16. Galaksi's

3K 165 4
                                    

Terlihat ada beberapa anak kecil yang tengah bermain di tepian kolam renang, umur mereka berkisar sembilan tahunan - oh atau bahkan kurang. Mereka semua tampak terlihat bahagia tanpa ada sedikit raut sedih di wajah mereka.

Mereka bermain satu sama lain berbaur perempuan dan laki-laki tanpa mengenal arti "cinta dan suka" di antara wajah lugu mereka.

Terlihat pemuda kecil berumur sekitar 9 tahun. Ia duduk di depan pintu kolam renang dengan wajah datarnya, memperhatikan wajah ceria dari masing-masing temannya yang tengah sibuk bermain dipinggir kolam renang didepannya. Ia menghela nafas. Se-seru itu kah berenang? Pikirnya.

Tatapannya teduh, lalu tersenyum tipis saat tatapannya fokus ke salah satu gadis kecil yang tengah tertawa sembari membawa donat coklat di tepian kolam renang itu.

Pemuda kecil itu hanya berdiri diam, enggan beranjang dari tepian pintu kolam tersebut. Padahal beberapa teman sebayanya sudah basah kuyup dan sudah bolak-balik mencegurkan diri di kolam renang panti asuhan itu. Tapi, ja hanya diam tak bergeming. Ia menegak saliva nya. Bagaimana kalau di kolam renang itu ada ikan paus dan ikan hiu, pikirnya.

"Mars, mau nggak?? Tadi di kasih papah andra" ujar gadis mungil itu.

Laki - laki yang dipanggil mars tersebut mengerjapkan mata, sadar ketika namanya dipanggil oleh gadis kecil cantik didepannya dengan rambut panjang bergelombang berwarna brown.

"Marsss.." panggil gadis itu lagi.

"Iya ven?"

"Mau donat nggak? Tadi venus dikasih sama papahnya andra!"

Mars tersenyum tipis. "Nggak. Makan aja, kan donatnya buat venus"

"Tapi, kalau mars mau, mars boleh makan juga kok!" jawab gadis itu polos.

Mars menggeleng. "Enggak. Mars udah kenyang, tadi pagi udah sarapan sama ibu"

"Sama ibu panti?"

"Iya, ibu aku" jawabnya pendek.

Venus mengerjap. Gadis kecil itu berpikir sejenak tentang perasaan mars yang sejak kecil telah kehilangan kedua orang tuanya. Kadang, ia merasa bersyukur memiliki orang tua yang lengkap serta abangnya yang selalu melindunginya kapanpun itu. "Mars. Kalau nanti mars mau, mars boleh sesekali makan dirumah aku bareng bang dei!"

Mars menggeleng. "Aku disini aja sama ibu"

"Oke! Nanti aku juga makan disini deh sama bang dei juga. Boleh, kan?" tanya venus. Mars hanya mengangguk singkat tanpa suara.

"Ohiya, kenapa nggak ikut mandi di kolam renang?" tanya venus.

Mars menggeleng dengan tatapan takut yang di dominasi oleh bola mata hitam pekat. Sedangkan venus kembali terdiam.

"Mars. minggu kemarin bang dei kasih aku monopoli, nanti kita main monopoli bareng-bareng yuk. Ajak andra juga,ya??"

Dahi mars berkerut. "Kenapa harus ada andra?"

"Andra kan teman kita juga"

"Andra nakal" adu mars.

"Dia nggak bakal nakal kalau ada aku, mars!"

"Kita main sama bang dei aja"

"Tap--"

" VENUS!??!!! " panggil seseorang, venus dan mars sontak menoleh kaget.

SEMESTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang