Magical Mirror

946 84 3
                                    

Kagamine Rin&Len Song

Dengan jalan terpincang-pincang, dia berusaha menghindari Dunia yang keji baginya. Ya, Dunia yang semakin memburuk. Peperangan, kekerasan, perselisihan terjadi dimana-mana.

Yang dia lakukan hanyalah bersembunyi dari itu semua, membiarkan dirinya menyendiri di sebuah ruangan yang tidak akan di ketahui siapapun

Hanya termenung mempikan sebuah kebahagiaan, tanpa disengaja dia menemukan celah kecil di sudut ruangan. Ia memasukinya dan menemukan sebuah cermin tua yang sudah lapuk pinggirannya.

"Huh?" Dia kebingungan.

Tentu saja, buat apa ada cermin di tempat seperti ini?

"Rin..."

Terdengar seseorang memanggil-manggil namanya.

Karena terkejut, Rin terjatuh.

"S-siapa itu?" Dia bertanya sambil melihat ke sekeliling ruangan.

Rin menduga asal suara itu berasal dari cermin tersebut, dia mencoba  bangkit kembali dan memberanikan diri mendekat kearah cermin.

Tiba-tiba saja pantulan seorang anak laki-laki muncul.

Mata Rin mebelalak, seakan-akan yang dilihatnya hanyalah sebuah ilusi.

Mata Rin mebelalak, seakan-akan yang dilihatnya hanyalah sebuah ilusi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai, perkenalkan namaku Len. Aku adalah seorang penyihir." Ucapnya sambil menaruh telunjuk di bibirnya mengisyaratkan Rin untuk tidak berteriak.

Rin hanya bisa terdiam melihat keajaiban yang dia saksikan.

Sosok itu pun tersenyum, dan senyumannya itu terlihat mirip sekali dengannya.

"Sepertinya takdir mempertemukan kita ya?" Kata penyihir itu.

"Apa yang kau maksud?" Rin berbalik tanya.

"Takdir kita akan segera berputar. Kehidupanmu akan segera berubah." Kata Len.

"Ini memang sudah takdir kehidupanku." Jawab Rin dengan tersenyum kecil.

"Dan takdirmu akhirnya mempertemukan kita berdua." Balas Len.

Rin terpaku.

"Hei, boleh ku katakan sesuatu padamu?" Tanya Rin.

"Apa?"

"Apakah tak apa jika aku mengatakan kalau kau adalah teman pertamaku?"

Len diam sejenak.

Ia pun tersenyum. "Tentu saja."

Rin, gadis yang kesepian akhirnya memiliki seorang teman dalam hidupnya.

Air mata terdapat di kedua pelipisnya karena terharu. Ia berusaha menembus cermin untuk menyentuh Len tapi percuma, cerminnya tidak dapat ditembus.

Vocaloid StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang