hingga tetes terakhir. Bagaimana mereka bisa mengenal satu sama lain? jawabannya adalah karena mereka sama-sama mengambil bidang studi yang sama yaitu IPS. Setelah berhasil menyelesaikan kelas 10 mereka pun melanjutkan kembali ke kelas berikutnya yaitu 11 dan kebetulan mereka dipertemukan kembali di satu kelas yang sama.

I L U S ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang