12. Moment

4.1K 206 5
                                    

Hari minggu.


Seharusnya hari ini menjadi hari yang menyenangkan bagi venus karena ia bebas dari tugas-tugas sekolah yang selalu berhasil membuat kesehatan mentalnya terganggu. Bayangkan saja siswa kelas 10 sudah diwajibkan untuk mengisi formulir tujuan kampus serta prodi yang akan dituju untuk kuliah. Formulir yang nantinya diisi oleh siswa akan menjadi tolak ukur untuk menyeleksi siswa-siswi yang layak sebagai murid eligible untuk ditetapkan sebagai peserta SNMPTN.

Sangat merumitkan.

Venus sudah memikirkan beberapa hal menyenangkan di hari libur yang sudah ia persiapkan sejak hari jumat kemarin, seperti marathon drakor dan bermalas-malasan, tapi di hari minggu kali ini. "Kak penusss!!!!" teriakan bocah kecil berusia lima tahun itu langsung menyadarkan venus dari rencana-rencana indahnya.

"Kak penus ayooo bangunnn!!!" kaki kecil yang sedikit gempal itu menendang punggung venus yang masih memunggungi dirinya, sebenarnya tidak terasa sakit, namun lama-kelamaan venus merasa jengkel sebab di ganggu terus oleh keponakannya itu.

"Kak penuss bangunn!! Kata Daddy, paren main disini sampai satu minggu!!"

Venus membulatkan mata, langsung menyibak selimut tebal yang menutupi dirinya. "HAH?! SATU MINGGU?!!" venus langsung merosot begitu saja dari atas ranjangnya. Ia tidak bisa membayangkan betapa repot dirinya untuk menjaga sepupunya yang bernama faren itu, mana mungkin ia bisa tenang bila kehidupannya diganggu faren seperti ini.

Ia segera melangkah untuk keluar kamar meninggalkan faren yang sudah melempar boneka-boneka kesayangan venus ke lantai, pasti beberapa jam lagi kamar venus akan berubah menjadi kapal pecah. Belum sempurna venus membuka pintu kamarnya, ada seorang pria yang sekilas mirip delon, namun masih terlihat muda dibandingkan delon. Ya, itu adalah Om Ridwan--adik kandung delon.

"Eh om. Mana tante vio?!"

"Tante-nya mulu yang dicari. Ini Om-nya nggak dianggap?!"

"Nggak mau. Om ridwan bau belum mandi!"

"Kamu tuh yang bau!" ejek ridwan-Daddy faren.

"Om dari bogor sampai kesini jam berapa?!"

"Subuh tadi baru nyampe kesini. Buruan mandi! Ajak faren turun sekalian sarapan bareng!"

"Eh om!" venus mencegah ridwan pergi. "Ini faren beneran tinggal disini selama seminggu?"

Ridwan mengangguk tanpa dosa. "Mamah kamu setuju kok. Lagipula kak dewi kan lagi break kerja"

"Break?" tanya venus. "Kok venus nggak tahu ya Om?"

"Ya jangan tanya saya!" ujar Om ridwan menirukan suara salah satu politikus Indonesia. Venus geleng-geleng kepala dengan Om-nya yang masih berjiwa muda. "Eh bentar. Emangnya Om sama Tante vio mau kemana? Faren kok nggak diajak?"

"Mau ngurus perusahaan di Kalimantan. Disana lagi ada trouble, takutnya kalau faren diajak ntar nggak ada yang jaga. Makanya titip disini aja!"

"Halah. Bilang aja Om mau berduaan sama Tante vio!" tebak venus malas. Ridwan terbahak lalu mengangguk membenarkan. "Jadi tugas kamu jagain faren ya, ven!"

SEMESTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang