eighteen | just cry

2.3K 576 24
                                    


"have you feel better?"  tanya ryujin. mereka sedang berdua di rooftop, seusai pulang sekolah.

hyunjin mendongak, "emang gue kenapa?"

"kejadian seminggu yang lalu," ryujin menghela nafasnya. "waktu gue tanya tentang ayah lo."

hyunjin tersenyum, "oh itu, maafin gue ya. waktu itu gue kesulut emosi aja."

"but seriously, hyunjin. lo harus ceritain semuanya."

hyunjin menggeleng, memegang tangan ryujin untuk meyakinkan gadisnya itu.

"listen, ryujin. ini cuman masalah kecil. i can face it by myself. no need to worry."

"masalah kecil? lo yang ngebenci ayah lo itu masalah kecil?"

pemuda itu bungkam. tentu saja itu bukanlah masalah yang kecil. hyunjin tidak mau ryujin mengetahui semuanya.

namun kali ini ia terpaksa.

°°°

"bunda meninggal dalam suatu kecelakaan tunggal. waktu itu, bunda ada di mobil yang dikemudikan ayah. itu aja, itu alasan gue benci ayah."

ryujin mengeryit, "jadi lo pikir ayah lo sendiri yang ngebunuh bunda?"

hyunjin mengangguk.

"jadi lo nggak percaya sama ayah lo?"

"lo tau kan, we can't trust anyone in this fucking terrible world. udah jelas, ayah yang bikin bunda meninggal."

hyunjin lalu menghela nafasnya berat. he's about to cry. ryujin mengerti, mungkin hyunjin sangat menyayangi bundanya.

faktanya memang begitu. hyunjin tidak pernah mencintai siapapun melebihi cintanya kepada bundanya, wanita mungil berdarah kanada dengan sorot mata teduh itu.

ryujin menyodorkan sapu tangan ke arah hyunjin. "udah nangis aja,"

sky & sea | hyunjin, ryujin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang