Hukuman

176 18 11
                                    

Pelajaran berlangsung.

Haneul mendengarkan penjelasan Bu Jeonghwa dengan sesekali menguap.

Wonwoo sedang memperhatikannya dengan seksama. Kemudian, terlintas suatu ide dibenak Wonwoo.

Wonwoo melempar sebuah bolpen mengenai dahi Haneul. Dan ya tepat sasaran.

"AWWW" Haneul meringis kesakitan.

"Hei, apa maksudmu"

"Apa maksudku? Lalu apa maksudmu tidur dijam Bu Jeonghwa haa? Kau benar-benar cari masalah"

"Hei kalian berdua, saya sedang menjelaskan dan kalian enak-enakan mengobrol? Apa yang kalian bicarakan? Sekarang, keluar dan lari keliling lapangan 15 kali, cepat!"

"Tapi bu.."

"Tidak ada tapi-tapi an atau hukuman akan saya tambah"

"Yak, ini semua salahmu" elak Wonwoo.

"Salahku? Jika kau diam saja itu akan lebih baik. Kau mengerjaiku, dan itu sebabnya ini salahmu"

"Wonwoo, Haneul. Sedang apa kalian? Apa kalian tidak mendengar perintah saya? Keluar dan Lari 20 putaran. Sekarang, cepat!"

"Baik bu" sahutnya berdua.

Di Lapangan.

Mereka berlari beriringan, keringat menetes tanpa henti. Entah berapa putaran yang telah dilalui, mereka hanya ingin cepat menyelesaikan hukuman.

"Haneul..."

Tidak menggubris.

"Haneul, apa kau marah?"

"Diam lah!"

"Arraseo"

"Haneul, apa kau lapar?"

"Apa kau tidak bisa diam?"

"Aku hanya bertanya, wajahmu pucat. Aku takut terjadi sesuatu padamu. Apa kita istirahat sebentar saja?"

"Kalau berhenti kapan selesainya? ini kurang 3 putaran lagi. Apa kau letih? Kau sangat payah ternyata"

"Aku hanya mengkhawatirkan mu saja"

"Berhenti membuatnya menjadi dramatis, kau seperti penulis wattpad saja"

7 menit berlalu..

"Finally, sekarang aku sangat haus. Aku akan ke kantin. Kau balik saja ke kelas" Menunjuk Wonwoo.

"Tidak, aku ikut denganmu"

"Terserah"

Mereka menuju kantin. Haneul berjalan lebih dulu, dan Wonwoo membuntutinya dibelakang.

"Berhenti mengekori ku seperti itu, kau bukan body guard ku"

"Aku melakukan apa yang membuatku nyaman"

"Apa yang membuatmu nyaman? aku sama sekali tidak nyaman dengan ini"

"Menjagamu. Aku nyaman dengan itu, jika kau tidak nyaman. Dengan berjalannya waktu aku akan membuatmu terbiasa"

"Apa yang kau bicarakan?"

"Ah, tidak"

Haneul menempati meja no 19 dan Wonwoo nomor 23.

"Haneul-ah"

"Ah, Kyunaaa. Sini-sini duduk dekatku"

"Aku mencarimu di lapangan. Tidak ada siapapun, setelah itu aku segera bergegas kemari. Dan seperti perkiraanku. Kau sudah disini"

"Aku sangat lapar karena Bu Jeonghwa. Aku akan memesan makanan untukku, dan juga untukmu. Oke"

"Arraseo, cepatlah"

Sebuah tangan terulur di meja, dengan sebuah botol air mineral dingin.

"Untukmu, minumlah!"

"Aku bisa beli sendiri, Wonwoo-ya"

"Belajarlah berterimakasih, Haneul" Ucap Kyuna.

"Baiklah, terima kasih banyak Wonwoo"

....

"Apa kau hari ini berangkat dengan Woozi?"

"Hari ini aku terlambat, aku tidak tahu Uji menjemputku atau tidak. Aku tidak sempat menanyakan pada Eomma ku, wae?"

"Ani" Kyuna hanya tersenyum sipu.

"Ada apa denganmu? Jangan bilang kau .."

"Ahh, tidak. Jangan berprasangka buruk"

Foto cast yang lain, akan dipublish pada chapter selanjutnya.

.
.

Next?
Vote & Comment Guys 💛

WONU >< TZUYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang