"Hah apaan? Isinya cuman kotak kosong doang? Gak guna?" Temari yang emang udah kesel dari tadi langsung banting kotak yang tadi di bawa Ino.
"Coba deh buka yang didapetin Hinata. Siapa tau ada isinya."
"Ini?" Tunjuk Ino ke arah kotak yang daritadi mereka abaikan.
"Iya deh. Coba aja."
Hinata yang ngeliat Sakura jalan mau ngambil kotaknya jadi bingung sendiri. Dia belum cek isi kotaknya, kalau isinya macem-macem gimana?
"Hin, kenapa gelisah banget sih?" Ino yang nyadar kalau daritadi Hinata duduknya nggak tenang, nepuk pundak Hinata.
"Itu. Kebelet— hehe."
"Ke WC di lantai satu aja, nggak mungkin soalnya kalau pakai WC kita."
Hinata nganggukin kepalanya ragu pas denger usulan Temari. Tapi emang dia daritadi mau BAB sih, jadi ya sekalian aja.
"Tapi kotaknya—"
"Tenang. Kita bukanya pas elo udah nyampe kok."
"Hm. Oke." Habis itu Hinata keluar kamar. Ninggalin mereka bertiga yang masih natap kotak ditengah-tengah mereka.
"Gue mau ke WC juga ya. Udah di ujung nih."
📍📍📍
Mereka berdua yang lagi duduk lesehan nyender di sisi kasur masih asik diem-dieman. Pusing mikirin kenapa tiba-tiba asrama mereka jadi serem kayak gini.
"Kak, mungkin gak ini pelakunya orang dalam?"
"Maksud lo?"
"Gini ya, kak. Coba pikirin, kalau yang ngelakuin ini orang luar, gimana caranya dia masuk ke dalam kamar kita? Mereka nggak punya kunci, cara satu-satunya ya lewat jendela. Tapi jendela kita masih utuh, nggak rusak. Ngerasa aneh gak sih, kak?"
Cekleek
Suara pintu kebuka ngalihin perhatian mereka berdua, "Loh kok sendiri aja, Hin? Ino mana?"
Hinata yang baru duduk natap Sakura bingung. "Emang Ino kemana?"
"Ke WC. Masa nggak ketemu?"
Alis Hinata mengkerut, memperhatikan kedua temannya, "Jangan bercanda deh. Di WC cuman ada gue."
📍📍📍
"Halo? Kenapa?"
"Please, bantu gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
8 [Discontinue]
FanfictionDelapan itu angka keberuntungan, bukan? Warn: ×Bahasa non baku ×Nyerempet ke humor tapi gak humor ×OOC detected (11 Juni 2018 - ? )