"Ikan gak mungkin tiba-tiba nyantol tanpa umpan. Seperti halnya Dia."
_____
Pagi ini Michel dan Mika sudah duduk di halte menunggu angkot yang akan lewat. Memang Michel tidak membawa motor maticnya, entah mengapa? Mungkin malas.
"Mik, gue harus bagaimana? Buat deketin Bayu." ucap Michel yang baru saja melepas earphonenya.
Mika yang sedang menatap ponselnya, beralih menatap Michel. "Gue tau lo harus ngapain!"
Michel mendengus. "Dari kemarin, lo ngomongnya itu-itu aja."
"Lo mau gak? Dengerin misi gue buat deket sama seseorang, tapi nggak berani."
"Maksud lo, gue gak berani, gitu?" Michel memelototkan mata.
"Ehhh, biasa aja neng, caranya gampang banget. Lo buat makanan apa aja, terus nanti kasihin ke dia. Gimana gampang gak?" Mika mengangkat-angkat alisnya.
"Ehh, gue gak berani, hehe." Michel menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.
"Yaudah dengerin dulu. Lo bisa masak kan?" Mika menatap Michel dalam.
"Eee, sedikitt."
Mika mendengus. "Yaelah, kalo lo gak bisa masak trus bagaimana? Dia gak mungkin tiba-tiba nyantol tanpa dipancing."
"Peribahasa apaan tuh?" tanya Michel.
"Eh, lupakann."
Michel menatap langit-langit halte. "Aaaa, gimana kalo lo bantuin gue buat masak?"
Mika menatap Michel kaget. "Hah? Enggak, gue sibuk."
"Mikaa." Michel menghirup napas sebentar. "Lo temen gue bukan sih?"
Mika menatap Michel bingung.
"Bantuin kek, nanti malam lo tidur rumah gua." Michel cepat-cepat memasang earphonenya.
Mika semakin membulatkan matanya. Berati nanti ketemu doi dong.
Michel menyikut lengan Mika. "Lo pasti seneng kan? Mau ketemu ade gue."
"Eng- enggak kok." jawab Mika gugup.
"Halah, ngaku aja."
Tiba-tiba suara klakson berbunyi. Angkot yang ditunggu mereka datang.
***
Mirana entah mengapa ia berangkat sepagi ini.
Ia menuruni mobilnya yang telah ia parkirkan. Disana nampak Elang, Bayu, dan Refan, juga baru saja menuruni mobil hitam milik Bayu.
Mirana menajamkan penglihatannya, Wahh pagi-pagi udah dapet pemandangan para cogan.
"Berita bagus untuk para ciwi-ciwiku." gumam Mirana.
Mirana segera berlari menuju kelasnya.
Setelah sampai di koridor kelasnya, baru saja mau membuka pintu, suara dari belakang memanggilnya. "Mirana!"
Mirana pun menoleh ke arah suara. "Kenapa Lang?" ternyata Elang yang memanggilnya tadi.
Elang maju mendekati Mirana. "Lo cantik banget hari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Pangeran Judes [REVISI]
Teen FictionHai, para cewek!! Kalian pernah nggak? Suka sama Cowok secara tiba-tiba, Karena ditatap lama. Kalo pernah, berarti kita sekisah. ~MichelArwana. Cewek pecicilan yang tiba-tiba jatuh cinta pada siswa kelas sebelah, karena ditatap begitu lama. Ternya...