Black And White Ward

354 19 7
                                    

REQUEST LAGI!

Dan kali ini lagunya Kagamine Rin and Len yang klo didenger creepy yaa....

//jujur saia gak kuad dngrin suaranya wkwk

Jdi nihhh bikin story gak saia setel musiknya coman video tanpa suara wkwk

Btw... tapi ini lagu gak horror2 amad, malahan sad banget lohh...

Kayak ^Servant of Evil^

//seketika flashback kesedihan

Readers: "JANGAN DIINGETIN NAPA THORRRR"

//Dihajarr massal

Oke wkwk dripada saia drama disini mnding kita lanjut ke storynya...

*
*
*

Di sebuah rumah sakit yang bisa dibilang misterius karena semua warmanya terbilang Monochrome, seorang gadis berambut blonde dengan sebuah pita besar dikepalanya.

Ya, Rin Kagamine.

Dia sedang menunggu kembarannya Len yang sedang menjadi pasien dan akan di operasi oleh para dokter.

Len akan dioperasi karena mata kirinya yang berwarna biru akan didonorkan para Rin. Mungkin karena keanehan gen DNA mereka sebelum lahir sehingga terjadi keanehan pada mereka yaitu mempunyai warna mata yang berbeda yakni masing2 memiliki warna mata biru dan kuning.

Rin ingin mengetahui bagaimana keadaan kembarannya itu.

Tapi, setelah dia melihat...

Rin terkejut saat melihat Len dengan baju yang penuh darah dan terlihat sedang memegang sebuah pisau yang juga berbekas darah serta goresan bersilang x di pipinya. Ditambah lagi dengan dokter-dokter yang tergeletak tak bernyawa di sekitarnya. Dan ada sebuah kata bertuliskan "donor" digenangan darah mereka yang kemungkinan di tulis oleh salah seorang dari mereka sebelum mati.

Rin pasti akan menyangka kalau Len yang melakukan ini. Tapi Len berusaha untuk tidak membuatnya panik karena takut menyangka dirinya adalah pembunuh.

Tapi karena tidak ada waktu untuk menjelaskan, Len langsung menarik lengannya dan mereka pun berlari dengan kencang meninggalkan semuanya sembari masih memegang pisau tersebut.

Len berharap dapat menemukan jalan keluar dari rumah sakit aneh ini.

"Shiro shiro shiro, achira kochira sochira shiro,"

Entah rumah sakit apa ini, tidak ada yang tahu. Warnanya hanyalah putih.

"Sanjuu tabi magatte zenryoku shisou!" 

perintah Len yang berlari semakin cepat. Len berputar sekitar 30 derajat dan berlari dengan tidak waras. Dengan kata lain Len sedang berlari dengan sangat cepat tanpa takut tersandung atau terjatuh.

Saat mereka berlari, sekilas Len melihat ke salah satu pintu. Dan terdapat seorang gadis (Miku) yang seperti meminta tolong  dengan mata yang menangis darah dan tubuh berlumuran darah. Len terfokus pada dadanya yang bertuliskan "Donor" seketika dia teringat oleh genangan darah itu.

Dan dalam sekejap seseorang di belakang gadis itu membunuhnya.

Mereka langsung mempercepat kaki mereka.

Len membelalakkan matanya dan menatap sekitar. Di setiap pintu, terdapat semprotan warna yang mewakili 'pasien' yang ditangani. Mulai dari merah, merah muda, biru tua, biru muda, dan hijau.

Ya, mereka semua mungkin adalah korban yang sudah di eksekusi sama yang terjadi Miku barusan.

"Doko doko doko, achira kochira sochira shiro,"

Vocaloid StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang