•• D E L A P A N •• Bagian 4

311 49 12
                                    

Tes tes tes

Ino sedikit membuka matanya lalu menguceknya pelan. Dia belum sadar sepenuhnya dari alam mimpi, namun ia terusik dengan suara tetesan yang sejak tadi menggangu ketenangan tidur malam ralat subuhnya.

Suatu keajaiban Ino bisa bangun cuman gara-gara suara tetesan air. Biasanya juga ada gempa masih aja dia tidur.

Kepalanya menengok ke arah pintu kamar mandi.

Mau ke sana tapi males.

Mau bangunin Temari di atasnya tapi males.

Mau manggil Hinata yang belum bangun tapi males.

Mau tidur lagi tapi males.

Dia males mau ngapa-ngapain, mau tidur aja, tapi males :(

Ino akhirnya bangun. Males dia tuh males-malesan kayak gini, tapi males. Apaan coba :(

Dia menatap Hinata sama Temari yang masih tidur nyenyak. Agak aneh juga sih, soalnya biasanya denger embun jatuh aja mereka berdua bisa bangun. Alay emang, tapi bener.

Dengan mata yang masih setengah terbuka, Ino menggenggam kenop pintu yang terasa dingin dan....

......basah?

"Ck, pasti Sakura matiin kerannya gak bener," gumamnya bersamaan dengan tangan yang memutar kenop pintu.

Ckleekk

Tes tes tes

Genggaman tangannya pada kenop pintu melemah dan secara perlahan jatuh di kedua sisi kanan kiri tubuhnya.

Tes tes tes

Mata dan mulutnya melebar perlahan. Kaget dan ingin berteriak tapi tak bisa.

Tes tes tes

Kakinya lemas. Jatuh terduduk di depan pintu. Matanya tak lepas dari benda apa yang tergantung di atas wastafel.

Gak mungkin kan si dia ngelakuin hal kayak gini. Atau mungkin mereka?

"Ino, kenapa?" Tegur Temari yang masih terduduk di atas kasurnya. Terbangun karena mendengar suara Ino yang jatuh terduduk.

Ino diam. Telunjuknya mengarah pada dalam kamar mandi. Lebih tepatnya wastafel yang berjarak satu meter darinya sekarang.

Temari turun dari kasurnya. Berjalan ke arah Ino dan mengikuti telunjuk Ino mengarah.

Di sana. Tepatnya di atas keran wastafel. Tergantung boneka merah maroon yang isi tubuhnya keluar sebagian dengan garpu dan pisau yang tertancap di mata dan mulut si boneka beruang.

Jangan lupakan juga tentang cairan merah yang menetes dari sana. Jatuh ke dalam wastafel yang lubang airnya disumbat dengan kain pel.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
8 [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang