Alvina berjalan memasuki sekolahnya dengan langkah yang santai. Hari ini, mata Alvina terlihat sembab. Karena, Alvina tertidur setelah menangis, meratapi kepedihan atas hinaan Agtar.
Alvina masuk ke dalam kelas dengan perasaan yang masih sakit hati pada Agtar. Alvina menundukan kepalanya dan berjalan ke bangkunya.
"Al, lo kenapa, kenapa mata lo sembab gini?" tanya Rindu penasaran.
"Gak, gue gak apa-apa." jawab Alvina lemah.
"Lo, jujur sama gue, apa jangan-jangan lo habis nangis ya?" tanya Rindu lagi.
"Gak, gue lelah." kata Alvina sedih.
Ya gue lelah, lelah mencintai Agtar yang tak terbalaskan gumam Alvina dalam hati.
"Lo lelah kenapa, ayo cerita sama gue?" pinta Rindu penasaran.
"Gue gini karena-." ucapan Rindu terhenti saat Agtar menyapa Rindu.
"Pagi Rindu." sapa Agtar sambil tersenyum pada Rindu.
"Papagi...Agtar." jawab Rindu gugup.
Seketika itu Alvina sakit hati lagi. Ingin rasanya dia menangis kembali, tapi itu gak boleh terjadi. Alvina pun berusaha menahan tangisannya.
Tapi entah kenapa Alvina ingin mengungkapkan rasa sukanya pada Agtar. Meskipun Alvina tahu, Alvina pasti akan ditolak oleh Agtar. Tapi perasaan Alvina ini sangat besar, butuh waktu yang tepat untuk Alvina mengungkapkannya.
Seketika itu, ketua kelas mengumumkan bahwa hari ini Pak Bayu guru fisika gak masuk, dan beliau memberikan tugas untuk merangkum buku fisika yang ada di perpustakaan. Seketika itu, semua murid ke perpustakaan sekolah untuk mengerjakan tugas Pak Bayu.
"Al kita mau ngerjain tugas dimana?" tanya Rindu.
"Di sana aja Rin." jawab Alvina menunjuk ke tempat duduk dekat sudut lemari perpustakaan.
"Oke kita ke sana aja yuk?" ajak Rindu.
Alvina menjawab dengan anggukan kepala. Dan akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka maksud.
"Eh Al lo tunggu di sini aja ya, gue mau ambil buku fisika nya dulu." kata Rindu.
"Iya Rin." jawab Alvina singkat.
Seketika itu Rindu pun mengambil buku fisikanya. Rindu pun berusaha menggapai buku itu, karena bukunya letaknya terlalu tinggi. Dan saat Rindu mengambil buku, tiba-tiba di belakang Rindu, ada Agtar yang membantunya mengambil buku itu.
"Aduh susah sekali ambil bukunya?" kata Rindu sambil loncat-loncat mengambil buku.
Agtar pun datang...
"Ya ampun Rin, kalau kamu perlu bantuan untuk ambil buku ini bilang ke gue." kata Agtar sambil membantu Rindu mengambil buku.
"Iya...eh....eh.." ucap Rindu hampir terjatuh.
Untungnya Rindu gak terjatuh karena Agtar memegang pundak Rindu seketika itu pun mereka berpandangan cukup lama. Seketika itu, jantung Rindu dan Agtar berdegup dengan kencang. Dan Alvina melihat kejadian itu. Alvina sangat sakit hati, dengan cepat Alvina pun menghampiri mereka .
"Ehm...apa gak bisa ya lo berdua gak bermesraan di perpustakaan?" kata Alvina.
Seketika itu pun Agtar dan Rindu kaget dan menyadari apa yang mereka lakukan.
"Eh maaf-maaf Agtar." kata Rindu.
"Iya gak apa-apa kok, santai aja." jawab Agtar.
Seketika itu pun ucapan Alvina hanya angin lalu saja.
"Lo berdua gak jawab pertanyaan gue apa?" kata Alvina kesal.
"Untuk apa jawab pertanyaan lo, lo ganggu aja." jawab Agtar ketus.
"Apa? semudah itu lo ngomong ke gue?" kata Alvina sedikit berteriak.
Hingga semua murid pun melihat ke arah mereka berdua.
"Apa, lo mau marah sama gue, gue gak peduli!" kata Agtar.
"Apa lo bilang!" ucap Alvina marah.
"Eh, udah-udah kalian jangan ribut di sini, malu tahu ini kan perpustakaan." kata Rindu menenangkan.
"Eh gak bisa ya!!" ucap Alvina mengelak.
"Udah Al, ayo kita ngerjain tugas aja." kata Rindu.
"Iya lo ngerjain tugas aja sana!!" ucap Agtar ke Alvina dan Agtar pun berlalu meninggalkan mereka berdua.
Seketika itu pun Alvina merasa tenang saat Rindu membawanya kembali ke tempat yang tadi mereka pilih.
"Udah Al, tenangin diri lo?" kata Rindu menenangkan.
"Huh....iya...iya.. gue udah tenang kok." kata Alvina.
"Beneran lo?" kata Rindu.
"Iya gue beneran." kata Alvina memaksakan senyumannya.
"Ya udah kalau gitu, gue jadi tenang." kata Rindu tersenyum.
Seketika itu pun Alvina dan Rindu mengerjakan tugas fisika tersebut. Dan dalam hati Alvina, Alvina gak tahan untuk mengungkapkan rasa cinta nya pada Agtar.
Meskipun hati Alvina sakit, tapi dia tetap mengejar cinta Agtar.
Alvina berencana untuk mengajak bertemu Agtar di taman dekat sekolah besok. Kebetulan sekolah libur karena tanggal merah.
Tapi apakah Agtar akan datang? Entahlah Alvina akan mencoba dulu saja. Karena perasaan dan cemburu Alvina sangat besar. Hingga Alvina gak bisa menahannya lagi.
Alvina gak mau melihat Agtar bermesraan lagi. Apalagi dengan Rindu. Alvina mau Agtar bersamanya. Bukan kah Rindu gak suka Agtar? Apa salahnya kalau Alvina egois pada Rindu?
Kenyataannya Rindu kan gak cinta sama Agtar. Ucap batin Alvina. Alvina tidak mengetahui perasaan Rindu yang sebenarnya.
Seketika itu semua murid masuk ke dalam kelas karena sudah selesai mengerjakan tugas fisikanya. Dan ketua kelas mengumpulkan buku semua murid, untuk dikumpulkan di meja Pak Bayu.
Sampailah semua murid di kelasnya. Alvina melirik pada Agtar. Alvina pun langsung duduk di bangkunya. Alvina duduk sendiri, karena Rindu sedang pergi ke toilet. Alvina melihat Agtar sedang sendiri.
Dan Rindu sedang pergi ke toilet, ini kesempatan untuk Alvina mengajak Agtar besok pergi ke taman dekat sekolah. Gak mau terjadi keributan lagi, Alvina pun langsung menulis di selembar kertas untuk mengajaknya bertemu besok di taman.
Agtar gue ingin bertemu lo di taman deket sekolah besok jam 09.00, gue tunggu lo di kursi taman deket air mancur di taman itu, ada yang gue mau omongin ke lo, penting......
Alvina.
Ya...memang di taman itu ada air mancur dan di depan air mancur itu ada kursi, Alvina memilih tempat itu, agar Agtar bisa menemukan keberadaan Alvina.
Alvina pun langsung meremas kertas tersebut dan melemparkan tepat di bangku Agtar. Agtar pun langsung melihatnya. Seketika itu, Agtar kaget, Agtar pun langsung membalasnya dalam kertas itu.
Lo gak salah ngajak gue ke taman besok? Mimpi lo! Gue gak tahu! gue datang atau enggak....
Agtar.
Agtar pun meremas kertas itu dan melemparkan kembali ke arah Alvina.
Alvina pun sudah tahu pasti Agtar tidak akan menjawab Ya. Tapi Alvina tetap akan pergi ke taman besok.Apakah Agtar akan datang ke taman besok?
Ataukah
Ajakan gue hanya angin lalu saja bagi Agtar?
Entahlah, gue gak tahu, gue akan tetap menunggunya......gumam batin Alvina dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Tak Tahu
Fiksi RemajaBagaimana rasanya jika orang yang kalian cinta jadi pacar kalian? Kalian bahagia kan? Tapi enggak dengan Alvina, Alvina ternyata jadi percobaan perasaan cinta Agtar. Agtar gak benar-benar cinta sama Alvina,Agtar hanya ingin bisa merasakan bagaimana...