Keputusan Agtar

41 7 1
                                    

Selepas pulang sekolah Agtar pun bergegas pulang ke rumahnya dengan perasaan kesal.

Saketika itu Agtar masuk ke dalam kamarnya dan melemparkan tas nya, kebetulan Fatur ada di kamar Agtar dan Fatur pun kaget melihat apa yang dilakukan Agtar.

"Hey kak kenapa sih, pulang sekolah kesal gitu, ngagetin gue aja yang lagi main game." ucap Fatur kesal.

"Huh, gue lagi kesel, kenapa sih cewek geer itu ngegagalin gue bermesraan dengan Rindu?" ucap Agtar sangat kesal.

"Alvina maksud nya kak?" tanya Fatur.

"Ya iyalah, Alvina, gak ada lagi cewek yang gue bilang cewek geer, selain Alvina, dan yang tambah gue kesel lagi, Alvina ngajak gue ke taman besok, apa gak salah tuh orang." jawab Agtar.

"Apa cewek geer itu ngajak kakak ke taman besok?" ucap Fatur kaget.

"Iya, lo coba pikirin deh, apa maksudnya, ngajak gue ke taman?" kata Agtar heran.

Fatur mengakhiri main game nya dan menyimpan ponselnya. "Ya, mungkin cewek itu suka sama kakak jadi ngajak kakak kencan?" ucap Fatur terus terang.

"Hah? Apa lo bilang? Suka sama gue! Alvina suka sama gue? Lo gak salah? Heh...sampai kapanpun gue gak akan mau jadi pacarnya." ucap Agtar.

"Tapi kakak besok mau datang kak?" tanya Fatur penasaran.

"Gue gak akan datang!" ucap Agtar menolak.

"Tapi, gimana kalau cewek geer itu nungguin kakak di taman?" kata Fatur.

"Biarin aja, sampai Alvina terkena panas atau hujan gara-gara nungguin gue, gue gak peduli." ucap Agtar duduk di ranjangnya.

"Apa kakak gak tega kak, ya...meskipun kakak gak suka sama cewek itu, tapi tetep kan cewek itu anak orang kak." ucap Fatur.

"Apa peduli gue, pacar juga bukan, Alvina harus nanggung akibatnya, salah sendiri jadi orang pengganggu." kata Agtar.

"Tapi, menurut gue kakak temuin aja cewek itu di taman, gue penasaran apa yang akan cewek itu katakan ke kakak, semoga saja membantu hubungan kakak dengan Rindu." jelas Fatur menerawang.

"Hah!!! Apa lo bilang, gue harus ketemu Alvina di taman besok? Gak...gak gue gak bisa." jawab Agtar menggeleng.

"Tapi apa salahnya, kakak tinggal dengerin aja yang cewek itu katakan." kata Fatur.

"Gue tetep gak mau!!" tolak Agtar.

"Coba pikirin lagi deh, kalau kakak besok ketemu cewek itu di taman, mungkin kita lebih cepat menyusun rencana dan memanfaatkan cewek itu?" ucap Fatur.

"Kenapa lo bisa berpikiran seperti itu?" tanya Agtar heran.

Fatur berpikir sejenak "Ya, hati gue mengatakan kalau cewek itu akan membantu dalam rencana kita."

Agtar bingung "Apa gue harus lakuin ini demi Rindu?"

Fatur menepuk bahu Agtar "Namanya juga merperjuangkan seseorang yang kakak suka kak, kakak harus berkorban."

"Lo bener juga, tapi kenapa sih Alvina harus jadi sahabat Rindu?" tanya Agtar.

Fatur menggeleng "Ya mau gimana lagi, itu udah takdirnya, menurut gue kalau kakak lebih deket sama Alvina, kakak bisa tahu karakter Rindu, kan dia sahabatnya."

"Iya sih, lo bener, kalau gue terus terang sama Rindu gue suka sama dia, gue takut ditolak, karena gue dan Rindu baru kenal, gue juga belum tahu perasaan Rindu ke gue, gimana mau tahu coba, cewek geer itu ngehalangin gue terus, tapi gue udah menyadarinya, kalau Alvina itu sahabat Rindu, tapi tetep saja gue berat untuk berbaik hati sama Alvina itu." jelas Agtar.

"Emang apa sih yang menyebabkan kakak sangat benci ke cewek itu, selain dia suka ganggu kakak sama Rindu?" tanya Fatur heran.

Agtar pun menopang dangunya dengan tangannya "Gue benci sama Alvina karena orang itu geer sama gue, gue gak suka sama cewek yang geer, Alvina suka debat sama gue, gue gak suka ada cewek yang suka debat dengan gue dan Alvina bukan dari keluarga yang kaya, cewek itu berasal dari keluarga yang sederhana, gue gak suka, takut membuat gue repot aja kalau berteman dengannya, minta inilah...itulah...repot kan gue." jelas Agtar.

"Huh...itu alasannya, udah deh kakak nurut aja sama gue kak, kakak temuin aja cewek itu di taman besok." kata Fatur.

"Ckckck... demi Rindu gue terpaksa harus ketemu dia besok di taman." kata Agtar kesal.

Akhirnya itu adalah keputusan Agtar. Meski Agtar terpaksa, tapi Agtar akan bertemu dengan Alvina besok, itupun demi Rindu.

Entah apa yang akan terjadi dengan Agtar dengan Alvina besok di taman dekat dengan sekolah.

Apakah mereka akan berdebat?

Akankah Alvina benar-benar berterus terang akan perasaannya pada Agtar?

Dan....

Apakah Agtar akan mengucapkan kata yang pedas setelah tahu perasaan Alvina?

Entahlah...semoga tidak akan ada yang terjadi hal-hal yang buruk untuk mereka besok....


Kau Tak TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang