Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua siswa pulang ke rumah nya masing-masing. Tapi tidak dengan Alvina dan Rindu.
Mereka setelah pulang sekolah hendak pergi ke taman karena ada sesuatu yang ingin di bicarakan oleh Alvina.
Seketika itu pun mereka sudah sampai di taman. Karena jarak sekolah mereka dengan taman cukup dekat. Mereka pun duduk di bangku yang ada di taman tersebut.
"Al, emangnya lo mau ngomong apa?" tanya Rindu penasaran.
"Oh itu, tapi lo janji ya harus jawab jujur." ucap Alvina.
"Iya gue akan jawab jujur, emang lo mau jawaban jujur apa dari gue?" tanya Rindu lagi.
"Emz...lo tahu kan kalau gue cinta sama Agtar?" tanya Alvina.
"Iya, gue tahu, emangnya kenapa?" tanya Rindu.
"Apakah lo juga cinta sama Agtar?" tanya Alvina penasaran.
Deg...Deg...Deg....
Rindu merasa kaget dengan pertanyaan Alvina. Apakah Rindu harus jawab yang sebenarnya atau Rindu harus berbohong pada Alvina.
"Emz....gugugue..gue gak cinta sama Agtar." jawab Rindu gugup.
"Beneran lo gak cinta sama Agtar?" tanya Alvina sekali lagi.
"Iya gue gak cinta sama Agtar Al." jawab Rindu memaksakan diri.
Sebenarnya dalam lubuk hati Rindu, Rindu cinta sama Agtar. Tapi, Rindu gak mungkin bilang yang sejujurnya pada Alvina, Rindu takut menyakiti hati Alvina sahabatnya sendiri.
"Bagus deh lo, kalau gak cinta sama Agtar." jawab Alvina senang.
"Iya semoga lo cepet jadian ya?" kata Rindu.
"Iya lo do'ain aja ya?" ucap Alvina.
"Iya lo tenang aja Al." jawab Rindu.
"Tapi, gue heran sama Agtar kenapa kalau dia deket dengan gue, dia selalu emosi atau gak mau dekat dengan gue bahkan senyum juga enggak, tapi kalau dengan lo Rin, Agtar suka senyum sama lo dan deket sama lo?" jelas Alvina heran.
"Ah..gak juga, mungkin itu perasaan lo aja kali, perasaan... Agtar ke gue dan ke lo sama-sama aja seperti itu." ucap Rindu membela.
"Iya kali ya, cuma perasaan gue aja." jawab Alvina.
"Ya menurut gue lo mending berpikir positif aja Al, daripada ada masalah yang terjadi?" kata Rindu.
"Benar juga ya kata lo, tapi gue suka sakit hati sama ucapan Agtar yang seenaknya aja kalau ngomong." kata Alvina kesal.
"Ya lo yang sabar aja mungkin sikap Agtar memang seperti itu, atau Agtar lagi ada masalah kali makannya Agtar begitu." jawab Rindu.
"Oh gitu ya, menurut lo Agtar baik gak?" tanya Alvina penasaran.
"Menurut gue, Agtar itu baik kok, buktinya Agtar rela kerja kelompok dengan kita saat orang lain libur." jawab Rindu.
"Iya ya, kok gue lupa ya, menurut lo gue cocok gak ya sama Agtar?" tanya Alvina lagi.
"Emz....menurut gue lo cocok kok sama Agtar." jawab Rindu.
"Serius lo?" kata Alvina
"Iya gue serius, masa gue bohong sama lo Al." kata Rindu.
"Hahaha...iya gue percaya kok." ucap Alvina senang.
"Oh iya, ada yang mau lo omongin lagi gak sama gue?" tanya Rindu.
"Emz....gak ada, emangnya kenapa?" tanya Alvina heran.
"Kita pergi ke mall yuk, gue ingin beli sesuatu." kata Rindu.
"Emz..lo mau beli apa?" tanya Alvina.
"Gue ingin beli baju, tas, sepatu kebetulan model terbaru dan termahal yang gue cari udah ada di mall?" kata Rindu semangat.
"Gak ah, gue gak punya uang, gue gak mau ngerepotin orang tua gue untuk beli hal itu." kata Alvina.
"Ya lo mah gitu, ya udah anter gue aja ya?" pinta Rindu.
"Rin, emang lo gak kasihan ke orang tua lo, orang tua lo banting tulang cari uang, sedangkan lo enak-enakan belanja di mall, mending di tabung deh, lumayan buat bekal kuliah nanti." jelas Alvina bijak.
"Ya kuliah kan masih lama, udah lah jangan pikirin itu, lagian orang tua gue juga gak papa kalau gue sering belanja banyak di mall, kenapa lo jadi yang repot." ucap Rindu kesal.
"Bukan gitu Rin maksud gue..-." ucapan Alvina terpotong.
"Udahlah Al, lo mau anter gue atau enggak?" tanya Rindu.
"Huh, ya udah deh gue anter lo ke mall, tapi jangan sampai malam ya pulang nya, gue takut dimarahin orang tua gue?" kata Alvina.
"Iya, gak akan lama kok, yuk kita berangkat sekarang." ajak Rindu.
"Iya ayo..." ucap Alvina singkat.
Seketika itu pun mereka meninggalkan taman dan pergi ke mall. Seperti apa yang diinginkan Rindu.
Sebenarnya Rindu gak sepenuhnya ingin pergi ke mall.
Tujuan Rindu ke mall, tidak hanya untuk belanja saja, tapi Rindu ingin menenangkan pikirannya dan ingin berhenti membicarakan soal Agtar yang sedang dibicarakan oleh Alvina tadi.Itulah kebiasaan Rindu kalau Rindu ingin menenangkan pikirannya Rindu suka berbelanja menghabiskan uang di mall. Maklum mungkin Rindu orang yang kaya jadi Rindu boros dalam membelanjakan uang.
Entah kenapa setelah kejadian Rindu memegang tangan Agtar dan memandang Agtar, Rindu menjadi cinta sama Agtar. Dan hati Rindu sekarang ini menjadi sakit ketika Alvina menyebutkan rasa sukanya pada Agtar. Dulu gak seperti itu, sebelum memegang tangan Agtar dan berpandangan dengan Agtar.
Tapi kalau Alvina mengetahuinya ini akan menjadi masalah yang besar. Makannya lebih baik Rindu memendam dulu perasaannya pada Agtar.
Maafkan gue Alvina jika suatu saat nanti gue mengkhianati persahabatan kita. Karena pasti suatu saat nanti gue gak bisa memendam perasaan gue pada Agtar dan gue gak bisa mengalah untuk masalah perasaan pada lo Al meski lo sahabat gue maafkan gue Al...gumam Rindu dalam hati....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Tak Tahu
Ficção AdolescenteBagaimana rasanya jika orang yang kalian cinta jadi pacar kalian? Kalian bahagia kan? Tapi enggak dengan Alvina, Alvina ternyata jadi percobaan perasaan cinta Agtar. Agtar gak benar-benar cinta sama Alvina,Agtar hanya ingin bisa merasakan bagaimana...