Vocaloid Story

Witch Hunt

"Hei Rin, sudah siap untuk bercerita? Sepertinya penonton kita menunggu." Ucap Len.

Rin mengangguk. "Sepertinya. Kalian semua dengarkan cerita sedih ini dan siapkan sapu tangan kalian."

Rin dan Len pun memulai ceritanya.

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang penyihir di negeri ini. Namanya adalah Luka.

Penyihir itu pun bertemu dengan seorang pangeran yang bernama Gakupo. Keduanya saling memandang dan itu membuat mereka saling jatuh cinta satu sama lain.

Tak perlu sihir untuk menghentikan waktu, mantra pun tidak bisa memberikan cinta.

Ya.. cinta itu datang dengan sendirinya tanpa memerlukan mantra apapun.

Tapi....

Adakah orang yang percaya kalau percintaan dirinya tidak menggunakan mantra apapun?

Suatu hari, seorang witch hunter bernama Miku mendatangi pangeran itu.

Sebenarnya, selama ini Miku sudah membuntuti sang pangeran.

Ya, dia menyukainya. Tapi semenjak kedatangan Luka yang telah merenggut cintanya terlebih dahulu membuatnya geram.

Lalu Miku memberitahu Gakupo, kalau Luka sebenarnya adalah seorang penyihir licik yang berusaha mengelabui pangeran.

Dia menjelaskan kalau selama ini Luka menggunakan sebuah sihir agar mendapatkan hatinya.

Gakupo yang tidak percaya merasa sangat sedih. Cinta nya selama ini adalah seorang penyihir.

Dan terlebih lagi... cinta mereka menggunakan mantra?

Pedih memang mengetahui kebenaran tersebut.

Tetapi, tidak mungkin seorang pangeran memiliki kekasih seorang penyihir yang merupakan musuh di negerinya?

Ya, pada dulu kala keberadaan penyihir itu dianggap sebagai musuh, makhluk jahat yang harus dimusnahkan keberadaannya dari muka bumi.

Sebagai seorang pangeran, Gakupo memenuhi tanggung jawabnya dan mengabaikan hati kecilnya yang menentang perasaannya.

Dia pun mendatangi kediaman Luka. Sang pangeran tanpa basa basi langsung menyambar rambut panjang Luka lalu memotongnya.

Luka sangat terkejut dengan tindakan sang pangeran.

Lalu Miku pun datang bersama beberapa orang suruhannya untuk menangkap Luka.

Si penyihir itu pun akhirnya di bawa ke tengah kota lalu diikat di tiang salib yang sudah disiapkan.

Para warga pun ramai berkumpul untuk menyaksikan eksekusi.

Luka hanya bisa menangis sambil menatap mata sang pangeran yang menatapnya balik dengan mata penuh penyesalan.

"Dasar pengguna sihir hitam!"

"Bertobatlah! Bertobatlah!"

Para warga mulai menghujatnya.

"Nyalakan api suci!" Perintah Miku.