Everlasting Love

✭Prolog✭

"Kalian tidak boleh bertemu kecuali pada satu hari yang telah ditentukan."

Hikoboshi serta Orihime menunduk dalam. Mereka tidak bisa protes karena bagaimanapun keduanya bersalah hingga Raja Langit menjatuhkan hukuman seperti itu.

Hikoboshi menyalahi dirinya sendiri, begitu juga dengan Orihime. Kini keduanya hanya bisa menjalani hukuman dan menerima kenyataan jika mereka hanya akan bertemu satu tahun sekali.

.

.

.

Everlasting Love

Fandom: Naruto

Pairing: SasuNaru

Rate M

Multichapter

Legenda Tanabata

Sub-tema: X Reinkarnasi, AU (Mafia)

Disclaimer © Masashi Kishimoto. Naruto dan seluruh castnya adalah milik Masashi Kishimoto. Tulisannya ini dibuat hanya untuk menghibur dan bukan untuk menjatuhkan karakter Masashi Kishimoto maupun dikomersialkan. Kesamaan dalam bentuk apa pun yang ada dalam cerita ini adalah kebetulan semata.

Warning!!
Cerita ini mengandung unsur BoysLove. Yang tidak suka harap menjauh karena saya tidak mau tahu kalau kalian sakit jantung saat membaca cerita ini.

#sasunarufanfictionevent2018
#sasunarumilkywayskingdom2018

.

.

.

Besok adalah hari di mana Hikoboshi akan bertemu dengan Orihime. Penantian panjangnya selama dua tahun akan terbayarkan esok hari. Hari ke tujuh pada bulan tujuh yang lalu, keduanya gagal bertemu karena hujan menyebabkan sungai Amanogawa meluap, sehingga Orihime tidak bisa lewat untuk menemui sang suami.

"Kumohon wahai hujan, jika engkau ingin turun, janganlah esok hari." Orihime berdoa dengan mengepalkan kedua tangan di depan dada.

Gadis itu masih menenun dengan diterangi cahaya yang bersinar dari langit. Ia tetap tenang walau sebenarnya sang bintang Vega ingin sekali cepat-cepat selesai. Setelah menyelesaikan tenunannya, Orihime pun terlelap sampai pagi.

Tidak ada hujan. Orihime tersenyum lebar. Akhirnya ia bisa menemui suaminya setelah sekian lama. Orihime mempersiapkan dirinya untuk pergi. Dengan wajah sumringah ia pun keluar dari kediamannya dan menghampiri Hikoboshi.

"Orihime," suara pria itu saat melihat sang pujaan hatinya datang.

Hikoboshi langsung menyambut serta memeluk memeluk Orihime dengan hangat. Sebuah ciuman rindu pun tak terelakkan lagi. Keduanya saling melupakan perasaan yang sudah lama mereka bendung.

"Aku merindukanmu, Hikoboshi." Orihime menelusupkan kepalanya pada dada pria tersebut.

"Aku juga."

.

.

.