Rencana Fatur

63 6 2
                                    

Setelah pulang Agtar pun pulang ke rumahnya. Dan Agtar kembali dengan perasaan kesalnya. Sampai-sampai Fatur pun kaget melihat kekesalan kakaknya.

"Arghhh!!!" teriak Agtar.

Fatur menghampiri Agtar "Lo kenapa kak, lo frustrasi lagi?" tanya Fatur heran.

"Arghhhh...kenapa sih Alvina bikin masalah sama gue lagi?" ucap Agtar kesal.

"Emang masalah apa yang diperbuat cewek itu?" tanya Fatur.

"Lo tahu gak, tadi gue kan ke taman atas permintaan lo, dan ternyata apa yang Alvina katakan..." ucap Agtar menjeda bicaranya.

"Apa yang cewek itu katakan?" tanya Fatur penasaran.

"Arghhhh....Alvina bilang dia cinta sama gue!!" kata Agtar kesal.

"Apa? Cewek itu nembak lo kak, berani sekali cewek itu?" ucap Fatur kaget.

"Iya, Alvina nembak gue, gak salah tuh cewek, ini kan akan jadi masalah antara hubungan gue sama Rindu." ucap Agtar.

"Masalah, maksud lo kak?" Fatur kembali bertanya.

"Apa lo gak ngerti, maksud gue kalau Rindu tahu kalau Alvina nembak gue, Rindu akan menjauhi gue karena tahu sahabatnya cinta ke gue?" ucap Agtar kesal.

"Tapi kalau Rindu cinta sama lo kak gimana?" tanya Fatur lagi.

"Gue gak tahu, gue bingung, gue masih teringat ucapan teman sebangku gue yang mengatakan kalau Rindu suka nolak cowo, gue gak mau hal itu terjadi, gue perlu belajar dulu untuk mencintai seseorang pada orang lain dulu."

"Maksud lo?" tanya Fatur penasaran.

"Huh...maksud gue, gue harus jadian dulu sama seseorang, baru gue bisa deketin Rindu, jadi gue gak canggung lagi sama Rindu, karena gue udah belajar dari seseorang itu." jelas Agtar lagi.

"Oh gue ngerti sekarang, maksud lo pelampiasan cinta lo, sebelum nembak Rindu?" tebak Agtar.

"Yap....lo bener banget, gue mencari seseorang pelampiasan cinta gue, gue mau jadiin orang itu sebagai percobaan dalam cinta gue, gue mau tahu karakter Rindu seperti apa dengan tanya ke orang itu, terus gue ngajak orang itu kencan, agar saat gue kencan sama Rindu gue gak canggung lagi." jelas Agtar.

"Bagus juga rencana lo itu kak, tapi itu akan berat untuk lo kak?" ucap Fatur.

"Maksud lo berat?" tanya Agtar.

"Ya...beratlah lo harus nemuin cewek yang sangat dekat Rindu, dengan itu lo bisa tahu karakter atau kesukaan Rindu atau masalah kencan lo nantinya, biasanya kalau orang itu sangat dekat ya ada kemiripan antara satu dengan yang lainnya." jelas Fatur.

"Emz...lo bener juga, tapi kira-kira siapa ya yang sangat deket sama Rindu?" Agtar menerawang.

Agtar lupa kalau Alvina yang dekat dengan Rindu. Karena rasa kesalnya jadi Agtar lupa akan kehadiran Alvina di kehidupan Rindu. Begitu juga Fatur yang tahu bahwa Alvina adalah sahabat Rindu tapi entah kenapa Fatur juga lupa. Hahaha....aneh sekali mereka berdua...

"Emz...ah....lo tadi bilang ke gue Rindu punya sahabat siapa ya...gue lupa lagi?" ucap Fatur

"Emz...setahu..gue....ah...gue baru inget...namanya...siapa ya namanya..." Agtar berpikir sejenak.

Seketika itu Agtar mengingat sahabat nya Rindu, tapi Agtar pun kesal kembali. Saat nama Alvina pun muncul di pikirannya.

"Ah gue ingat...namanya Alvina...argh!!! cewek geer itu sahabatnya Rindu!!" ucap Agtar kesal.

"Apa? Alvina kak, oh iya lo tadi nyebut kalau Alvina sahabatnya Rindu, kenapa gue lupa ya?" Tanya Fatur kaget.

"Gak tahu tuh, mungkin lo ketularan kekesalan gue sama Alvina hari ini, jadi kita sama-sama lupa." ucap Agtar.

"Ah...gue punya rencana kak?" ucap Fatur.

"Rencana...rencana apa maksud lo?" tanya Agtar penasaran.

"Setelah lo tadi cerita kalau lo butuh pelampiasan atau percobaan cinta lo, ah... terserah lo namanya itu apa, kebetulan kan Alvina sahabatnya Rindu, mungkin cewek itu tahu karakter Rindu dan menurut gue cewek itu punya sifat yang sama, sama Rindu, cewek itu kan sahabatnya." jelas Fatur.

"Jadi rencana lo apa?" tanya Agtar kesal.

"Ah...lo sabar dulu, gue belum selesai ngomongnya kak, rencana gue itu gimana kalau lo pacaran aja dengan Alvina." ucap Fatur.

"Apa!!! Rencana lo gak salah apa?" ucap Agtar kaget.

"Iya, kak dengan lo jadiin Alvina pacar lo, lo akan semakin mudah tahu tentang Rindu dan gak akan canggung ke Rindu karena lo udah nyobain dengan Alvina dulu." jelas Fatur lagi.

"Gak...gak...gue gak mau jadi pacar Alvina, gue tadi udah nolak dia." ucap Agtar menolak.

"Ah...lo kak, di kasih rencana lo malah gak mau?" ucap Fatur kesal.

"Gue tahu rencana lo bagus, tapi gue gak mau sama Alvina, emang gak ada lagi cewek yang deket sama Rindu selain Alvina?" tanya Agtar.

"Lho...kok lo nanya gue sih, kira-kira ada gak di kelas lo yang deket sama Rindu selain Alvina?" Fatur kembali bertanya pada Agtar.

"Arghhh....gak ada, cuma Alvina yang deket terus dengan Rindu." ucap Agtar kesal.

"Jadi, gimana lo mau jalanin gak rencana gue, kebetulan kan Alvina cinta sama lo dan tadi Alvina nembak lo, jadi lo mudah sekali jalanin rencana gue." ucap Fatur.

"Gak...gue gak mau jalanin rencana lo, apaan sih harus pacaran dengan Alvina." Agtar masih menolak.

"Ah...itu sih terserah lo aja, gue bener kan, setelah lo ketemu Alvina tadi di taman kita bisa menemukan rencana untuk lo deket sama Rindu, tapi lo nya malah gak mau." ucap Fatur cemberut.

"Ah...pokoknya gue gak mau pacaran sama Alvina...titik." jawab Agtar.

"Ah...gue baru inget, maaf ya kak, kalau gue gak bilang Rindu atau Alvina dengan sebutan kakak di depan lo kak." ucap Fatur.

"Emangnya kenapa?" tanya Agtar heran.

"Ya...mereka berdua kan lebih tua dari gue." ucap Fatur.

"Ya..gak apa-apa lah, gue lebih enak lo bilang tanpa sebutan kakak bagi kedua orang itu, lebih enak di dengernya." ucap Agtar.

"Tapi kalau di sekolah gue akan sebut kakak kok ke mereka berdua." ucap Fatur yakin.

"Iya deh terserah lo aja." kata Agtar.

"Kak gimana tentang rencana gue, lo mau kan melakukannya?" tanya Fatur kembali.

"Gak...jawaban gue tetep enggak, udah ah...gue mau mandi, gerah gue mikirin ini semua ." ucap Agtar berlalu ke kamar mandi.

"Hahaha...lo lucu kak." tawa Fatur.

Agtar menengok dari pintu kamar mandi, karena mendengar tawa Fatur "Eh lo malah tertawa,...makan tuh tawa lo..." ucap Fatur kesal dan kembali masuk ke dalam kamar mandi.

Seketika itu pun Fatur kembali tertawa melihat tingkah laku kakaknya yang kesal.

Akhirnya keputusan Agtar, tetap gak mau untuk jadi pacarnya Alvina sekalipun itu untuk dekat dengan Rindu.

Apakah Agtar akan berubah pikiran?

Atau

Mencari orang lain untuk di jadikannya percobaan cintanya itu?

Entahlah semoga Agtar memilih keputusan yang bijak nantinya.

Kau Tak TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang