Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-o0o-
Setelah Eunha dan Mingyu menyelesaikan makan bersama, keduanya memilih berjalan di taman dekat rumah Eunha.
"Oppa akan tinggal dimana selama berada di Seoul?"
Mingyu tampak berpikir sesaat, "hmm.. Mungkin aku akan kembali tinggal di apartemen lamaku."
"Dan juga, aku akan tinggal bersama adikku." imbuhnya
"Kau mempunyai adik, Oppa?" Mingyu mengangguk sebagai jawabannya.
"Kenapa kau tak pernah memberitahu ku?" tanya Eunha lalu mengajak Mingyu untuk duduk disalah satu bangku taman terdekat.
"Kau tak pernah bertanya." Eunha mengerucutkan bibirnya.
"Kau harus memperkenalkan ku dengannya." tegas Eunha.
"Baiklah, lain waktu akan aku perkenalkan." pria itu lantas mengacak poni gadis disebelahnya tersebut.
"Awan mulai menggelap, lebih baik kita pulang." ajak Mingyu, kemudian Eunha mengangguk sebagai balasan.
-o0o-
Seseorang menekan bel rumahnya dengan tidak sabaran, membuat sang pemilik geram dan segera menuju pintu utama.
Gadis itu membukanya dan siap melontarkan sumpah serapahnya. Namun, diurungkan karena tamu yang berkunjung adalah kakaknya sendiri.
"Selamat malam adikku, Yerim." pria itu merentangkan tangannya untuk memberikan pelukan pertemuan setelah tiga tahun berpisah karena studi yang harus pria itu laksanakan di luar negeri.
"Mingyu Oppa. Aku merindukanmu." Yerim membalas pelukan kakaknya itu dengan sayang lalu menggandeng lengan pria itu untuk masuk kedalam.
Setelah memastikan pintu utama telah terkunci, Yerim berjalan menuju dapur untuk mengambil beberapa camilan ringan dan secangkir teh.
"kapan Oppa tiba disini?" tanya Yerim sambil mengaduk teh yang dibuatnya agar tercampur rata.
"Perempuan atau laki-laki?" Mingyu tampak berpikir. "Perempuan."
"Perempuan? Sahabat atau pacar?" ledek Yerim sembari berjalan mendekati Mingyu di ruang tamu dengan kedua tangan yang membawa makanan dan minuman untuk pria tersebut.
