Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-o0o-
"Lepaskan aku bodoh." Eunha menggigit tangan pria itu hingga Eunha terlepas dari dekapan pria tersebut.
Ia berinisiatif berlari. Namun, datang sekitar 10 orang berjalan mengepung dirinya. Sedangkan pria yang ia gigit, berjalan kembali mendekatinya.
"Mau apa kalian semua?" teriak Eunha.
Takut? Tentu saja. Eunha tidak bisa melakukan apapun selain diam diposisinya.
"Pergi!" pria itu semakin mendekat. Eunha menutup kedua matanya dan membukanya kembali saat mendengar alunan sebuah lagu berjudul Marry You yang mengalun indah di pendengaran nya.
Ia melihat Jungkook, teman-teman pria itu, Yuna, Ayahnya, dan kedua orang tua Jungkook disekitarnya.
Jungkook memperlihatkan sebuah cincin berwarna silver di depan gadis itu.
"Cincin?" Jungkook mengangguk.
"Untuk apa?"
"Untukmu"
Eunha tampak berpikir sebentar. "Hei, aku sedang tidak berulang tahun." gadis ini pintar dalam pelajaran namun bodoh dalam kehidupan rupanya.
"Kau tidak peka sekali. Aku sedang melamarmu, bodoh." lantas Jungkook mendorong dahi Eunha.
"Hei! Harusnya aku yang berkata seperti itu. Kau tidak romantis sekali, Kook. Bahkan kau menakut-nakutiku dan melakukan kekerasan padaku."
"Kekerasan apanya?"
"Kau memukul dahiku."
"Aku tak memukul, tapi mendorong." ujar Jungkook, membetulkan.
"Sama saja."
"Tidak sama!"
"Sudahlah, berhenti berdebat. Apa kau tidak lihat ada kami disini?" salah satu sahabat Jungkook, Yoongi berujar dingin.
"Ah, maafkan kami." ucap Eunha.
"Jadi bagaimana?" tanya Jungkook.
"Bagaimana apanya?"
"Kau mau tidak menerima lamaran ku." tanya Jungkook sekali lagi.
"Tunggu sebentar." gadis itu mengambil ponsel yang berada di saku celananya kemudian menaruhnya kembali.
"Ditengah kegelapan malam—"
"—dan tepat pukul 12, aku resmi menerima lamaranmu." Jungkook terkekeh saat mendengar penuturan gadis didepannya.
"Kenapa tertawa? Apa ada yang lucu?"
"Tidak, aku jadi teringat saat aku memaksamu menjadi kekasihku. Ingat? Di koridor saat itu."
"Ya, dan itu sangat memalukan." Jungkook mendekat dan memasang kan cincin tersebut ke jari manis Eunha.
"Bukankah mereka terlihat serasi." ujar Donghae kepada kedua orang tua Jungkook.
