08 - Aros

66 1 0
                                    

1 Mei X220, akademi Viscount

Hari yang cerah, seperti biasa murid-murid sedang fokus belajar dan hari ini adalah pembinaan dari kepala sekolah. Kelas D yang sedang dibina oleh kepala sekolah serasa hening karena mereka serius menyimak pembinaan kepala sekolah.

"Ibu heran, mengapa kelas ini terlalu hening?" Tanya Bu Hasegawa

"Karena kita serius menyimak pembinaan dari ibu." Kata Yui

"Hahaha, santai saja tidak perlu tegang dan hening." Kata Bu Hasegawa

"Baik, ibu cukupkan pembinaan untuk hari ini. Mungkin kapan-kapan kita adakan pembinaan lagi." Kata Bu Hasegawa

Saat menuju keluar ruangan kelas D, tiba-tiba bu Hasegawa terjatuh dan pingsan, seketika Arata dkk membawa bu Hasegawa ke ruang perawatan.

"Bagaimana, apa yang terjadi pada bu kepsek?"kata pak Hiro

"Sepertinya bu Hasegawa terkena penyakit farbius." Kata tabib

"Apa itu penyakit farbius?" Tanya Arata

"Itu adalah penyakit yang menyerang mana, penyakit ini biasanya terjadi karena penderita terlalu banyak menggunakan mana di satu waktu." Kata pak Hiro

"Bagaimana cara menyembuhkannya pak?" Tanya Arata

"Ada tumbuhan di atas gunung alakama. Tumbuhan itu bernama stetra. Hanya tumbuhan itu yang bisa menyembuhkan bu kepsek." Kata pak Hiro

"Saya akan mengambilnya pak." Kata pak Hiro

"Tapi kamu harus berkelompok, karena terdapat Monster mengerikan bahkan katanya lebih kuat dari Balmond Spencer, musuh yang kau kalahkan." Kata pak Hiro

"Baik, pak. Saya akan mengajak beberapa murid untuk membantu saya mencari tumbuhan itu." Kata Arata

Akhirnya kelompok pencarian tumbuhan stetra telah berkumpul. Kelompok itu terdiri dari Arata Yagami, Akira Yagami, Stella Yuuki, Yui Yoshioka, Kazuma Kurogane, dan Ishida Shouta.

"Ayo kita berangkat teman-teman!" Kata Arata

"Ayooo!!" Kata Akira dkk

Selama di perjalanan, mereka berbincang tentang tumbuhan itu.

"Mengapa kita harus berkelompok, padahal hanya mengambil tumbuhan itu kan?" Tanya Stella

"Ini bukan tentang mengambilnya, tapi ini tentang menghadapi Monster itu." Kata Kazuma

"Memangnya Monster seperti apa itu?" Tanya Arata

"Itu Monster yang sangat berbahaya. Bahkan pukulannya saja bisa melemparimu dari atas gunung sampai kaki gunung alakama." Kata Kazuma

Sesampainya di atas gunung, akhirnya mereka menemukan tumbuhan stetra.

"Mana monsternya?" Tanya Stella

"Sepertinya tidak ada monster disini." Kata Arata

Setelah Arata mencabut tumbuhan itu dari tanah, tiba-tiba gunung alakama bergetar dan keluar monster dari dalam tanah gunung alakama.

"Guaaahh!!" Teriak Monster itu

"Cih, akhirnya monster itu menampakkan dirinya." Kata Arata

"Ayo kita serang bersama-sama!" Kata Arata

"Baik."

"Fire Fist : Gatling Gun!" (Arata)

"Water Slicer!" (Akira)

"Lion song!" (Stella)

"Lightning wolf!" (Kazuma)

"Earth arrow!" (Shouta)

Serangan gabungan itu hanya menggores sedikit badan Monster itu.

"Guaaahh!!" Teriak monster itu

Tiba-tiba monster itu memukul tanah dengan kedua tangannya dan menyebabkan gempa yang sangat dahsyat. Arata dan teman-teman akhirnya tersungkur tak berdaya. Ketika monster itu ingin menyerang mereka semua, tiba-tiba ada pria bertopeng yang menendang monster itu bertubi-tubi dari atas. Monster itu akhirnya hancur berkeping-keping.

"Hoi, bocah. Mengapa kalian sampai berani datang ke sini?" Tanya pria bertopeng itu.

"Kami hanya ingin mengambil tumbuhan stetra. Bu Hasegawa terbaring sakit karena penyakit farbius." Kata Arata

"Hasegawa? Apakah dia Silica Hasegawa?" Tanya pria bertopeng itu

"Iya benar." Kata Arata

"Baik, kalian akan aku antar sampai akademi itu." Kata pria bertopeng itu

Setelah sampai di akademi, mereka bergegas membawa tumbuhan itu untuk dibuat ramuan untuk bu Hasegawa.

Setelah beberapa hari, akhirnya bu Hasegawa sadar dari komanya. Akhirnya pria bertopeng itu menemui bu Hasegawa.

"Baik, anak-anak. Karena bapak dipindahtugaskan oleh kepala sekolah jadi akan ada wali kelas penggantian untuk kalian." Kata pak Hiro

"Siapa wali kelas kita, ya?" Kata Arata

Akhirnya wali kelas yang baru itu masuk ke ruangan kelas D yang tidak lain adalah pria bertopeng.

"Halo, salam kenal murid-murid. Panggil saja saya pak Aros. Mohon kerjasamanya ya." Kata pak Aros

To be Continued

The Twin WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang